vidya08Avatar border
TS
vidya08
Hoax, Politisi PDIP Sebut Situs Porno Lebih Baik dari Situs Islam
Pemelintiran informasi menjadi sangat marak seiring dengan laju perkembangan media sosial kita dewasa ini.
Kadang, pemelintiran fakta tersebut digunakan untuk tujuan yang sangat politis. Misalnya, untuk menyudutkan atau menjatuhkan lawan politiknya.

Kasus pemelintiran informasi itu, misalnya, dapat dilihat dari berita yang mengangkat isu bahwa 'situs porno lebih baik dari situs Islam'. Menurut kabar yang beredar pernyataan itu disampaikan oleh politisi PDIP, Eva K. Sundari.

Tentu, saja secara subtantif, berita di atas adalah hoax. Eva K. Sundari tak pernah mengatakan bahwa situs porno lebih baik dari situs Islam.

Selain hoax, informasi dari Eva K. Sundari juga dipelintir. Dalam pernyataannya itu Eva Sundari tidak menyebutkan mana yang lebih baik antara situs porno atau situs Islam.

Hanya saja Ia melihat bahwa situs-situs Islam radikal yang mengajarkan anak-anak muda untuk melakukan aksi kekerasan itu sama bahayanya dengan situs pornografi karena berdampak pada kerusakan jiwa. Tetapi yang lebih bahaya dari situs Islam radikal tersebut adalah dampak tindakannya yang mendatangkan kerusakan yang luas dan bahkan penghilangan nyawa banyak orang.

Hal yang ditekankan oleh Eva Sundari adalah efek tindakan dari adanya situs Islam radikal. Itu yang lebih berbahaya dari situs porno. Bukan situs Islam yang menebar kedamaian, kebaikan dan toleransi, seperti nu.or.id atau islami.co.

Adapun pernyataan Eva Sundari tersebut sebenarnya tak ada yang salah, karena terorisme yang mengatasnamakan agama, baik Islam ataupun agama lain, memanh memiliki collateral damage yang sangat luas. Bahkan bisa menyebabkan hilangnya nyawa orang lain.

Kemudian, bila diperiksa lebih lanjut sebenarnya informasi tersebut adalah berita lama, sekitar tahun 2014. Berita tersebut diangkat kembali oleh portal berita abal-abal seperti www.dakwatuna.com, seiring dengan dekatnya tahun politik dua tahun ke depan.

Tujuannya, tentu, untuk menjatuhkan PDIP dalam Pemilu ke depan. Selain juga untuk memperkeruh situasi menjelang Pemilu.
Langkah politik seperti itu sebanrnya sangat tidak etis. Karena selain egois, juga tidak mempedulikan efek dari adanya pemelintiran fakta.
Bila informasi yang salah itu diterima dan ditelah mentah-mentah oleh masyarakat bisa memecah belah bangsa dan negara. Mereka hanya mengejar kepentingan politik yang sempit semata.

Untuk itu, masyarakat sebaiknya tak mudah percaya berita yang diangkat oleh situs abal-abal. Juga harus kritis dalam menerima informasi dari media sosial.
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
10.5K
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan