Media IndonesiaAvatar border
TS
Media Indonesia
Pengedar Uang Palsu Incar Pilkada


PEMILIHAN kepala daerah bukan hanya pesta politik. Para pemalsu uang pun memanfaatkan momen ini untuk berpesta dengan cara mereka.



Peringatan pun dilontarkan Bank Indonesia perwakilan Jawa Barat. "Pada hajat politik 2013 dan 2014 lalu, kami menemukan banyak kasus peredaran uang palsu. Tahun depan, saat pilkada serentak digelar, kami berharap warga waspada," kata Kepala BI perwakilan Jawa Barat Wiwiek Sisto Widayat, di Sukabumi, kemarin.



Ia mengungkapkan, selain pilkada untuk memilih gubernur, 16 kota dan kabupaten di Jawa Barat akan menggelar kontestansi untuk jabatan bupati dan wali kota. BI sudah berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk mengawasi peredaran uang palsu.



Badan Koordinasi Pemberantasan Rupiah Palsu, lanjutnya, tidak hanya bekerja saat pilkada. "Setiap saat kami selalu mengawasi peredaran uang palsu."



Daerah rawan peredaran uang palsu ialah Sumedang, Cimahi, dan Subang. Persentase peredaran uang palsu di Jabar tergolong kecil, yakni 0,007%, dengan jumlah beredar sebanyak 13.500 lembar.



Pengamanan pilkada serentak juga menjadi perhatian Komando Distrik Militer 0609 Kabupaten Bandung. Untuk membantu tugas kepolisian, Kodim akan menurunkan 400 anggotanya yang akan bekerja sama dengan anggota Polres Cimahi.



"Jumlah itu bisa saja ditambah, sesuai dengan kebutuhan lapangan. Kami mewaspadai kemungkinan yang bisa terjadi di luar kendali, seperti aksi teror, juga tindakan anarkistis, saat pilkada digelar di Kabupaten Bandung Barat," tutur Komandan Kodim Kabupaten Bandung Letnan Kolonel Arh Andre Wira Kurniawan.



Di sisi lain, tingginya angka kemiskinan dan pengangguran membuat aktivis LSM di Lebak, Banten, menuntut kepala daerah terpilih berkomitmen tidak akan melakukan praktik korupsi. "Mereka harus menyepakati pakta integritas untuk tidak korupsi, bekerja jujur dan amanah," kata Ketua LSM Benteng Aliansi Rakyat Ahmad Yani.



Korupsi, lanjutnya, akan menyengsarakan rakyat. Padahal, Kabupaten Lebak masih termasuk daerah tertinggal di Indonesia, yang membutuhkan percepatan pembangunan untuk mengatasi ketertinggalan.


Sumber : http://www.mediaindonesia.com/news/r...ada/2017-12-21

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Studi: Teh Hangat Bantu Kurangi Risiko Glaukoma

- Pemerintah Daerah Gelar Safari dan Mudik Gratis

- WNI di Beijing dan Meksiko Rayakan Natal Lebih Awal

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
408
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan