gatra.comAvatar border
TS
gatra.com
Dua Orang Tewas Akibat Gempa 6,9 SR di Jawa


Jakarta, Gatra.com- Dua orang tercatat meninggal dunia akibat gempa bumi 6,9 SR yang mengguncang wilayah bagian selatan Jawa Barat, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta Jumat (15/12) malam sekitar pukul 11.47 WIB. Kedua korban berasal dari Ciamis, Jawa Barat dan Pekalongan, Jawa Tengah.

 
Data sementara yang dihimpun Pusdalops BNPB berdasarkan laporan BPBD, dampak gempabumi terdapat 2 orang meninggal dunia, 7 orang luka, 43 rumah rusak berat dan roboh, 65 rumah rusak sedang, 10 rumah rusak ringan, dan beberapa bangunan publik mengalami kerusakan. Demikian disampaikan Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB.
 
Daerah yang terdampak gempa yang merusak terdapat di Kabupaten Pangandaran, Tasikmalaya, Ciamis, Kota Banjar, Garut, Cilacap, Kebumen, Kota Pekalongan, Banyumas, Brebes dan Banjarnegara. "Mengingat pusat gempa berada di 6 km arah tenggara Kota Bantarkalong Kabupaten Tasikmalaya, maka daerah yang terdampak guncangan keras dan merusak adalah di Kabupaten Tasikmalaya, Pangandaran dan Ciamis di Provinsi Jawa Barat," kata Sutopo dalam pernyataan yang dikirimkan kepada Gatra.com.
 
Dampak gempa di wilayah Jawa Barat adalah 1 orang meninggal dunia, 6 orang luka-luka, 17 rumah rusak berat, 59 rumah rusak sedang, dan 10 rumah rusak ringan. Sedangkan di Jawa Tengah, 1 orang meninggal dunia, 1 orang luka berat, 26 rumah rusak berat dan roboh, dan 6 rumah rusak sedang.
 
Dua korban meninggal dunia adalah Hj. Dede Lutfi (62) warga Desa Gunungsahari RT 04 RW02 Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis, dan Ibu Aminah (80) waga Sugihwaras Gg. 1 RT 02 RW 18 Kelurahan Kauman Kota Pekalongan. "Kedua korban meninggal tertimbun tembok yang roboh akibat gempa, sementara luka semua dirujuk ke rumah sakit setempat,"lanjutnya.
 
Beberapa rumah sakit mengalami kerusakan sehingga pasien dievakuasi ke luar rumah sakit. Bangunan RSUD Banyumas mengalami kerusakan plafon ambrol, tembok yang retak, kebocoran instalasi pipa gas oksigen dan lainnya. Sebanyak 70 pasien dari ruang rawat inap ditampung di dalam tenda BPBD Banyumas dan sebagian dilayani di PKU Gombong.
 
BPBD bersama dengan TNI, Polri, Basarnas, SKPD setempat, PMI, Tagana, relawan, NGO dan masyarakat membantu penanganan darurat. Kepala BNPB terus berkoordinasi dengan Kepala BPBD dalam penanganan darurat gempabumi. Tim Reaksi Cepat BNPB telah dikirimkan untuk mendampingi BPBD dalam penanganan darurat. 
 
Sementara itu, sebagian besar masyarakat yang evakuasi saat adanya peringatan dini tsunami sudah kembali ke rumahnya. "Tidak ada tsunami yang terjadi di sepanjang pesisir selatan Jawa," kata Sutopo. Gempa susulan telah terjadi sebanyak 7 kali dengan magnitude yang kecil. Tidak ada dampak merusak dari gempa susulan. Aktivitas masyarakat secara umum telah kembali normal.
 
Sutopo menghimbau agar masyarakat  tetap tenang. Hingga saat ini, ilmu pengetahuan dan teknologi belum dapat memprediksi gempa secara pasti. Oleh karena itu selalu tingkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. Gempabumi dapat terjadi setiap saat di daerah-daerah yang rawan gempa. "Saat terjadi gempa segera keluar dari rumah dan bangunan, dan berlindung di tempat yang aman," ujarnya.

editor : Bernadetta Febriana
 
 

Sumber : http://www.gatra.com/nusantara/jawa/...6-9-sr-di-jawa

---

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
519
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan