Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi dalam negeri hanya berada di kisaran 5,05% hingga 5,4%. Proyeksi itu lebih rendah dari target pemerintah yang sebesar 5,4%.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum Apindo, Hariyadi Sukamdani saat berkumpul dengan para pengusaha lainnya di Jakarta, Jumat (15/12/2017).
"Tahun depan itu pemerintah menargetkan pertumbuhan itu 5,4%. Dari Apindo setelah rapat, memperkirakan hanya 5,2%, jadi tumbuhnya itu antara 5,05% sampai 5,2%. Jadi pertumbuhan itu di bawah pemerintah," kata Hariyadi di lokasi.
Baca juga: Jokowi Pastikan Tahun Politik Tak Buruk bagi Ekonomi
Hariyadi mengatakan, proyeksi itu dilihat dari kondisi bisnis di beberapa sektor yang saat ini yang terbilang tumbuh tak cukup signifikan. Dirinya juga melihat kondisi perekonomian RI tak banyak mengalami perubahan sejak tahun 2014 lalu.
"Kalau di sektor saya di hotel masih tumbuh, walaupun masih kecil, paling 5%. Di industri juga tumbuh tapi tidak terlalu besar, paling hanya sekitar 5%. Overall seperti itu. Kenapa Apindo mematok atau memperkirakan 5,2% karena, kita melihat kinerja dari tahun 2014 sampai sekarang kelihatannya tidak akan banyak berubah," jelasnya.
Baca juga: Data-data Ini yang Buat Jokowi Yakin Ekonomi RI Jauh Lebih Baik
Dia menilai, kebijakan-kebijakan pemerintah hingga saat ini belum cukup kuat untuk mendorong sektor bisnis dalam negeri.
"Itu keyakinan kita, kecuali pemerintah melakukan pengelolaan ekonomi yang jauh lebih baik, artinya kebijakannya akan lebih kondusif dan eksekusi yang lebih baik. Tiga tahun ini kita memasang target di atas pemerintah, 2015, 2016, dan 2017, kita berikan prediksi outlook di atas target pemerintah. Tapi ternyata (hasilnya) di bawah. Jadi kami harus mengkoreksi keyakinan kami 5,2% sudah cukup moderat," pungkasnya. (mkj/mkj)

https://m.detik.com/finance/berita-ekonomi-bisnis/3771152/tak-sepede-jokowi-pengusaha-ramal-ekonomi-ri-tumbuh-52-di-2018?utm_source=twitter&utm_medium=oa&utm_content=detikcom&utm_campaign=cmssocmed

Masih pesimis aja nih para pengusaha
Kok gak ada yang dukung optimisme pak de ya.