PRESIDEN Joko Widodo menyebut potensi agrobisnis di Sukabumi, Jawa Barat, sangat melimpah. Namun potensi tersebut tidak akan memilki daya saing jika tanpa ditunjang aksesibilitas transportasi mumpuni.



"Potensi di Sukabumi ini kan besar. Produk-produk agrobisnisnya banyak. Kalau tidak ditunjang oleh transportasi yang baik, ya produk-produk itu tidak bisa keluar dengan daya saing yang baik," kata Jokowi seusai ground breaking pembangunan jalur ganda kereta api Sukabumi-Bogor di Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jumat (15/12).



Presiden juga menyoroti potensi pariwisata yang sangat eksotik. "Pariwisata, banyak tempat-tempat yang sangat eksotik, potensial, cantik, indah. Tapi kalau menuju ke sana 6 jam, siapa yang mau datang? Itu dari Bogor lho, kalau dari Jakarta bisa 8 jam. Siapa yang mau datang?"



Karena itu, lanjut Jokowi, pemerintah pusat concern terhadap pembangunan aksesibilitas transportasi di wilayah Sukabumi. Terdapat tiga proyek strategis nasional yang sudah ditetapkan akan dibangun di Sukabumi.



Pertama pembangunan jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi, kedua pembangunan jalur ganda kereta api Sukabumi-Bogor, dan ketiga pembangunan bandar udara.



"Inilah alternatif-alternatif kepada masyarakat yang kita berikan. Nanti tol Bocimi jadi, mau naik mobil silakan ke Sukabumi. Pengen naik kereta api, sudah ada jalur ganda. Pengen naik pesawat, airport insya Allah nanti tahun depan pembebasan mulai dilakukan. Langsung tahun depan konstruksi dua tahun, 2020 rampung. Tapi jangan tanya lokasinya di mana. Rahasia," kata Jokowi sambil tersenyum simpul.



Jokowi menyebutkan sejauh ini progres pembangunan tiga proyek strategis nasional di Sukabumi berjalan sesuai rencana. Hasil progres laporan tidak ada masalah yang krusial.



"Sampai sekarang ini, progres perkembangan sangat baik. Enggak ada masalah-masalah yang sangat krusial. Kita harapkan 2019 Oktober itu tol Bocimi rampung. Untuk rel (jalur ganda), 2020 selesai. Kita harapkan itu karena pembebasannya juga kanan-kiri rel tak sedikit," bebernya.



Khusus pembangunan jalur ganda kereta api Sukabumi-Bogor, Jokowi menyebutkan, anggarannya menelan biaya lebih kurang Rp2 triliun. Jokowi memastikan soal anggaran sudah tidak ada masalah.



Jokowi menyebutkan alokasi pembiayaan pembangunan rel jalur ganda kereta api Sukabumi-Bogor bersumber dari APBN. Namun tak menutup kemungkinan seandainya dalam perjalanan ada investor yang tertarik, pemerintah siap membuka diri.



"APBN. Nanti kalau ada investor yang kira-kira tertarik, kenapa tidak?" tukas Jokowi.



"Yang paling penting segera bisa selesai, bisa digunakan. Kalau saya itu saja. Mengenai skema, mau APBD, mau BUMN, mau swasta, semuanya bisa dikerjakan. Pada 2020 (jalur ganda) rampung sehingga nanti biar lebih banyak kereta yang bisa lewat," tandasnya.



Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pembangunan jalur ganda kereta api Bogor-Sukabumi sepanjang 57 kilometer itu sekaligus menjadi jawaban untuk mengatasi tingkat kemacetan akibat banyak lalu-lalangan angkutan barang dari Sukabumi menuju ke Jakarta.



"Selama ini jalur Sukabumi-Bogor hanya dilayani kereta Pangrango selama tiga kali sehari dengan jumlah enam gerbong. Kita harapkan dengan selesainya jalur ganda nanti, maka perjalanan kereta api dari Sukabumi menuju Bogor atau sebaliknya yang semula sekitar dua jam menjadi lebih kurang satu jam," terangnya.



"Tahap pertama kita memulainya di segmen Cigombong-Cicurug. Ini karena jalur tersebut daerah macet karena banyak angkutan barang dari Sukabumi yang harus dibawa ke Jakarta," tegasnya.



Bersamaan pembangunan jalur ganda kereta api Bogor-Sukabumi, kata Budi, saat ini sedang diinisiasi reaktivasi jalur kereta api Sukabumi-Cianjur-Bandung. Sehingga pada 2019 sudah terwujud konektivitas jalur kereta api dari Bogor-Sukabumi-Cianjur. (X-12)


Sumber : http://www.mediaindonesia.com/news/r...dek/2017-12-15

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Parkir Liar Hambat Penataan Kota Tua

- Berkonsep Smart Living, Sky House BSD+ Diluncurkan Besok

- Permohonan Pencopotan Fahri Hamzah Diproses Usai Reses