Media IndonesiaAvatar border
TS
Media Indonesia
Pengembangan EBT Butuh Konsistensi


UNTUK mencapai target penggunaan energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23% pada 2025 dibutuhkan konsistensi sejumlah pihak terkait. Pertamina sebagai salah satu pihak yang bertanggung jawab mewujudkan hal itu mengaku sangat serius meng-garap energi ramah lingkung-an tersebut.



Menurut Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik, tuntutan pengembangan potensi sumber EBT kian meningkat seiring dengan makin menurunnya cadangan energi fosil. Karena itu, Pertamina berkomitmen mengembangkan potensi energi yang melimpah di alam Indonesia.



Pengembangan EBT di Indonesia, kata dia, harus sering dibahas bersama dengan berbagai pihak untuk mendorong sekaligus memetakan keperluan beragam EBT yang bisa dikembangkan di Indonesia.



"Misalnya bicara sumber energi angin, di mana sumbernya di Indonesia yang sesuai kebutuhan. Begitu juga sumber energi matahari, harus tepat pemetaan tempat yang cocok untuk dikembangkan," ujarnya pada pembukaan Pertamina Energy Forum 2017 di Jakarta, kemarin.



Menurut Elia, implementasi pengembangan EBT telah berjalan di antaranya bekerja sama dengan berbagai pihak seperti dalam pengadaan sumber daya listrik. Langkah itu, kata dia, akan meningkatkan akselerasi perkembangan teknologi demi tersedianya energi baru tersebut.



Dalam target jangka menengah, pengembangan EBT Pertamina difokuskan pada geotermal, bioenergi, dan pa-nel surya. Menurut dia, fokus Pertamina untuk mengembangkan EBT tercantum dalam misi perusahaan. Sebab, kata dia, tantangan sebagai perusahaan energi berkelas dunia pada 2025 tidak cuma terfokus pada persoalan migas, tetapi juga EBT. "Tentu butuh konsistensi banyak pihak agar ini dapat tercapai. Di sinilah Pertamina menunjukkan perannya terhadap target tersebut," tukasnya.







Gandeng Prancis



Seperti dilaporkan wartawan Media Indonesia Dwi Tupani dari Paris, Prancis, PT PLN (persero) yang juga berperan dalam pengembangan EBT, baru saja menggandeng perusahaan asal Prancis dalam mengembangkan energi itu di Indonesia. Tiga proyek kerja sama dengan perusahaan asal Prancis itu senilai US$336,9 juta atau sekitar Rp4,53 triliun.



Penandatanganan kerja sama dilakukan di sela-sela acara Renewable Energy Companies Commited to Climate sebagai rangkaian One Plannet Summit di Kantor Pusat UNESCO di Paris, kemarin.



Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan ikut menyaksikan langsung penandatanganan tiga letter of intent (LoI) pembangkit listrik dari energi terbarukan antara PLN dan independent power producers (IPP) asal Prancis.



Direktur Utama PLN Sofyan Basyir menyampaikan ketiga LoI proyek kerja sama itu nantinya bisa menambah daya pembangkit PLN berbasiskan EBT yang saat ini berjumlah 69 proyek dengan daya sebesar 1.260 Mw. Ketiga proyek itu ialah Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/Angin (PLTB) Tanah Laut di Kalimantan Selatan, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Bali I di Kabupaten Kubu, Bali, serta PLTS Bali 2 di Kabupaten Jembrana, Bali. (E-2)







Sumber : http://www.mediaindonesia.com/news/r...nsi/2017-12-13

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Marea, Pusat Rehabilitasi Mantan Anggota IS

- Trump Minta Aturan Imigrasi Diperketat

- Erdogan dan Putin Kecam Langkah AS

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
234
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan