omdikenyotomAvatar border
TS
omdikenyotom
Konser Musik sampai Bikini, Arab Saudi yang Konservatif Menuju Liberal

Penyanyi Lebanon Hiba Tawaji tampil dalam konser wanita pertama di ibukota Riyadh di King Fahd Cultural Centre di ibukota Saudi, Riyadh, 6 Desember lalu. (HAYA AL-SUWAYED/AFP)

Mulai dari mengizinkan wanita mengemudi sampai mencabut larangan berpuluh-tahun keberadaan bioskop, Arab Saudi yang selama ratusan tahun menjadi kerajaan konservatif baru-baru ini mengambil serangkaian reformasi sosial. Berikut adalah cuplikannya.



Vision 2030



Pada April 2016, pemerintah Saudi menyetujui rencana reformasi besar, yang dijuluki Vision 2030. visi ini ditujukan untuk diversifikasi ekonomi yang bergantung pada minyak. Diprakarsai oleh Putra Mahkota Muhammad bin Salman (MBS), mereka melibatkan privatisasi bagian dari raksasa minyak Aramco dan membentuk dana kekayaan kedaulatan sebesar USD 2 triliun.

Pariwisata

Pada 1 Agustus 2017, MBS mengumumkan sebuah proyek pariwisata besar-besaran untuk mengubah 50 pulau dan serangkaian situs di Laut Merah menjadi resor mewah. Meski dikaruniai keindahan alam, kerajaan tersebut saat ini tidak dipandang sebagai kawasan wisata. Pada Oktober, Riyadh juga mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk mulai menerbitkan visa turis segera. Tidak beda dengan wisatawan di negara lain, turis-turis di Saudi nanti diizinkan untuk pakai bikini.


Komedian Saudi Abdullah Barqawi tampil di panggung selama Festival Stand-up Komedi di Pusat Kebudayaan Raja Fahd di Riyadh pada tanggal 29 November 2017. Even macam ini sangat jarang terjadi.(FAYEZ NURELDINE/AFP)

Perempuan Saudi di Stadion



Pada 23 September, ratusan wanita Saudi mengambil tempat mereka di sebuah stadion olahraga untuk pertama kalinya dalam sejarah negara tersebut. Pihak berwenang sejak saat itu mengumumkan bahwa wanita akan diizinkan menghadiri acara olahraga di tiga stadion mulai tahun 2018.

Perempuan Boleh Nyetir




Pada September, sebuah keputusan kerajaan mengumumkan akhir dari larangan yang telah berlangsung lama terhadap perempuan yang berada di balik setir mobil.

Moderat

MDS pada Oktober menjanjikan Arab Saudi yang lebih moderat dan terbuka. Janji itu sudah pasti ditentang ulama ultra-konservatif. Tetapi, demi citra yang ditujukan untuk investor asing dan pemuda Saudi, MDS tidak peduli. ”Kami tidak akan menghabiskan 30 tahun masa depan kita untuk menghadapi ide-ide yang merusak. Kita akan menghancurkan mereka hari ini,” katanya saat itu.

Sebelumnya, Dana Investasi Publik Arab Saudi mengumumkan peluncuran zona ekonomi independen, yang dijuluki NEOM di sepanjang garis pantai barat laut kerajaan tersebut.

Pembersihan Besar-besaran

Pada awal November, sebuah pembersihan mengarah pada lebih dari 200 tokoh masyarakat, termasuk pangeran, pemimpin politik dan bisnis, ditangkap. Mereka menyebutnya aksi anti-korupsi. Namun para kritikus melihat sebagai cara MDS untuk mengumpulkan kekuasaan.

Teater

Pada awal Desember, untuk kali pertama, Arab Saudi menghelat pertunjukan stand-up komedi yang diselenggarakan oleh Otoritas Hiburan Umum di sebuah teater di Riyadh. Komedian amatir tampil di panggung satu demi satu untuk tampil.

Setelah itu, pada 6 Desember, teriakan kegembiraan meletus saat penyanyi Lebanon Hiba Tawaji memberikan konser musik khusus wanita pertama di Masjid Raja Fahd di Pusat Kebudayaan Fahd.

Bioskop



Pada 11 Desember, Arab Saudi mengangkat larangan puluhan tahun mengenai bioskop. Pemerintah mengatakan akan segera mulai perizinan bioskop dan bioskop pertama diharapkan dibuka Maret mendatang. Keputusan tersebut dipandang sebagai dorongan potensial bagi industri film yang baru lahir.(*)

sumber :
https://www.jawapos.com/read/2017/12/12/174140/konser-musik-sampai-bikini-arab-saudi-yang-konservatif-menuju-liberal


arab saudi tahun 50-60an
Diubah oleh omdikenyotom 12-12-2017 06:17
0
47.2K
269
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan