Media IndonesiaAvatar border
TS
Media Indonesia
100 Km Trotoar Direhabilitasi


DINAS Bina Marga DKI Jakarta akan membangun trotoar sepanjang 100 kilometer di lima wilayah Kota Jakarta.



Proyek senilai Rp350 miliar itu lebih banyak terbangun di kawasan transit oriented development (TOD) koridor moda transportasi massal moda raya terpadu (MRT) dan bus Trans-Jakarta.



"Target di 2018 kurang lebih bakal dibangun trotoar sepanjang 100 km dengan anggaran sekitar Rp350 miliar. Trotoar tersebut akan berfokus di daerah-daerah TOD, pusat kegiatan bisnis, budaya dan kesenian termasuk kelanjutan pembangunan trotoar di Kota Tua," kata Kepala Seksi (Kasi) Perencanaan Dinas Bina Marga DKI Jakarta Riri Asnita, kemarin.



Pembangunan trotoar di sepanjang jalur moda transportasi MRT dan Trans-Jakarta itu, lanjut Riri, untuk mengakomodasi pejalan kaki di sekitar area penyelenggaraan Asian Games 2018.



Area-area tersebut di antaranya Palmerah, Jakarta Barat, Gelora Bung Karno, kawasan Sudirman-Thamrin Jakarta Selatan, dan Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur.



Dengan biaya Rp350 miliar itu, Dinas Bina Marga tidak hanya merevitalisasi trotoar, tapi juga membangun trotoar baru.



Proyek revitalisasi akan dikerjakan di GBK-Palmerah, sementara di Jalan Paus, Rawamangun, proyek lanjutan pembangunan yang sudah dilakukan tahun ini.



"Kita juga mau benahi daerah-daerah yang dekat dengan lokasi penyelenggaraan Asian Games, seperti Palmerah, Gelora Bung Karno, dan Sudirman-Thamrin," tandas Riri.



Riri menyebut hingga saat ini dirinya belum mengetahui lokasi persis pembangunan atau revitalisasi trotoar tersebut.



Pasalnya, Dinas Bina Marga masih harus melakukan dialog dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera).



Pihaknya baru memiliki data trotoar di kawasan mana saja yang akan dibangun.



Seperti di Jakarta Timur, sudah ada 10 kandidat nama jalan yang akan dibenahi.



Namun, nama-nama itu belum bisa dipastikan karena menunggu rekomendasi dari Kementerian PU-Pera.



Di Jakarta Barat trotoar yang akan dibenahi ada di sekitar Grogol dan Kalijodo, di Jakarta Pusat trotoar akan dibangun di sekitar Masjid Istiqlal dan Lapangan Banteng.



Di Jakarta Selatan di kawasan Blok M dan TOD MRT serta Velodrome untuk Jakarta Timur.



"Sampai sekarang kita hanya bisa bicara kawasan, bukan lokasi persisnya," ungkap Riri.



Sistem penganggaran pada 2018 pun berbeda dengan sistem penganggaran 2017.



Pada 2018 pembangunan trotoar di jalan-jalan arteri masuk di anggaran Dinas Bina Marga pusat yang berkantor di Jalan Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta Pusat.



Sebelumnya, suku dinas (sudin) juga diberi tugas untuk membangun di jalan arteri yang menjadi kawasannya.



Saat ini, sudin hanya akan membangun jalan trotoar di jalan-jalan lingkungan sebagai jaringan atau kaki-kaki jaringan trotoar dari pembangunan di jalan arteri.



Untuk realisasi pembangunan tahun ini, pihaknya belum menghitung secara pasti.



Baru pada 20 Desember mendatang bisa dipastikan seberapa panjang trotoar yang terbangun di Jakarta menyusul tutup buku anggaran 2017 pada 15 Desember mendatang.



Dinas Bina Marga juga mendapat mandat untuk mengerjakan pelebaran trotoar di ruas Jalan Jenderal Sudirman-Jalan Thamrin yang dananya berasal dari tiga perusahaan swasta sekitar Rp500 miliar.



Namun, ketika dimintai keterangan mengenai perkembangan status pelebaran trotoar, Riri enggan berkomentar.



"Kami belum bisa infokan karena begitu arahan dari Gubernur," tandasnya. (J-3)






Sumber : http://www.mediaindonesia.com/news/r...asi/2017-12-12

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Survei Internal PDIP Sebut Ganjar Calon Terkuat

- Duet Mantra dan Kerta Tertinggi

- Tolak Pembangunan Toko Modern di Blanakan, Subang

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
407
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan