agusti140898Avatar border
TS
agusti140898
The White Death, Sniper yang Membunuh 505 Orang dalam Kurun 98 Hari



Yohohohohohohoho
Oke kali ini saya akan ngebahas tentang sejarang Simo Hayha The White Death.

Banyak orang yang tidak mengenal sosok ini. Simon Hayha adalah Seseorang yang sederhana, tetapi siapa sangka, dibalik sifat sederhananya itu dia menjadi salah satu orang yang paling berbahaya pada masa Perang Musim Dingin saat Perang Dunia ke-2.

Siapa dia sebenarnya?

Menurut catatan sejarah Perang Dunia ke-2, Simo Hayha dilahirkan pada 17 Desember 1905 di kota Rautjarvi, Finlandia.

Hayha menghabiskan masa kecilnya sebagai petani dan berburu. Ia tumbuh menjadi seseorang yang tangguh dan juga sabar. Hayha yang berusia 20 tahun kala itu mengikuti wajib militer selama setahun.

Tidak disangka, 1 tahun menjalani wajib militer ia langsung dipromosikan menjadi Upseerioppilas Officerseley atau Kopral.

Setelah itu, Hayha bergabung dengan Organisasi Garda Sipil Finlandia, sebuah organisasi militer yang setara dengan pasukan Garda Nasional Amerika Serikat.

Hayha sangat tertarik dengan pelatihan di organisasi tersebut. Hingga waktu luangnya pun dihabiskan untuk berlatih menembak dengan target apapun dan dimanapun. Senapan pertama yang ia pegang adalah Mosin-Nagant, senapan dengan jenis bolt-action yang sering digunakan oleh angkatan bersenjata Kekaisaran Rusia, Uni Soviet, dan negara Blok Timur lainnya.

Berkat latihan dan bakat dalam menembaknya, Hayha bisa mengenai sasarannya dengan tepat sebanyak 16 kali per menit dengan jarak targat sejauh 500 kaki, dengan kemampuan tersebut Hayha bisa menjadi penembak jitu.

Perang Musim Dingin
Pada tahun 1929, Hayha sebagai anggota Garda Sipil Finlandia diutus untuk menahan serangan Uni Soviet oleh Mayor Jendral Uiluo Tuompo.

Hayha dikirim ke daerah Kolla, dimana saat itu suhu berkisar -20 derajat Celcius hingga -40 derajat Celcius. Dalam misi ini Ia menggunakan pakaian serba putih untuk berkamuflase dengan salju.

Saat itu, Hayha dan 32 tentara Finlandia menghadapi tentara Soviet ke-9 dan ke-14 (9th and 14th Soviet Armies) dengan jumlah lebih dari 4.000 tentara soviet.

Walaupun sangat kalah dalam jumlah, tetapi Garda Sipil Finlandia mampu memukul telak pasukan Soviet. Menurut catatan sejara Perang Dunia ke-2 bahwa pasukan soviet tidak terbiasa dengan musim dingin yang ekstrem di Finlandia saat itu.

Bukan hanya karena faktor cuaca saja yang membuat Pasukan Garda Sipil Finlandia menang telak, tetapi dengan strategi yang mereka gunakan, mereka menggunakan strategi Motti yaitu strategi dengan bersembunyi kemudian mengepung dari belakang.

Saat Soviet berencana untuk menyerang Finlandia melalui jalan raya, tentara Finlandia bersembunyi di hutan di dekat jalan raya. pasukan Finlandia kemudian membiarkan tentara Soviet melintas perbatasan dan secara diam-diam menyergap tentara Soviet dari belakang.

Peristiwa penyerangan ini dikenal dengan nama Winter War atau Perang Musim Dingin.

Julukan The White Death
Di Perang Musim Dingin berlangsung berlangsung Simo Hayha hanya dibekali dengan senjata Mosin-Nagant M91. Dan dimedan tempur ia selalu memakai pakaian serba putih untuk bisa berkamuflase dengan lingkuan sekitarnya (salju)

Saat Hayha menemuan posisi yang pas, Hayha akan memasukan segumpal salju kedalam mulutnya untuk mengantisipasi udara yang berwarna putih keluar dari mulutnya.

Bukan hanya menutup mulutnya dengan gumpalan salju, Hayha juga mengubur diri kedalam salju hingga badannya tak terlihat oleh tentara Soviet.

Hayha akan bereaksin dengan sigap untuk membunuh para tentara Soviet yang telah memasuki zona buruannya.

Selama kurun kurang dari 100 hari ia telah membunuh lebih dari 500 tentara soviet. Karena itu, Simo Hayha dijuluki The Whiter Death atau Maut Putih.

Kubu Soviet sangat waspada karena Finlandia memiliki penembak jitu yang ahli, sehingga Soviet menerjunkan banyak penembak jitu dalam peperangan itu.

Soviet juga menggunakan Artileri untuk menyingkirkan Hayha The Whiter Death, tetapi semua usaha Soviet untuk menyingkirkannya gagal total.

Namun, pada tanggal 6 Maret 1940 di Hutan Ulismaa, Hayha berhasil dilumpuhkan oleh salah satu penembak jitu Soviet dengan peluru ledak yang mengenai bagian rahang kirinya.

Hayha tersungkur dan koma selama 11 hari setelah terkena tembakan. Ketika ia tersadar Perang Musim Dingin telah berakir.

Simo Hayha The White Death berhasil membunuh 505 tentara soviet dalam 98 dalam Perang Musim Dingin hanya mendapatkan luka di bagian rahang sisi kirinya.

emoticon-Wowemoticon-Wow emoticon-Wow

Menurut Kalian apa Simo Hayha berhak mendapatkan julukan The White Death?


0
38.4K
221
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan