BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Perempuan berhijab ditolak masuk, McDonald's minta maaf

Salah satu gerai McDonald di London, Inggris.
McDonald's (McD), salah satu restoran cepat saji dengan gerai hampir di seluruh dunia, meminta maaf atas terjadinya sebuah insiden bernuansa SARA di gerai mereka di Holloway, London Utara, Inggris. Demikian dikabarkan The Guardian (2/12/2017).

Pada Kamis (30/11/2017), beredar sebuah video--yang kemudian viral di media sosial--rekaman adegan saat seorang petugas keamanan di gerai tersebut terlibat perdebatan dengan seorang pelanggan.

Sang pelanggan, dikabarkan Independent adalah seorang perempuan keturunan Timur Tengah yang mengenakan hijab, diminta oleh petugas keamanan itu untuk melepaskan hijabnya jika ingin antre memesan makanan di gerai McD itu.

Kepada si penjaga, perempuan yang disebut berusia 19 tahun itu menuntut agar mendapat penjelasan mengapa dirinya tak boleh masuk.

"Ini hanya soal Anda melepasnya," kata petugas keamanan itu dengan wajah masam yang tertangkap jelas kamera. Sadar direkam, sang petugas mencoba mengalihkan pandangan dari sorot kamera.

Perempuan itu pun merespon: "Ini bukan soal melepasnya. Saya mengenakan ini untuk alasan keagamaan dan saya tak malu akan hal tersebut, dan saya akan berdiri di antrean dan saya akan mendapat makanan yang saya mau, karena ini tidak baik."

Beberapa orang pun terlihat melerai dan berusaha untuk menegur sang penjaga. Namun lelaki yang terlihat mengenakan jaket dan tanda pengenal tersebut hanya berkata: "Ini bukan urusan Anda."

Sang perekam kemudian menghampiri area pemesanan sambil meluapkan emosinya. Salah seorang pegawai lain lalu menegur perekam video itu dan berkata agar ia tidak berkata kasar.

Pegawai lain tersebut juga memintanya untuk berhenti merekam. Tentu saja perempuan tersebut menolak.

Si pegawai pun lalu bertanya apa yang ia ingin pesan.

"Aku tidak ingin apa-apa lagi," tegas sang perempuan berhijab sambil keluar dari restoran.

Video ini pun akhirnya diunggah ke Twitter oleh teman dari perempuan tersebut. Karena unggahannya itu lah, videonya menjadi viral dan akhirnya mendapat respon dari McDonald's.
Here is the video of the incident, occurring at McDonald's on Seven Sister's Road in Holloway, London. [URL="https://S E N S O R07acmBYdjB"]pic.twitter.com/07acmBYdjB[/URL]
— Sabrina (@south_sab) December 1, 2017
Dalam wawancaranya dengan The Guardian, pelajar yang telah 19 tahun menetap di London ini menyatakan kekecewaannya.

"Aku tidak akan pernah kembali ke McDonald's lagi," tegas perempuan yang meminta namanya tak diberitakan itu.

Ia juga mengaku sangat terkejut, sebab ini bukanlah kasus pertama yang menimpa perempuan Muslim. Banyak video yang viral di internet, tentang bagaimana perempuan Muslim yang berjilbab mendapat penolakan di sana-sini.

"Akhirnya hal ini juga menimpaku," katanya.

Saat itu pun menurutnya suasana sudah kian memanas dan menakutkan baginya.

"Teman yang bersamaku begitu takut dan terkejut, dia berkata bahwa situasi ini sangat riskan. Saat kejadian berakhir, saya baru menyadari betapa situasi tersebut dapat membahayakan. Ini bukan hal sepele," jelasnya lagi.

Menanggapi insiden itu, juru bicara McDonald's dengan tegas menyatakan bahwa mereka tak pernah memiliki peraturan seperti itu.

"Kami tak memiliki aturan yang menyatakan bahwa kami menolak siapapun yang berhijab, atau busana keagamaan lainnya untuk memasuki restoran," jelasnya.

McDonald's juga mengaku bahwa restorannya menerima pelanggan dari segala keyakinan.

Atas hal ini, McDonald's pun meminta maaf dan menyesalkan kejadian tersebut.

"Kami menanggapi hal ini dengan sangat serius dan telah melayangkan teguran keras kepada pihak yang bersangkutan," tegasnya.

Penjaga tersebut kemudian diketahui merupakan tenaga alih daya (outsourcing) dari pihak ketiga. Saat ini dirinya telah dikenakan sanksi atas perbuatannya.

Pada Sabtu (2/12), dikabarkan detik.com, sekitar 50 orang perempuan berhijab melakukan aksi unjuk rasa di depan restoran tersebut.

"Ini wajah kita setiap hari. Mereka mengatakan kita teroris di negara ini padahal mereka yang mungkin menjadi teroris buat kita," ujar Nafisa, salah seorang pengunjuk rasa.

"Aku seorang pekerja dan aku bekerja keras tapi mereka seperti tidak ingin melihat kita di jalan menggunakan jilbab yang menjadi identitas kita. Sekarang mereka juga tidak mengizinkan kita membeli makanan."

McDonald's merupakan restoran cepat saji asal Amerika. Restoran ini didirikan di California, Amerika Serikat, pada tahun 1940 oleh Richard dan Maurice McDonald. Hingga kini gerainya sudah tersebar di banyak negara, termasuk Indonesia.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...lds-minta-maaf

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Panglima TNI dan giliran kedua orang AURI

- Minim cakupan imunisasi, sejumlah daerah KLB difteri

- Marsekal Hadi Tjahjanto, calon tunggal Panglima TNI

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
25.4K
242
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan