ndikodikAvatar border
TS
ndikodik
Izinkan aku berfikir
Manusia digadang sebagai ciptaan Tuhan sebagai mahluk-Nya yang sempurna, ini sudah kita terima bersama sejak dulu. Mengingat hal ini berasal dari Ayat Teks Suci Al-qur'an, dengan berbagai silogisme nya yang sederhana namun sarat akan adatan makna. Namun, tidak sedikit orang dengan lumrah mengatakan bahwa "manusia itu tidak ada yang sempurna". Sempat aku rasakan kegelisahan kedua argumen ini, sederhana nya untuk seorang religius pastilah aku meyakini apa yang tertulis teks sucinya, kalopun berdasarkan dogma semata. Penerimaan dogma ini tentu aku fikir sebagai landasan kuat, namun perlu tambahan terhadap dogma tersebut. Pasalnya, komparasi argumentasi tekstual (naqli) dan argumentasi rasio (aqli) akan menghasilkan argumentasi kuat selama kesulasi kedua hal tersebut. Didasarkan pada "manusia adalah mahluk yang sempurna" sudah kita bisai manusia adalah suatu mikrokosmos atau biasa disebut miniatur Alam Semesta, sederhananya adakah yang tidak ada di alam semesta ini? Begitupun manusia, dengan julukan nya sebagai miniatur alam semesta niscaya masih banyak hal yang belum tersingkap di dalam dirinya manusia itu sendiri.

Kita berbicara materi (materi) ATAU Jasad Saja Masih Banyak Pertanyaan Mengenai Seluk-beluk TENTANG Hal inisial. Seperti yang pernah di bahas oleh pemikir islam awal ini Ibnu Sina dalam karyanya As-syifayang juga banyak berbicara perihal tubuh manusia. Terketahui dengan ketersusunan dan keteraturan kerja organ-organ dalam tubuh dan dengan kelengkapan kromosom yang ideal dalam susunan kromosom mahluk hidup. Terlebih lagi dengan hal sentral dalam diri manusia secara fisik adalah otak, yang secara wujud materi saja dia sudah terlihat kehebatan nya, salah satu daya tampung sel yang merupakan pengikat partikel benda yang masih sampai saat ini belum di kenal batas jumlah sel nya, dulu para ilmuan kata sel otak manusia itu jutaan sel, namun kini para ilmuan bilang sel otak manusia itu isi milyaran sel. Sudah sangat jelas dengan argumentasi rasio yg sederhana tentang kelengkapan fisik manusia, bukan secara fakultas aku bukan dari ahli biologi atau fisiologi.

Kemudia kita akan berbicara sesuatu yang lain pada manusia wujud immateri nya, manusia memiliki daya khayal atau daya imajinasi yang daya ini memiliki kekuatan daya tahan dan daya banding serta mampu menghasilkan gabungan 2 atau lebih objek menjadi satu objek, seperti sekilas kita secara indra mampu kebenaran gunung yang kemudian partikel dari gunung ini di kirim ke otak, dan sesaat ini kita melihat sebuah emas, maka dalam alam khayal ini kita akan memiliki satu realitas dari dua realitas tersebut dengan kenyataan gunung emas. Yang mana daya ini sama dengan perkembangan sel otak, terus berkembang sampai hampir tak memiliki batas ruang. Dari sinilah kita sudah punya dua titik dalam sempurna nya mahluk yang disebut manusia.

Selanjutnya manusia memiliki sisi psikologis, seperti yang dikatakan Sugmund Freud dalam teori psikoanalisisnya adalah manusia yang memiliki id, ego dan superego yang hal ini merupakan tahap manusia menentukan sikap atas nya. Sebenarnya penataan ini tidak bisa kita pungkiri berasal dari pemahaman manusia itu sendiri, bela diri itupun adai dari beragam aspek, sains, sosial dan agama. Dalam tahap ini daya bandinglah yang berperan, bandingkan pengertian sains, sosial dan agama juga dengan kondisinya yang akan menjadi sikap sikap. Artinya manusia memiliki aspek yang sangat luas dalam dirinya. Itulah kata dalam teks suci Al-qur'an Tuhan menyebutkan manusia adalah khalifah fil ardh.

Bersambung ....

Lanjut kebagian II gan klik link dibawah ini
Izinkan aku berfikir (bagian II)

Polling
Poll ini sudah ditutup. - 3 suara
bagaimana menurut agan ?
bagus banget
33%
bagus
67%
kurang bagus
0%
Diubah oleh ndikodik 24-11-2017 14:27
someshitnessAvatar border
someshitness memberi reputasi
1
926
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan