Apriani Seorang Penjual Artikel Bekas

Wajahnya selalu tampak gembira, tak pernah terlihat perasaan sedih. Senyum ramah dan wajah riang selalu di perlihatkan kepada semua orang. Hari-harinya dia jalani dengan penuh semangat. Tak pernah dia mengeluh apalagi berputus asa. Dia selalu menjalankan pekerjaannya dengan sungguh-sungguh, meskipun dapat dilihat pekerjanya jarang sekali dicari oleh pembeli. Namun baginya apapun pekerjaannya, harus selalu dijalankan dengan sebaik mungkin.


Ya inilah sekilas sosok Apriani yang sehari – harinya bekerja sebagai penjual artikel/koran bekas di pasar Shoping Yogyakarta. Ibu Apriani adalah seorang ibu berumur 45 tahun yang mempunyai 2 orang anak. Ani, begitulah orang-orang menyebutnya, Ibu Ani berasal dari Gunung Kidul dan beliau memiliki seorang suami yang berprofesi sebagai petani, untuk membantu suaminya wanita yang sudah berusia 45 tahun tersebut berprofesi sebagai penjual artikel/koran bekas di pasar Shoping demi menghidupi 2 orang anaknya. Ani rela bekerja sebagai penjual artikel demi mencukupi semua kebutuhan keluarganya. Mulai dari makanan yang dimakan setiap harinya, biaya untuk beli pakaian dan lain - lain. Hampir semuanya ditanggung oleh Ani. Walaupun penghasilan Ani tiap harinya tidak seberapa dan tidak menentu. Dengan usia yang sudah tidak muda lagi, tenaga yang sudah tidak seperti dulu lagi, namun seorang Ani tetap dengan semangat menjalani pekerjaannya sebagai penjual artikel di pasar.

Setiap hari Ani berangkat dari rumahnya menuju pasar tempat dia bekerja dengan kendaraan bermotor. Ani bekerja mulai dari pukul 09.00 sampai 16.00. “ Ya itu pun tentu tergantung keadaan pasarnya,” ujar Ani. Ani mempunyai keinginan besar yaitu bisa menyekolahkan anaknya smapai jenjang strata (S1). Begitu besar harapan Ani kepada anaknya tersebut agar bisa menjadi orang sukses dan bisa merubah hidup keluarganya tersebut. Hingga sampai suatu hari mimpi dari seorang penjual artikel tersebut tercapai yaitu ke-2 anaknya lulus (S1) di suatu universitas Jogjakarta.

“ Karena dulu sewaktu tahu 1995 itu awalnya banyak orang bertanya, kok tidak ada yang menjual seperti kumpulan-kumpulan artikel bekas ya, kemudian saya sempat berfikir bahwa ini adalah peluang pasar yang sangat besar kenapa kok tidak saya lakukan, akhirnya saya mencoba untuk membeli koran bekas sebanyak 100 kg kemudian saya potongi satu persatu sampailah seperti sekarang ini, jadi nantikan misalnya ada anak ingin mencari tentang pendidikan jadi gampang untuk mencarinya karena sudah saya potongi dalam satu paket plastic,” uajar Ani.

“ Alhamdulliah sampai saat ini masih cukup besar dan banyak orang yg minat untuk mencarinya artikel – artikel seperti ini,” ujar Ani.

Dan sosok seperti ani lah yang sangan mengispirasi dan menjadikan saya termotivasi untuk membaca. Apalagi kegigihanya dalam berjualan artikel – artikel bekas.