Pernah punya keinginan gila, atau mungkin sampai sekarang masih punya, buat kemah di pinggiran Danau Toba?
Nah, ini bisa jadi kabar gembira buat agan-agan yang mau kemah sambil nonton film ditemani suasana indahnya Danau Toba!

Pada 1 sampai 3 Desember 2017 nanti, ngelansir dari https://www.cnnindonesia.com/gaya-hi...di-danau-toba/nih agan bisa langsung datang ke acara yang digagasin sama Rumah Karya Indonesia (RKI), yakni Lake Toba Film Festival (LTFF) 2017. Lokasinya di pinggiran Danau Toba, Desa Parmonangan, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir.

Kata Ojax Manalu, si ketua panitia RKI, acara yang dibalut dengan Kemah Film 1000 Tenda ini adalah sebuah festival film yang memperjuangkan harkat dan martabat film-film lokal di kancah industri film yang berbasis kearifan budaya masyarakat Indonesia. Isu-isu kebudayaan dengan semangat kreativitas dan inovasi tanpa batas dapat dikembangkan dan mampu menyentuh dinamika sosial di wilayah pedesaan.

LTFF 2017 dapat terjadi atas dukungan dari para travelerdi Indonesia, khususnya di Sumatera Utara, terhadap eksisnya keberadaan budaya leluhur sejak dulu.
Bakal ada sejumlah kegiatan yang menarik di acara ini gan, kayak malam penganugerahan, workshop film, screening film atau kemah film, 1000 tenda, pentas budaya, sharing traveling, dan traveling video sharing.
Selain itu, pihak RKI juga akan nampilin Tobakustik Band yang baru dibentuk 1 Juni 2016. Band ini dibentuk dalam rangka ngusung semangat melestarikan budaya dan motivasiin generasi yang berpotensi di Samosir.
Sebelum di LTFF 2017, Tobakustik udah memeriahkan Festival Pasir Putih Samosir, Batak Fiesta, horja bius, pesona budaya Batak, Jong Batak 2017, dan ada lagi ajang-ajang lainnya.

"Danau Toba dipilih dengan alasan Sumatera Utara memiliki potensi perfilman yang kaya dari sudut kebhinekaan, lingkungan, dan budaya. Lewat film festival ini diharapkan kreatifitas anak muda dari seluruh daerah di Indonesia khususnya Sumatera Utara akan mampu mengungkapkan kondisi kekinian kearifan lokal nusantara," terang Ojax.
Menteri Pariwisata Arief Yahya turut ngasih apresiasi pada kegiatan LTFF 2017 ini. Menurutnya, acara tersebut bisa menjadi sebuah ajang buat ngegali dan ngembangin keragaman seni tradisi yang ada di Sumatera Utara.
"Juga merangsang minat generasi muda terhadap karya seni tradisi, membangun sinergi di antara pekerja seni tradisi serta lembaga lain yang memiliki tujuan yang sama dengan lembaga, menjadikan seni tradisi sebagai salah satu industri ekonomi kreatif. Ini sejalan dengan visi dan misi pariwisata," Arief menukas.

Sejauh ini, aktivitas-aktivitas kesenian di Sumatera Utara belum memiliki grand design, masih bersifat musiman. "Kalender kegiatan ini membuka ruang kepada seniman di Sumatera Utara untuk mengekpresikan kreativitasnya," kata Arief.
Nggak jauh nih gan. Siapin baju, koper, dan tiket pesawat, kemudian kita melayang ke Medan awal Desember nanti! UHUUUUUUYYYY