Kebutuhan akan sarana komunikasi yang handal, merupakan konsekuensi dari semakin pesatnya teknologi.

Berbagai vendor berusaha memanjakan para user-nya dengan fitur-fitur dan kemudahan dalam mengakses aplikasi.

Bicara tentang alat komunikasi, tentu kita sudah akrab dengan aplikasi chatting semisal salah satu vendor yang kemaren sempat heboh karena mengandung konten porno, yang diidentik dengan warna hijau.

Lalu ada pula aplikasi yang simbolnya gak jelas, apakah itu burung emprit, atau burung perkutut, dan aplikasi lainnya. Banyak banget. Sampai saya gak hapal. Soalnya gak semuanya bisa diinstal di hape saya. Karena saya cukup tahu diri dengan hape peninggalan dari zaman batu ini.

Kini, ada saingan lagi yang bisa memanjakan para user dengan pilihan aplikasi chatting buatan anak bangsa. Namanya aplikasi "callind", yang merupakan akronim dari Call Indonesia.

Aplikasi "callind", diciptakan oleh perempuan berusia 26 tahun asal kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, yang mengaku belajar secara otodidak.

Pada awalnya, dara manis yang sempat melanjutkan pendidikannya di STIE Putra Bangsa Bekasi ini, ingin membuat aplikasi seperti yang dimiliki om Mark. Tapi belum jua kesampaian.



Berbekal ilmu yang pernah di tempa di UGM, Yogyakarta, perempuan yang baru saja merayakan ulangtahunnya yang ke 26, juga menimba ilmu dari para pakar IT yang sempat ditemuinya ketika pernah bekerja di salah satu perusahaan milik negara tetangga.



Ohya, doi pernah juga jadi penjaga warnet lho? Tapi bukan berarti dia sejenis keyboard warrior gak jelas seperti gerombolan nastak sama nasbung. Dimana-mana selalu bertarung pake kata-kata yang saling sambung menyambung. Padahal gak tentu apa maksudnya. Pokoknya kata-kata dijadikan ajang bertempur.

Kadang saya suka heran sama kelakuan golongan garis keras itu. Mbok ya diskusi yang baik. Diskusi boleh, tapi ya yang gak pake ngatain yang tidak-tidak.

Tapi sudahlah. Sisi positifnya, karena golongan ini, suasana medsos gak sepi. Atau jangan-jangan itu disengaja? Biar topik yang lagi dibahas jadi viral? Terus mereka mendapat semacam profit gitu? Mboh!!?

Bahas si mbak aja lagi ah...Biar jadi urusan nastak ma nasbung. Mau ngapain aja, terserah mereka. Mau jungkir balik, gak ada urusan sama saya.

Kini, gadis berkerudung dengan tatapan yang syahdu ini, sekarang menjadi Direktur Utama di sejumlah perusahaan IT (Teknologi Informasi) yang didirikannya. Sebut saja PT Wahyu Global Abadi, PT Rise Solution International, dan PT Callind Network International. Wah, keren! Yang muda yang berkarya.

Penasaran dengan aplikasi yang diciptakan Mbak Novi ini, saya pun mencoba untuk menginstalnya.



Sementara, saya kasi rate bintang 3 ya mbak? Karena ada beberapa fitur yang harus dibenahi. Tapi jangan ngambek karena saya kasi rate 3 lho ya? Anggap itu sebagai motivasi biar berbenah.

Lagian, orang bedebah macam saya emang pintar komen dan mengkritisi. Padahal, saya malah gak punya apa-apa yang bisa dibanggakan.

Bukankah kebanyakan kita ini seperti itu? Komen dan mengkritik paling jago. Seolah-olah tingkat kehebatannya sudah diatas langit ketujuh. Senyumnya tengil, kalo ngomong kek orang centil, sementara karyanya nihil.

Namun, jauh dari lubuk hati yang dalam, saya bangga dengan kreasi dari anda. Disaat banyak orang yang terlanjur pesimis dengan berbagai alasannya, tapi anda masih mampu berkarya.

Semoga aplikasinya bisa diterima oleh semua penggila aplikasi chatting. Dan, sempurnakan beberapa fitur agar nantinya bisa bersaing dengan vendor yang sudah mapan.

Sukses ya mbak...

©Skydavee...

Sumber gambar: google
Referensi:
https://m.detik.com/inet/cyberlife/d...ingan-whatsapp