ryan.manullangAvatar border
TS
ryan.manullang
Hantu Itu Bernama Primordialisme...

via: 1.bp.blogspot.com

Kurang lebih dua ratus tahun yang lalu, Karl Marxpernah menulis, “Ada hantu yang bergentayangan di Eropa….Hantu komunisme.” Di jaman kita, kalimat ini harus dirumuskan ulang. Ada hantu yang bergentayangan di dunia… hantu itu bernama primordialisme.

Primordialisme
Primordialisme adalah paham yang menekankan ikatan-ikatan primordial sebagai dasar utama bagi hubungan antar manusia. Ikatan-ikatan primordial tersebut adalah suku, ras, ikatan keluarga dan agama. Kedekatan primordial menjadi unsur utama dari hubungan pertemanan, percintaan sampai dengan hubungan bisnis. Tanpa dasar primordial semacam ini, hubungan manusia menjadi amat sulit, bahkan tidak mungkin.

Inilah yang kiranya menjadi Zeitgeist (bahasa Jerman : Zeit yang berarti semangat atau jiwa dan Geist yang berarti waktu atau zaman di jaman) kita. Dunia bergerak ke kanan, dan menjadi semakin konservatif. Cita-cita kemanusiaan universal atau bahkan kosmopolitanisme (kesadaran sebagai warga semesta) menjadi slogan semata, tanpa tindakan nyata. Solidaritas antar bangsa hanya indah terdengar di rapat-rapat PBB, namun tak menyentuh kenyataan sehari-hari hubungan antar manusia.


Akar Primordialisme
Primordialisme setidaknya menyerang empat tingkat hubungan antar manusia. Pertama, primordialisme menyerang hubungan pertamanan. Orang Jawa hanya mau berteman dengan orang Jawa. Orang Islam hanya mau berteman dengan orang Islam yang sealiran. Orang Eropa hanya mau berteman dengan orang Eropa.

Dua, primordialisme juga menghantam hubungan percintaan. Orang Batak hanya mau menjalin hubungan kasih dengan orang Batak yang dianggap pantas. Orang Kristen hanya mau menjalin kasih dengan orang Kristen. Percintaan antar budaya dan antar agama menjadi sesuatu yang dianggap jahat.

Tiga, primordialisme juga terjadi di dalam hubungan bisnis. Orang Ambon hanya mau berbisnis dengan orang Ambon. Orang Tionghoa hanya mau bekerja dengan orang Tionghoa. Kemampuan profesional menjadi nomor dua, dan hubungan primordial menempati peran utama.

Empat, primordialisme juga menyerang rasa kebangsaan. Orang tidak lagi melihat orang yang berbeda suku, ras dan agama sebagai saudara sebangsa. Rasa kebangsaan hancur dimangsa kesempitan berpikir yang menjadi roh utama primordialisme. Gerakan-gerakan religius radikal di berbagai belahan dunia merupakan bentuk nyata dari primordialisme semacam ini.

Primordialisme berakar pada dua hal. Pertama, ia berakar pada ketakutan. Orang takut untuk membentangkan hubungan dengan orang-orang yang berbeda latar belakang darinya. Ia terjebak pada ketakutannya sendiri, dan hidup di zona nyaman primordial yang menumpulkan solidaritas.

Dua, akar dari ketakutan adalah ketidaktahuan. Sikap primordial berkembang, ketika orang tak paham tentang jati dirinya sendiri. Orang mengira, bahwa identitas sosial adalah sesuatu yang nyata dan mutlak. Padahal, jika dilihat lebih dalam, identitas sosial hanya merupakan hasil kesepakatan yang bersifat sementara.


Melampaui Primordialisme
Jika primordialisme dibiarkan berkembang, seperti sekarang ini, maka perpecahan adalah buahnya. Masyarakat akan terpecah ke dalam kotak-kotak suku, ras dan agama, sehingga tidak mungkin lagi bekerja sama untuk mewujudkan kebaikan bersama. Tidak hanya itu, tanpa dasar rasional yang bersifat universal dan kosmopolit di dalam hubungan antar manusia, solidaritas pun sulit tercipta. Tanpa solidaritas, prasangka buruk akan menjadi udara kehidupan bersama.

Primordialisme juga menjadi akar bagi segala bentuk diskriminasi dan rasisme. Orang melihat kelompok lain sebagai kelompok yang lebih rendah, bahkan bukan manusia. Ketika diskriminasi dan rasisme menjadi pola hubungan antar manusia, maka konflik pun tak bisa dihindari. Masyarakat yang dilanda konflik berkepanjangan akan terjebak pada keterbelakangan di berbagai bidang kehidupan.

Primordialisme ada sebagai dasar identitas. Ia ada untuk dilampaui, sehingga orang bisa memeluk paham kemanusiaan dan kosmopolitanisme yang bersifat universal. Primordialisme yang sehat adalah primordialisme yang bersedia membuka dirinya sendiri. Inilah yang kiranya terlupakan di dalam keseharian kita dewasa ini.***





tulisan
0
2.4K
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan