kangeeeenAvatar border
TS
kangeeeen
Gara-gara Setnov, Toyota Fortuner Jadi Bulan-bulanan Kompetitor


Kecelakaan yang menimpa Setya Novanto, sang tersangka korupsi e-KTP tak hanya membuat politisi Partai Golkar itu jadi bulan-bulanan. Toyota Fortuner, yang ditumpanginya pun tak luput dari sasaran empuk para lawan Toyota di segmen SUV (Sport Utility Vehicle).

Nissan misalnya, dia menayangkan sebuah konten yang menjelaskan soal fitur Active Trace Control dan diunggah ke akun media sosial milik Nissan Indonesia.

Dalam video singkat itu, terlihat bagaimana fitur Active Trace Control membut laju mobil bisa lebih terkendali dan tidak keluar jalur. Sebagai ilustrasi ditampilkan pula tiang listrik.

Secara tidak langsung, Nissan dalam hal ini mengambil peluang dari persitiwa kecelakaan Toyota Fortuner Setya Novanto. Dia sebagaimana diketahui mengalami insiden di kawasan Permata Hijau, Jakarta pada Kamis (16/11) malam.

Sementara itu, di medium media sosial Twitter, Toyota merespons bola panas ini.

"Halo, Friends. Kami turut prihatin untuk pengguna Toyota yang mengalami kecelakaan saat berkendara. Untuk setiap produk yang Toyota luncurkan sudah memenuhi berbagai standar seperti regulasi pemerintah dan juga standar kualitas dan keamanan kendaraan global," demikian kicau @ToyotaID.

Sebagaimana diketahui, Toyota Fortuner yang ditumpangi Setnov telah dibekali dengan Anti-lock Breaking System (ABS) plus EBD dan dual SRS Airbag untuk melindungi penumpang depan dan pengemudi. Sementara dia diketahui duduk di kursi baris kedua, yang sudah memiliki sabuk pengaman tiga titik.

Menurut pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi, kondisi kliennya cukup parah. Padahal, berdasarkan analisa dari video, kecelakaan yang dialami Setya Novanto tidak fatal. Apalagi, Ketua DPR itu diduga lalai karena tidak mengenakan sabuk pengaman.

Jursi Pulubuhu pendiri dan instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) berpendapat, apabila mengacu dari video kondisi Toyota Fortuner Setya Novanto tabarakan tidak terlalu parah.

"Saya enggak jamin kalau melihat kondisi rusaknya mobil, benturan patut diduga terjadi di bawah kecepatan 30 km/jam," katanya saat dihubungi kumparan (kumparan.com).

Kesimpulan ini didapat dari sejumlah komponen seperti kedua lampu tidak pecah. Pun dengan bagian frame lampu serta kapnya tidak menekuk. Bila kecepatan tinggi di atas 30 km/jam mungkin kantung udara juga seharunya mengembang.

Tambah lagi hanya Setya Novanto yang terluka. Menurut kesaksian warga, sopir yang menyetir tak mengalami luka, pun dengan ajudan.

Speechlessemoticon-Malu
0
8.2K
59
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan