mangmamas25Avatar border
TS
mangmamas25
Siapa Bilang Meikarta Bikin Macet?

Tantangan hidup di Jakarta adalah meredam stres dan lelah akibat kemacetan pada jam berangkat kerja dan anak-anak sekolah (office hours) di pagi hari atau jam pulang kerja (after office hours) menjelang senja. Istilahnya, tak ada jalan yang tak macet!

Hampir semua orang mengalami kemacetan di jalan yang timbul saking banyaknya kendaraan mobil dan motor. Belum lagi angkutan umum atau mobil atau ojek motor online yang kerap berhenti di sembarangan tempat atau jalan.

Semuanya itu makin menambah keruwetan kondisi jalanan di Jakarta. Stres dan emosi membuat pikiran terganggu dan menambah masalah dalam kehidupan sehari-hari di Jakarta. Tak heran, muncul istilah banyak orang Jakarta yang “tua di Jalan”.

Kepada Kompas.com, istilah itu bahkan pernah diungkapkan secara gamblang oleh Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Soelaeman Soemawinata atau akrab disapa Eman saat berkunjung ke redaksi Kompas.com di Palmerah Selatan, Jumat (25/8/2017).

Menurut Eman, jauhnya sebuah tempat kini tak lagi diukur berdasarkan jarak hitungan kilometer (km), tetapi lamanya waktu yang dihabiskan dalam perjalanan.

Hal itu kerap dirasakan pekerja atau anak-anak sekolah yang tinggal di Jakarta. Siapa sangka, meskipun perjalanan masih di ibu kota ternyata terasa "lebih jauh" dibandingkan perjalanan antar-kota.

“Patokan jauh-dekatnya rumah (dari kantor) bukan lagi dari kilometer, tapi waktu tempuh,” ujar Eman.

Ucapan Eman itu langsung dibuktikan lewat eksperimen kecil-kecilan oleh Kompas.com dengan cara melakukan perjalanan menempuh rute dari kantor Kompas di Palmerah, Jakarta Pusat, menuju Cililitan, Jakarta Timur, dengan menggunakan bus Transjakarta koridor IX (Pinangranti-Pluit)—yang digadang-gadang sebagai solusi mengatasi kemacetan di Jakarta.

Perjalanan itu memakan waktu sekitar dua jam pada Jumat (25/8/2017) sore. Padahal, kedua wilayah masih berada di Jakarta. Jaraknya hanya terpaut 16 km.

Kondisi itu bahkan sudah didukung dengan jalur Transjakarta yang sudah steril dari kendaraan lainnya. Sayangnya, ada beberapa hal yang tak bisa dihindari sehingga bus tak terhindarkan dari macet.

Misalnya, jalur harus bersinggungan dengan ruas jalan biasa menuju gerbang tol dalam kota. Di jalur tersebut, ada Gerbang Tol Semanggi dan Gerbang Tol Kuningan yang harus dilewati bersama dengan kendaraan lain.

Belum lagi ketika melewati perempatan Kuningan yang sedang dibangun underpass Kuningan mengarah ke Tendean serta melewati pembangunan flyover Pancoran. Macet benar-benar tak bisa dihindari.

Kesal Hidup di Jakarta?
Jauh-jauh merantau,
Mancari hidup, Mama, nasib tidak beruntung
Sapa suru datang Jakarta
Sandiri suka, sandiri rasa
Eh doe.. Sayang."
Kesal dengan kondisi Jakarta? Menyesal melihat kemacetan yang ada.

Boleh jadi, petikan lagu ‘Siapa suruh datang Jakarta’ yang dipopulerkan oleh artis lawas Vivi Sumanti itu cocok menggambarkan betapa pun menyebalkannya kemacetan di Jakarta itu adalah sebuah pilihan hidup. Dan, yang namanya pilihan, tentu tidak cuma satu, tapi bisa dua atau banyak. Nah, sampai kapan orang akan tetap bisa bertahan hidup hanya di Jakarta dengan kondisi seperti itu?

Orang mungkin lupa, bahwa ruang hidup yang bernama perkotaan serbaada itu tak hanya Jakarta. Saat ini, di balik kontroversialnya pembangunan proyek Meikarta di Cikarang, Jawa Barat, ada rencana besar yang akan membuat orang perlu berpikir ulang soal pilihan hidup selain hanya di Jakarta.

Dibangun oleh Lippo Group, Meikarta dirancang sebagai kota baru untuk menjawab masalah Jakarta. Yakni, masalah sehari-hari masyarakat yang terus berbagi kemacetan baik di pagi hari saat orang ke tempat bekerja dan anak-anak menuju, serta pulang ke hunian masing-masing di sore harinya.

“Banyak yang orang komplain tentang macetnya jalanan. Contohnya waktu anak-anak berangkat atau pulang sekolah. Misalnya ada keluarga yang sehari-hari tinggal di Bintaro dan anaknya sekolah di Rawamangun,”kata Presiden Direktur Meikarta, Ketut Budi Wijaya, pertengahan September lalu.

Jadi, jangankan orang dewasa, anak-anak sekolah pun mulai terbiasa dengan istilah “tua di jalan” saking waktunya lebih banyak dihabiskan di jalan.

Beruntung Meikarta dibangun di Cikarang. Cikarang terletak di timur Ibu Kota, Jakarta, yang kini telah menjadi salah satu pusat industri nasional yang nilai ekspornya mampu bersaing dengan Batam.

Kawasan industri di Cikarang merupakan kawasan industri yang potensial mengingat ada sekitar 3.000 pabrik yang berasal dari 30 negara berlokasi di kawasan tersebut.

Kawasan tersebut mampu menyumbang sebesar 34,46 persen penanaman modal asing (PMA) nasional, serta 22-45 persen volume ekspor nasional pada tahun 2008 dengan omzet mencapai 35 miliar dollar AS dan 70 persen di antaranya untuk pasar ekspor.

Ujung-ujungnya, Cikarang menjadi kawasan potensial hunian bagi para pekerja sekaligus kawasan yang bernilai ekonomis.
Untuk mewujudkan lebih cepat hal itu, saat ini, pemerintah membangun enam infrastruktur penting.

Berturut-turut adalah Patimban Deep Seaport yang nantinya akan membantu aktivitas ekspor dan impor di daerah tersebut. Lantaran merupakan pelabuhan dalam, kapal besar dapat langsung merapat dan tak lagi perlu melalui Pelabuhan Tanjung Priok.

Kedua, International Airport Kertajati. Keberadaan Kertajati ini tentu akan memudahkan lantaran pilihan bandara di kawasan tersebut menjadi lebih banyak.

Yang ketiga adalah kereta api cepat Jakarta-Bekasi-Cikarang-Bandung. Moda transportasi ini akan membuat lama perjalanan Jakarta-Bandung hanya 39 menit.

Yang keempat dan kelima adalah Light Rail Transport (LRT) Cawang-Bekasi Timur-Cikarang dan Automated People Mover (monorel).
Infrastruktur keenam ialah Jakarta Cikampek Elevated Highway. Keenam infrastruktur tersebut diperkirakan akan selesai dibangun dua hingga tiga tahun mendatang.

Yang menarik, keenam infrastruktur itu akan menjadi pendukung utama bagi kota baru Meikarta yang tengah dibangun Lippo Group itu. Yakni, pendukung utama untuk menjawab bahwa pentingnya infrastruktur transportasi yang dengan sendirinya akan mengurai kemacetan.

Rencananya monorel akan dibangun di tengah Meikarta. Moda transportasi itu akan menjadi penyambung kawasan tersebut dengan daerah-daerah industri di Cikarang sehingga mega proyek tersebut dapat menjadi harapan baru bagi Cikarang dan bahkan kawasan di sekitarnya.


0
4K
32
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan