Hi sobat kaskus sekarang ini lagi memanas kata pribumi, sampai-sampai tempat warung kopi langganan memanas karena kata pribumi yang terkesan rasis.

Seperti yang kita tahu istilah pribumi ditujukan kepada setiap orang yang terlahir dengan orang tua yang juga terlahir di suatu tempat tersebut. Bisa diartikan penduduk asli setempat, atau untuk sebuah negara mereka yang lahir dari orang tua yang leluhur mereka sudah beranak pinak di negara itu bisa juga disebut pribumi.



Lalu untuk non pribumi berarti penduduk asing yang singgah atau mereka yang menikahi warga setempat, lalu bagaimana dengan turunannya nah ini yang jadi polemik turunan non pribumi dan pribumi masuk kategori yang mana, layaknya kisah si itik buruk rupa yang berbeda dari kawan-kawannya.

Entahlah adakalanya sebutan kata ini memang sengaja diciptakan untuk penggolongan suatu kaum, dan sengaja di pelihara untuk komoditas politik yang penuh intrik.

Bahkan tak jarang kaum sumbu pendek senang sekali dengan kata ini, mereka bangga memakai label pribumi yang merupakan jati dirinya pribadi lalu merasa lebih berhak, lebih pantas dan lebih berkuasa di tanahnya sendiri.

Walau secara kehidupannya kita sering kali melihat mereka bergaya asing, entah mereka berdalih bahwa ini adalah keyakinan atau trend masa kini.

Di malam dingin namun hawa panas terasa di sudut warung kopi karena polemik kata pribumi, tadinya aku hanya mendengar percakapan yang semakin menaikkan tensi darah, rasanya mau tidak mau harus ikut campur agar tak ada perang siram kopi, yang berakhir dengan kisah klasik kopi sianida yang membunuh anak bangsa.



Menurut analisis cocotku yang tak layak dijadikan referensi akhirnya saya bilang kepada mereka bahwa kalian semua ini adalah pribumi !!

Mereka bingung apa maksudnya, mana ada semua manusia dengan ras berbeda masuk golongan pribumi.

Aku hanya berkata Pribadi Yang Membumi itu adalah Pribumi, jadi buat kalian semua yang rendah hati, berjiwa sosial tinggi, tidak memandang strata, pangkat dan kedudukan dalam membantu orang lain kalianlah pribumi sebenarnya.

Orang yang angkuh, sombong dan hanya merasa dirinya yang paling hebat lebih cocok dapat cap firaun daripada pribumi.

Andai saja banyak pribadi yang membumi di tanah bumiputera ini mungkin saja satrio piningit akan ada diantara kalian, namun sayang seribu sayang kita lebih asik berdebat, adu argument dan merasa lebih hebat, bahkan anak zaman now lebih senang dengan adanya goro-goro setiap saat selalu mengorek titik kesalahan orang lain agar merasa bahwa dirinya lebih pintar dan paling mengerti segalanya.

Sungguh kedamaian akan terasa jauh bila setiap saat kita selalu saja mencari goro-goro, tampaknya pribadi yang membumi di tanah pertiwi ini mulai langka.

Lebih banyak pribadi yang hanya mementingkan ego dan nafsu semata entah apa alasannya bisa karena lapar, golongan, bahkan karena kesenangan duniawi semata.

Sungguh kata pribumi memang menarik untuk dibahas bahkan seorang legenda musik iwan fals pun memakai kata ini di lirik lagunya.

Ujung Aspal Pondok Gede

Di kamar ini aku dilahirkan
Di balai bambu buah tangan bapakku

Di rumah ini aku dibesarkan
Dibelai mesra lentik jari ibu

Nama dusunku ujung aspal pondok gede

Rimbun dan anggun ramah senyum penghuni dusun

Kambing sembilan motor tiga bapak punya
Ladang yang luas habis sudah sebagai gantinya

Sampai saat tanah moyangku
Tersentuh sebuah rencana dari serakahnya kota

Terlihat murung wajah pribumi
Terdengar langkah hewan bernyanyi

Di depan masjid samping rumah wakil pak lurah

Tempat dulu kami bermain mengisi cerahnya hari.

Namun sebentar lagi angkuh tembok pabrik berdiri

Satu persatu sahabat pergi dan tak akan pernah kembali

Sungguh Pribumi memang menarik untuk dijadikan santapan obrolan malam ini ditemani kopi biji salak buatan pribumi.

Sruuupuuttt dolo kopi pribumi ini kawan...


Penulis c4punk1950