Sang Ratu

Elizabeth II telah menjadi Ratu Inggris sejak 1952, dan menobatkan dia sebagai monarki tertua didunia yang saat ini masih
memerintah. Dia telah menjadi Ratu Inggris saat Truman menjadi Presiden Amerika Serikat dan Stalin menjadi pemimpin Uni Sovyet.
Wajahnya tercetak di mata uang Inggris, Polisi dan militer berada dibawah kuasanya, dan lagu kebangsaan Inggris bahkan menyebutkan gelarnya, "God Save The Queen." Hal itu membuat gelar Ratu melekat pada dirinya. hanya sedikit orang yang ketika mendengar gelar "Ratu" dan teringat akan Margareth II dari Denmark. Dan pada tahun 2017 ini, sang Ratu telah berusia 91 tahun, sehingga besar kemungkinan bagi kita bahwa dunia bisa saja kehilangan sosoknya dalam beberapa tahun ke depan. Seluruh pemerintahan di dunia dan berbagai media umumnya telah bersiap menanti datangnya tahun tersebut, yang dipastikan akan menjadi salah satu peristiwa yang paling banyak dilihat orang diseluruh dunia.


London Bridge Is Down

Terakhir kali seorang monarki Inggris meninggal dunia pada tahun 1952, dan media berita menerima info tersebut dengan
kode "Hyde Park Corner." Sebuah langkah untuk mencegah kehebohan dan kebocoran berita.
Sama halnya dengan rencana pemakaman ibu sang ratu yang diberi kode "Operation Tay Bridge". Sedangkan untuk Ratu Elizabeth II,
kode untuk berita mangkatnya adalah "Operation London Bridge" dengan pelaksanaan yang hampir mirip seperti operasi militer.
Perdana Menteri akan dibangunkan (jika sedang tidur) dan akan diberitahukan "London Bridge is Down". Kode ini berarti kalau sang Ratu telah mangkat. kemudian Kemenlu-nya Inggris akan mengirim berita dari sebuah lokasi rahasia ke 15 daerah pemerintahan koloni dimana sang ratu menjadi pemimpinnya. Kabar juga akan disampaikan kepada 36 negara persemakmuran Inggris dimana sang ratu adalah pemimpin simboliknya. Dan walaupun dengan seluruh kerahasiaannya, kemungkinan dunia mengetahui kabar ini hanya dalam hitungan jam saja. Bahkan setiap pilot maskapai penerbangan Inggris yang sedang terbang akan memeberitahukan informasi ini kepada penumpangnya.


Operation London Bridge

Upacara pemakaman sang Ratu akan menjadi upacara pemakaman terbesar sepanjang masa dan dipastikan akan menjadi acara yang paling banyak dsaksikan mata dalam sejarah umat manusia. Pada saat wafatnya Putri Diana, jutaan orang turun ke jalan dan ikut menyaksikan upacara pemakamannya. di seluruh dunia, sekitar 2.5 milyar manusia menyaksikan upacara pemakaman sang ratu dari televisinya.Ketika Raja George VI mangkat, sekitar 305.000 orang datang melayat ke peti matinya menciptkan antrian yang panjangnya samapai 6.4 Km. Sedangkan untuk sang ratu, diperkirakan sekitar 500.000 orang akan datang mengantri untuk memberikan penghormatan langsung.Seluruh acara televisi akan menayangkan seremoni, seluruh inggris akan mengibarkan bendera setengah tiang, semua kegiatan bisnis akan ditutup, dan seluruh pejabat tinggi negara dunia akan membatalkan acaranya hanya untuk bisa mengikuti Upacara pemakaman ini."Operation London Bridge" telah direncanakan secara matang bahkan sampai ke level hitungan menitnya. Sebagai contoh, Pangeran charles akan secara resmi dinobatkan sebagai Raja Inggris pada pukul 11:00 AM satu hari setelah wafatnya sang ratu. Pada hari pemakaman, menara jam Big Ben akan berdentang pada pukul 09:00 AM, dan peti mati akan sampai di Westminster Abbeys pada pukul 11:00 AM.


Monarki Baru

Karena Tahta kerajaan tidak boleh kosong, dimalam kematian ibunya, pangeran akan bertemu dengan rakyatnya dan satu hari setelah wafatnya sang ratu, Pangeran Charles akan dinobatkan menjadi Raja Inggris dan istrinya kemudian akan disebut sebagai Ratu, Ratu Camilla. Kunjungan kenegaraan akan dilanjutkan hari - hari berikutnya seperti ke Skotlandia, Wales, dan Irlandia
Sesuai dengan sistem monarki, maka setelah pengeran Charles menjadi raja, maka harus ada pewaris utama selanjutnya sebagai pengganti posisi pangeran charles sebelumnya. Pangeran william adalah urutan pewaris utama dan akan mendapat gelar Prince of Wales dan Istrinya, Kate Middleton akan menjadi Princess of Wales, sebuah gelar yang dulunya dipegang oleh ibu pangeran William, Putri Diana. Dibawah Pangeran William, selanjutnya sebagai urutan daftar pewaris utama tentunya adalah pangeran George ( anak dari pangeran William)


Parlemen Inggris

Satu hal penting yang membuat Parlemen inggris khawatir adalah tentang masalah ekonomi negara, karena dipastikan ekonomi negara akan tidak stabil akibat dari masa berduka ini. Perekonomian nasional akan merugi milyaran pounds akibat terhentinya seluruh aktivitas pekerjaan, transaksi keuangan, belum lagi biaya upacara kenegaraan untuk sang ratu. Dalam masa 12 hari setelah mangkatnya sang ratu, seluruh bidang usaha akan ditutup, bank-bank tidak akan beroperasi sebagai tanda masa berkabung. Acara pemakaman ratu dan penobatan Raja Charles akan menjadi hari libur nasional, yang masing-masing akan menelan biaya milyaran poundsterling. Perubahan simbol - simbol kenegaraan dari ratu menjadi raja yang baru adalah proses yang harus dilaksanakan. Cetakan uang dengan wajah raja yang baru, koin - koin, stempel kerajaan, dokumen - dokumen negara semua dilaksanaakan tidak hanya di Inggris saja tapi di seluruh negara - negara persemakmurannya. Tentunya semua dilaksanakan secara bertahap.


Pemerintahan dunia

Perlu diketahui bahwa kekuasaan monarki Inggris tidak terbatas hanya diInggris saja, tapi termasuk Kanada, Australia, Jamaica, dan belasan negara lain. Beliau adalah pemimpin negara persemakmuran Inggris juga dimana didalamnya terdapat negara seperti India, dan Afrika Selatan, sehingga Hari kematiaanya juga akan menjadi hari libur nasional tidak hanya dinegara Inggris tapi juga di negara - negara tersebut. Sosok figur dan pengaruh beliau telah mampu menyatukan hampir sepertiga dari seluruh populasi yang ada didunia. Diluar Inggris bahkan beberapa pemerintahan dunia memiliki prosedur acara mereka masing - masing terkait upacara pemakaman ini, karena dunia diberikan kesempatan untuk memberikan penghormatan terakhir mereka di Westminster Hall selama 23 jam sebelum peti mati ditutup untuk selamanya. Kemudian prosesi akan dilanjutkan ke Westminster Abbey yang akan dipimpin oleh Archbishop of Canterbury


Media Pers dan Jurnalis

Sama halnya dengan media pers dan jurnalis, semua memiliki rencana sendiri untuk mengikuti rangkaian acara pemakaman. Chris Price dari BBC Radio 1 mengatakan jika anda mendengar radio kami memutar lagu "Haunted Dancehall (Nursery Remix)" dari Sabre Paradise maka dipasikan masa duka akan kita lewati. Acara - acara televisi akan banyak perubahan untuk menghindari humor atau lelucon yang tidak perlu pada saat berkabung. Program komedi tentu akan tetap diputar namun dipastikan tanpa ada lelucon sindiran atau yang menyinggung tentang monarki tersebut. Sementara kantor-kantor berita besar diseluruh dunia telah bersiap dengan upacara ini. CNN menyiapkan sejumlah rekaman video tentang sang Ratu yang siap disiarkan kapan saja ketika sang ratu meninggal. The Times dikabarkan memiliki artikel tentang sang ratu yang bahkan bisa mengisi artikel dikoran tersebut selama 11 hari. Skynews dan ITN bahkan sering berlatih mengani upacara ini dengan mengganti istilah sang ratu sebagai "Mrs. Robinson," sementara berbagai saluran TV sudah memiliki kontrak dengan berbagai pengamat Monarki untuk acara interview eksklusif. Seiring dengan pemberitaan yang masif, maka semua orang akan menjadi saksi dan juri untuk setiap detail acara, peliputan dan komentar - komentar dari media pers tentang upacara pemakaman ratu. Satu kesalahan sepele bisa menjadi penilaian terburuk untuk media yang melakukannya. Saat Ibu sang Ratu wafat, Pembaca berita Peter Sissons secara tidak sengaja mengenakan dasi berwarna merah saat membawakan acara tersebut yang membuat dia dianggap oleh seluruh media nasional Inggris tidak memiliki etika dan penghormatan terhadap mendiang ibu sang ratu. Sekarang dengan adanya zaman sosial media, penilaian publik bisa menjadi sesuatu yang luar biasa ditakuti akibat dari kecintaan publik terhadap sosok beliau.