Sobat kaskus apa anda tahu dengan namanya imajinasi ??

Imajinasi secara umum, adalah kekuatan atau proses menghasilkan citra mental dan ide.



Imajinasi merupakan suatu gambaran (citra) yang dihasilkan oleh otak seseorang.

Istilah ini secara teknis dipakai dalam psikologi sebagai proses membangun kembali persepsi dari suatu benda yang terlebih dahulu diberi persepsi pengertian. Sejak penggunaan istilah ini bertentangan dengan yang dipunyai bahasa biasa, beberapa psikolog lebih menyebut proses ini sebagai "menggambarkan" atau "gambaran" atau sebagai suatu reproduksi yang bertentangan dengan imajinasi "produktif" atau "konstruktif".

Dalam postingan kali ini saya akan membahas Imajinasi yang bisa dipakai dalam pengobatan terhadap penyakit.

Imajinasi merupakan salah satu aspek kemampuan berpikir manusia. Pengaruh imajinasi terhadap tubuh fisik sangat besar, bahkan bisa dirasakan secara langsung, disinilah peran besar daya imajinasi seseorang untuk kesembuhan dari penyakitnya.

Di bawah ini adalah contoh kisah nyata yang sangat menarik berkaitan dengan imajinasi dan kesehatan tubuh. Kisah ini saya kutip dari buku The Miracle of MindBody Medicine: How to Use your Mind for Better Health karya Dr. Adi W. Gunawan, CCH. Sebuah kisah yang bersumber dari publikasi BBC Knowledge.

Garret Porter berusia Sembilan tahun saat ia didiagnosis tumor otak yang tidak dapat dioperasi. Menurut prediksi medis, sisa waktu hidupnya tidak banyak. Menurut Garret, saat pertama kali didiagnosis kanker otak, ia sama sekali tidak mengerti tentang penyakitnya dan akibat yang bisa terjadi padanya. Namun, saat ayahnya memberitahu bahwa kanker bisa membunuhnya, seluruh hidupnya berubah. Ia merasa seperti jatuh ke dalam jurang yang sangat dalam.

Garret menjalani pengobatan intensif dengan radiasi dan obat-obatan selama setahun, namun sama sekali tidak membuahkan hasil positif. Dokter akhirnya menyatakan bahwa kondisi Garret tidak dapat disembuhkan. Dan ia dipulangkan, menunggu ajal menjemputnya.

Dalam kondisi yang sudah sangat parah inilah Garret bertemu dengan Patricia Norris. Menurut Patricia Norris, Garret adalah pasien kanker pertama yang ia tangani dengan pendekatan psikologis dan visualisasi.

Patricia mengajari Garret menggunakan imajinasinya untuk mengenali sel-sel kanker dan sel darah putihnya. Selanjutnya dengan imajinasinya Garret mengarahkan sel-sel darah putihnya untuk menemukan dan menghancurkan setiap sel kanker yang menyerang otaknya.

Garret menggunakan imajinasinya dan membayangkan dirinya sebagai pimpinan armada tempur dalam perang bintang melawan pesawat musuh. Ia mengarahkan pesawat tempur di bawah komandonya (yaitu sel darah putih), untuk menyerang dan menghancurkan pesawat musuh (yaitu sel kanker). Pertempuran ini dilakukan setiap malam saat menjelang tidur selama enam bulan. Setiap malam Garret selalu melihat sel kanker yang menyerang otaknya dihancurkan oleh sel darah putihnya. Sampai suatu malam tidak ada lagi pesawat musuh yang bisa ditemukan. Garret mengirim pesawat induk yang lebih besar untuk mencari dan menemukan sisa pesawat musuh yang mungkin bersembunyi, namun tidak bisa menemukannya.

Kemudian, Garret dibawa ibunya ke rumah sakit untuk menjalani CT Scan. Mereka menunggu hasilnya dengan harap-harap cemas.

Dari hasil pemeriksaan medis, dokter menyatakan kondisi Garret baik dan tumor di otaknya sudah hilang. Dokter bertanya, “Apakah Garret menjalani operasi untuk mengangkat tumornya?” Ibunya menjawab, “Tidak.”

Garret kini telah dewasa dan bekerja sebagai pengawas di Patroli Udara Sipil di Kansas. Setiap hari ia menerbangkan pesawat untuk melakukan patroli udara, untuk mencari pesawat yang bermasalah atau jatuh, serta menyelamatkan penumpangnya.

Ia berkata, “Ketika kecil saya berjuang untuk hidup saya. Kali ini saya berjuang untuk orang lain. Ketika saya berhasil melewati masa dengan kanker itu, saya paham bahwa hidup begitu berharga. Saya ingin membantu orang lain. Saya ingin membantu orang semampu saya.”



Semoga kisah yang saya kutip di atas dapat membuat kita semakin memahami bahwa imajinasi merupakan harapan dan do’a. Artinya, bila kita berimajinasi hal-hal yang baik dan positif, kita berharap hal-hal positif tersebut menjadi sebuah realitas/kenyataan. Demikian pula bila kita berimajinasi hal-hal yang negatif, secara tidak kita sadari kita mengarahkan pikiran kita pada hal-hal negatif tersebut.

Dalam Q.S. Al Hujurat: 12, disebutkan: “Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah dari banyak berprasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa.”

Prasangka, dalam ayat di atas adalah berpikir negatif (negative thinking) tentang apa pun. Pikiran negatif akan menarik berbagai hal dan keadaan yang kemudian membuat prasangka (imajinasi negatif) tersebut mewujud menjadi sebuah realitas.

Demikianlah Allah menurunkan Al Quran untuk kemaslahatan hamba-hamba-Nya di dunia dan di akhirat. Karenanya, dalam konteks terapi, kepada klien saya selalu menekankan bahwa landasan yang harus menjadi fondasi dalam ikhtiar pengobatan adalah firman Allah, “Apabila aku sakit, Allah-lah yang menyembuhkanku.” (Q.S. Asy-Syu’aro: 80).

Tak hanya dalam konteks terapi, dalam pelatihan Self-Hypnotherapy pun hal pertama yang saya tekankan adalah firman Allah di atas, juga hadis berikut, “Setiap Penyakit pasti ada obatnya. Bila obat sudah mengenai penyakit, penyakit itu pasti sembuh dengan izin Allah.” (H.R. Muslim)

Yang terjadi pada Garret (dalam kisah di atas) adalah penyakit yang ia derita bertemu dengan obat yang pas (melalui teknik imajinasi). Ibarat lubang kunci yang bertemu dengan anak kunci yang pas, sehingga pintu pun terbuka. Akhirnya, ia pun sembuh dengan izin Allah.

Sahabat-sahabat, kita pun bisa mempraktikkan teknik imajinasi tersebut, dengan berpedoman pada Firman Allah dan Hadis yang disebutkan di atas.

Akhirnya, kepada Allah jua-lah kita berharap.

Wallohu A’lam.

(Hipnoterapi Qolbu)

Penulis. Sugani Yurdani Spd

Disadur oleh c4punk1950.