Anies Baswedan dan Sandiaga Uno akan dilantik sebagai Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta hari. Terlepas dari panasnya pertarungan Ahok-Djarot dan Anies-Sandi di masa Pilkada lalu, besar harapan warga Jakarta di tangan pemimpin yang baru ini.

Banyak beban yang ditopang oleh Anies-Sandi. Terlebih, DKI Jakarta bukanlah kota yang ramah. Kata orang banyak, Jakarta itu keras. Itu sebabnya, masih ada segelintir warga DKI yang belum bisa move on dari sosok Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang dikenal tegas dan doyan marah-marah.

Harus diakui dan sulit dianulir, galaknya Ahok juga berdampak positif buat Jakarta. Meski banyak yang sakit hati. Contoh kecilnya kawasan Pasar Minggu. Hampir enam tahun ane bolak-balik lewatin jalur Pasar Minggu.



Waktu ane masih pakai seragam Putih Abu-Abu, Pasar Minggu jadi jalur kusut. Pedagang tumpah sampai ke bibir jalan. Hasilnya, jalanan kotor bahkan macet. Kumuh banget. Selang beberapa tahun, kondisi itu berubah. Pasar Minggu keliatan lebih rapi, bersih, dan lebih senggang dari penumpukan kendaraan yang lalu lalang. Bisa dibilang, udah nggak macet lagi.

Pedagang yang biasa tumpah sampai ke jalan ciut. Nyalinya disunat. Dipaksa buat tertib. Gimana nggak, saban hari petugas berjaga di area Pasar Minggu. Jaga-jaga kalo ada pedagang yang bandel.

Itu baru sebagian kecil dan ane rasain sendiri dampaknya. Masih ada lagi yang lainnya kayak soal banjir, macet, sampah, preman, smapai PKL. Siapa yang bisa bereskan dalam waktu singkat?

Sebentar, ane bukan warga DKI. Ane juga nggak nyoblos Ahok waktu Pilkada. Sebagai warga pinggiran Jakarta yang cari nafkah di Ibu Kota, perubahan di bawah kepemimpinan Ahok berasa banget.

Soal macet sama banjir jangan dibawa-bawa dulu. Macet sama banjir sampai kapan pun masih bakal terus jadi ‘pemanis’ Jakarta. Ibaratnya, nikmatin aja.

Ane mau ngutip kalimat dari Bang Sutiyoso, Mantan Gubernur DKI Jakarta. Dia bilang, Jakarta itu isinya binatang semua. Ane sebagai orang awam, kalimat dari Bang Yos itu nusuk gan.

"Jakarta itu kan ibarat belantara gitu ya, isinya itu binatang buas semua. Jadi saya pesan, Gubernur sama Wagub lebih buas dibanding binatang-binatangnya," kata Sutiyoso, ane kutip dari Kompasiana.

Artinya, nggak boleh ada belas kasihan buat ngedidik warga Jakarta. Pemimpin Jakarta jangan lembek. Warga yang tinggal di Jakarta nggak bisa dilembekin.



Jadi perlu nggak Anies-Sandi marah-marah atau galak dalam memimpin Jakarta? Ane pribadi rasa perlu. Bahkan wajib. Kalau marah-marah di depan umum gimana? Itu juga bole. Kalau bisa bikin orang berubah kenapa nggak?

Kayak yang udah ane utarain di atas, warga DKI itu nggak bisa dilembekin. Liat deh pemotor yang masih nekat wara-wiri di Fly Over Kasablanka. Kalau nggak ada polisi yang jaga, ya ngeyel.

Itu hal kecil yang bisa diliat kalau warga Jakarta nggak bisa dilepas dengan bebas. Ane beneran mantau gimana ketegasan Anies-Sandi di Jakarta.

Ane juga doain yang baik buat pemimpin Jakarta sekarang. Sekali lagi, buat pemimpin DKI Jakarta yang baru, Jangan Lembek !!!

Yuk pantau bareng-bareng, sekalian ingetin janji-janjinya.

Kalau menurut agan-sista gimana?




Salam Damai Semua