toniovichAvatar border
TS
toniovich
Hati-hati, Hujan Asam di Akhir Musim Kemarau


Pomidor – Menurut laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), musim kemarau di berbagai daerah di Indonesia masih akan berlangsung hingga November. Kendati demikian, beberapa wilayah di nusantara sudah mulai diguyur hujan. Turunnya hujan memang mendatangkan kesegaran setelah sekian bulan dilanda panas menyengat. Namun tetesan air dari langit di penghujung musim kemarau juga patut diwaspadai karena berpotensi menyebabkan terjadinya hujan asam.

Secara kasat mata, hujan asam sangat sulit dibedakan dengan hujan pada umumnya. Hanya saja yang membedakannya dengan hujan biasa adalah kandungan airnya. Setiap tetes air dari hujan asam membawa senyawa sulfur dioksida dan nitrogen dioksida di udara. Kedua zat ini jika terakumulasi di udara akan bereaksi dengan molekul air yang ada di atmosfer sehingga menyebabkan hujan dengan kadar asam tinggi.

Hujan asam terjadi sebagian besar akibat aktivitas manusia seperti asap pembuangan kendaraan bermotor, polutan pabrik, kebakaran hutan, penggunaan energi fosil untuk sumber energi, dll. Namun ada juga kontribusi dari faktor alam terhadap mengumpulnya sulfur dioksida dan nitrogen dioksida ini. Misalnya saja letusan gunung berapi, sambaran petir atau amonia yang dihasilkan dari proses produksi pertanian dan peternakan.

Berbicara mengenai dampak buruk hujan berasam tinggi ini terhadap kesehatan tubuh manusia, memang tidak kentara atau tidak berlangsung seketika. Dalam kondisi prima, kita mungkin akan merasa aman-aman saja jika kebetulan mendadak kehujanan atau terpercik air hujan dengan kadar asam tinggi ini. Paling-paling kita hanya risih karena pakaian jadi basah kuyup.

Akan tetapi zat asam yang ada di tiap tetes air hujan bisa saja berpengaruh pada menurunnya kesehatan. Gangguan kesehatan ringan yang sering terjadi ketika kita kehujanan biasanya adalah merasa kedinginan atau batuk.

Sedangkan efeknya bagi kesehatan yang lebih serius bisa menyebabkan gangguan pernafasan, iritasi hidung dan mata, serangan jantung, serta tidak optimalnya kerja sistem kekebalan tubuh. Mereka yang rentan terhadap kondisi ini terutama adalah anak-anak dan orang tua. Demikian pula dengan orang-orang yang banyak melakukan aktivitas di luar ruangan. Sesehat-sehatnya Anda, kalau terus menerus terpapar hujan dengan kadar asam tinggi, ya bakal KO juga.

Kalau memungkinkan, sebisa mungkin hindari terpapar langsung hujan yang turun di penghujung musim kemarau. Sebab, kadar asam pada hujan ini sangat tinggi yang bisa berpengaruh merugikan terhadap kesehatan Anda.

Pengaruh hujan asam pada lingkungan

Sementara itu, pengaruh hujan asam terhadap lingkungan boleh dibilang lebih buruk lagi. Di antaranya membuat tingkat kesuburan tanah berkurang. Jika umumnya PH tanah yang ideal untuk tanaman adalah 6-7, maka setelah turun hujan yang mengandung zat sulfur dioksida dan nitrogen dioksida, PH tanah akan langsung turun menjadi sekitar 4 sampai 5. Asam yang berlebihan ini akan mengakibatkan tanah menjadi tidak subur, miskin mineral, miskin unsur hara dan secara drastis mengurangi mikroba pengurai di dalam tanah.

Tentu saja tanah dengan kadar asam tinggi ini akan menghambat pertumbuhan tanaman. Bahkan dalam tingkatan ekstrem bisa membunuh tanaman. Tak heran di akhir musim kemarau, lebih-lebih di daerah yang banyak pabrik industri, hujan yang sporadis turun justru membuat tanaman mengkerut dan kemudian mati.

Namun yang paling berbahaya dari hujan asam ini adalah pencemaran terhadap sumber-sumber air bersih. Pada sumber air bersih seperti sungai dan danau yang telah terkontaminasi hujan asam, kadar logam pada air akan meningkat signifikan.

Ini pulalah yang bisa menjelaskan mengapa banyak ikan di sungai yang mendadak sekarat atau mati beberapa saat setelah turun hujan. Kadar logam yang tinggi membuat ikan-ikan kesulitan mengakses oksigen secara normal sehingga membuat mereka bergerombol di permukaan air untuk berebut oksigen. Para peternak ikan air tawar biasanya setelah turun hujan dengan intensitas tinggi, akan langsung mengambil tindakan preventif dengan menambahkan kapur di kolam-kolam mereka. Pemberian kapur ini berfungsi untuk menaikkan kembali PH air di dalam kolam.

Hujan asam bukanlah sebuah proses yang terjadi tiba-tiba. Meski ada peran faktor alam, namun hujan acid ini lebih banyak disebabkan ulah manusia. Hampir setiap aktivitas manusia di era modern membutuhkan energi. Energi tersebut kebanyakan berasal dari pembakaran bahan bakar fosil seperti minyak bumi, batu bara dan gas alam. Ketika dibakar, zat-zat ini berubah menjadi sulfur dioksida dan nitrogen dioksida.

Karena itu, hujan asam bisa dikurangi jika kita mau mengubah gaya hidup dengan tidak boros energi. Beberapa hal kecil sebenarnya bisa kita lakukan untuk mengemat penggunaan energi dan menghindari kian pekatnya kadar asam dalam hujan. Misalnya saja menggunakan peralatan rumah tangga yang hemat energi, mematikan lampu yang tidak dipakai, memanfaatkan transportasi umum atau kalau pun harus menggunakan kendaraan pribadi, pilihlah yang rendah emisi.

Ramah lingkungan bukanlah sekedar slogan di awang-awang. Tapi adalah tindakan nyata. Seberapa kecil pun upaya yang Anda lakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan, akan sangat berarti bagi bumi ini.

(Sumber)

Kalo bagi ane, hujan ya tetap hujan. Bikin seger. Udah lama di daerah ane panasnya ga ketulungan. Musim kemarau tahun ini kayaknya lebih panjang dan lebih panas dari tahun lalu. Gerah banget.
0
3.3K
13
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan