adityajt26Avatar border
TS
adityajt26
Peristiwa 17 Oktober 1952: Ketika TNI Bawa Tank saat Demonstrasi di Istana Presiden
WELCOME TO MY THREAD
Original Created by adityajt26
:nulisah:nulisah:nulisah



Quote:


¤~~~~~~~~~~~~¤

LATAR BELAKANG
PERISTIWA 17 OKTOBER 1952


Kondisi perpolitikan Indonesia yg sangat tidak stabil di awal era Demokrasi Liberal (1950-1959)menjadi meruncing ke berbagai pihak sampai ke unsur TNI.

Spoiler for TP Simatupang & AH Nasution:


Kegoncangan di tubuh TNI dimulai dengan rencana yg dilontarkan KSAP (Kepala Satuan Angkatan Perang) Jenderal Mayor TP Simatupangdan KSAD (Kepala Satuan Angkatan Darat) Kolonel AH Nasution utk melakukan rasionalisasi tentara, beberapa tentara akan dikeluarkan dan diganti dgn merekrut tentara2 baru sesuai dgn keinginan mereka.

Mereka menginginkan tentara yg profesional, bukan panglima2 yg menjadi raja2 kecil di daerah seperti Gubernur, Walikota, dsb.

Spoiler for KOLONEL SUPENO:


Ide rasionalisasi tentara itupun mendapat pertentangan yg serius oleh Kolonel Bambang Supeno. Kubu Kolonel Supeno khawatir bahwa rencana rasionalisasi tentara tersebut akan menggusur para tentara PETA didikan Jepang.

Kolonel Supeno pun menyurati Menteri Pertahanan dan Presiden dgn tembusan kepada DPR-S. Surat tersebut berisi ketidakpuasan terhadap KSAD Nasution dan meminta agar Nasution utk dicopot dari jabatannya sebagai KSAD.

Dikabarkan bahwa Kolonel Supeno sempat mengadakan pertemuan dgn Presiden Soekarnoutk membahas permasalahan di lingkungan TNI Angkatan Darat.

Spoiler for MANAII SOPHIAN:


DPR-S pun menanggapi surat ketidakpuasan tersebut. Manaii Sophian, selaku anggota parlemen, mengajukan mosi agar pemerintah membentuk sebuah Pansus utk mempelajari permasalahan yg ada di tubuh TNI serta mengajukan solusi atas masalah yg terjadi tersebut.

KSAD A.H. Nasution menilai bahwa tindakan Kolonel Supeno yg langsung menemui Presiden dan menyurati DPR-S sebagai tindakan indisipliner. TNI pun kemudian menjatuhkan hukuman skorsing utk Kolonel Supeno. KSAD Nasution juga menganggap bahwa DPR-S terlalu jauh mencampuri urusan internal TNI.

Sejak pengiriman surat tersebut, konflik pun sudah tidak lagi murni di ranah militer dan melebar ke permasalahan politik di parlemen.

DPR-S mengalami perdebatan sengit tentang keberadaan Kementerian Pertahanan yg saat itu dipegang oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX.

Ketua Seksi Pertahanan DPR-S, Zainul Baharuddin, mengajukan mosi yg mengecam kebijaksanaan Menteri Pertahanan Hamengku Buwono IX dan menyatakan bahwa penskorsan atas Kolonel Supeno tidak sah.

Mosi tersebut dipastikan dapat memunculkan pro dan kontra diantara partai2 dalam lembaga ini. Presiden Sukarno memberi dukungan kepada Kolonel Supeno, tetapi mosi dari Baharuddin tidak disetujui oleh Parlemen. Mosi dibalas mosi, dan "perang mosi" di parlemen berlangsung selama bulan Oktober, sampai akhirnya terjadi Peristiwa 17 Oktober.


¤~~~~~~~~~~~~~~~¤
________________________________
PERISTIWA 17 OKTOBER 1952


Quote:


TNI Angkatan Darat yg berada pada Kubu Nasution berencana utk melancarkan aksi demonstrasi utk menyikapi campur tangan DPR-S yg berlebihan terhadap internal TNI. Rencana ini adalah inisiatif Letnan Kolonel Sutokodan Letnan Kolonel S. Parman. Pelaksanaannya diorganisasi oleh Kolonel dr. Mustopo Kepala Kedokteran Gigi Angkatan Darat dan Perwira Penghubung Presiden, dan Letnan Kolonel Kemal Idris, Komandan Garnisun Jakarta. Seksi Intel Divisi Siliwangi mengerahkan demonstran dari luar Ibukota dengan menggunakan kendaraan truk militer.

Spoiler for DOKUMENTASI:


Pada tanggal 17 Oktober 1952, terjadilah demonstrasi besar2an di Jakarta. Semula massa mendatangi gedung parlemen, kemudian mereka bergerak menuju Istana Presiden untuk mengajukan tuntutan pembubaran parlemen dan menggantinya dengan parlemen baru serta tuntutan segera dilaksanakan pemilihan umum.

Spoiler for DOKUMENTASI:


Ketegangan mulai terasa sejak pagi hari ketika massa demonstran turun ke jalan di Jakarta dengan mengusung poster-poster bertulisan: ‘Bubarkan Parlemen’. Kantor berita Antara waktu itu melaporkan, di antara kaum demonstran itu tidak tampak satu pun yang membawa lambang atau nama partai maupun perkumpulan, atau yang berpakaian seragam.

Antara juga melaporkan bahwa para perwira Angkatan Perang, seperti KSAP Jenderal Mayor Simatupang, Kolonel Jatikusumo, KSAD A.H. Nasution, dan sejumlah panglima daerah datang ke Istana Presiden untuk menghadap Presiden Soekarno. Tentara meminta Presiden agar membubarkan Parlemen. Wakil Presiden Mohammad Hatta dan Perdana Menteri Wilopo mendampingi Presiden.

Setelah para perwira TNI tersebut pulang, datanglah sejumlah wakil dari Parlemen seperti Mr. Tambunan, Wakil Ketua I dan Sekjen Parlemen Mr. Sumardi.

Spoiler for DOKUMENTASI:


Antara menyebutkan: “dua tank, beberapa mobil berlapis baja dan empat buah meriam tentara disiapkan di depan Istana Presiden dengan pucuk meriam dan mitralyur-mitralyur dari mobil-mobil berlapis baja ditunjukkan ke jurusan Istana”. Hari itu juga diberlakukan jam malam di seluruh daerah  Jakarta Raya. Bahkan seluruh hubungan telepon diputuskan mulai jam 11.00 siang tanggal 17 Oktober 1952.

Spoiler for PRESIDEN SOEKARNO:


Aksi ini gagal. Soekarno menolak membubarkan parlemen.Massa yang diharapkan Nasution mampu mendesak Soekarno malah berbalik mendukung begitu mendengar pidato pemimpin besar revolusi tersebut.


Quote:


¤~~~~~~~~~~~~~¤

PASCA
PERISTIWA 17 OKTOBER 1952


Peristiwa 17 Oktober berbuntut panjang. Kisruh di tubuh TNI AD semakin melebar. Kolonel Nasution mengundurkan diri dari dinas militer. Dia digantikan Kolonel Bambang Sugengsebagai KSAD.

Kolonel Sugeng pun meminta mengundurkan diri. Dia digantikan Kolonel Bambang Utoyo yang ditolak sebagian besar perwira TNI AD. Bahkan pelantikan Kolonel Utoyo pun diboikot.

Presiden Soekarno juga menghapus jabatan KSAP yang mengakibatkan TB Simatupang jadi perwira non job.

Menteri Pertahanan Sultan Hamengkubuwono IX juga mengundurkan diri dari posisi menteri pertahanan.

Angkatan Darat terpecah menjadi dua kelompok. Kelompok pro-17 Oktober dan kontra-17 Oktober.

"Bahkan sampai ada perwira yang bunuh diri karena sedih melihat perpecahan ini," kata Kolonel Kawilarang.

Tahun 1955, Soekarno memanggil lagi Kolonel Nasution untuk menduduki posisi KSAD dan mengakhiri konflik berkepanjangan di tubuh TNI AD.

Spoiler for DOKUMENTASI:


Tahun 1955 juga digelar pemilihan umum pertama dan satu-satunya selama pemerintahan Soekarno.


¤~~~~~~~~~~~~~¤

Quote:


¤~~~~~~~~~~~~~¤

Quote:


Jika trit ini bermanfaat buat anda, bolehlah request HT utk trit ini.
》REKOMENDASI HT《
emoticon-Request

Yuk utarakan pendapat dan pemikiran anda dgn komentar di trit ini.
emoticon-Toast
0
38.5K
187
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan