rinipitriani19Avatar border
TS
rinipitriani19
A
Tuhan memutus kita untuk memilih awal dari perjalanan bahagia. Seperti rindu yang bergemerisik dari sela-sela rerumputan yang kau pijak. Seperti nyata senja yang tak bergerak dari parasmu di tiap jarak memoriku sebenarnya. Atau melodi kepak burung yang pulang, layaknya jalan terhadapmu, rumah kembali ku.

Sendirian adalah muasal manusia. Tapi kau tahukah, seekor burung tak kan bisa terbang menjelajahi langit dengan satu sayap saja. Harus dengan sepasang sayap.

Seperti musim berganti. Dari hujan yang membasahi bumi yang memberi kehidupan. Seperti itulah saat engkau hadir. Memberi kehidupan yang baru di hati ini. Namun, kemarau membawa pergi sebagian kehidupan yang telah tumbuh subur. Seperti itulah saat engkau pergi membawa sebagian hatiku yang telah tumbuh subur cinta di dalamnya.

Ini aku, yang menunggumu dengan menyisipkan namamu dalam tiap doa dan sujud. Menantimu kembali dari perjalanan panjangmu. Seperti muara yang merindukan hulu. Aku tak peduli bagaimanapun kau saat kembali nanti. Bahu ini akan jadi sandaran lelahmu. Dan aku akan mendengarkan semua cerita perjalananmu. Tertawa bersama seperti saat kala senja dulu.

Sampai saat itu, aku akan terus menunggu. Walau kau bilang tak perlu menunggumu saat kau pergi. Walau tak diberitahu sampai kapan aku menunggu. Aku menunggumu dalam untaian doa dan sujudku. Kubilang, sampai langit benar-benar mendengar keinginanku...
someshitnessAvatar border
someshitness memberi reputasi
1
2.4K
21
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan