IMPLEMENTASI Pancasila tidak terlepas dari aspek iman, takwa, serta ilmu pengetahuan dan teknologi. Itu pula yang menjadi landasan untuk membangun hingga bangsa Indonesia berdaya saing kuat di era globalisasi.



Demikian disampaikan Presiden Ke-3 RI Baharuddin Jusuf (BJ) Habibie saat bertatap muka dengan peserta Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) Angkatan 21 Lemhannas RI, di Perpustakaan Ainun-Habibie, Kuningan, Jakarta, kemarin. “Dan itu yang dapat kita timba dari Pancasila yang kita miliki sampai saat ini,” ujar Habibie.



Dalam konteks tersebut, menurut Habibie, penghayatan nilai-nilai keagamaan dan budaya serta pengembangan industri strategis dan pembekalan pengetahuan kepada generasi muda menjadi suatu keharusan. Potensi anak-anak muda juga harus terus didorong mengingat bonus demografi yang akan di­hadapi bangsa ke depan.



Habibie menambahkan, salah satu aspek pengembangan iptek bisa dicapai melalui pengembangan industri strategis dan terobosan energi yang terbarukan.



“Ketika negara-negara tidak lagi tergantung sepenuhnya pada sumber daya alam yang memang sangat terbatas, pengembangan energi terbarukan menjadi pilihan, dan itu yang menjadi masa depan suatu negara,” jelas Habibie.



Ia sekaligus mengkritik, sebagai bangsa yang besar, Indonesia bisa dikatakan hanya mampu memosisikan diri sebagai konsumen di tingkat global, bukan negara produsen. Habibie mencontohkan produk ponsel yang banyak penggunanya orang Indonesia, tetapi belum ada satu pun produk ponsel pintar yang diproduksi bangsa Indonesia sendiri.



Di kesempatan yang sama, Ketua Senat PPSA Angkatan 21 Lemhannas Komisaris Jenderal Arif Wachyunadi mengatakan kunjungan mereka merupakan kesempatan untuk mendapatkan masukan dari Habibie terkait dengan peran Pancasila dalam memperkukuh NKRI.



“Kebetulan kami tengah merancang sebuah seminar nasional tentang Pancasila. Nah, kami ingin mendengar masukan dari beliau,” kata Arif yang juga Sekretaris Utama Lemhannas RI.



Dari perbincangan dengan Habibie, kata dia, setidaknya tiga hal pokok dalam kaitannya dengan implementasi Pancasila, yaitu melalui agama, budaya, dan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).



“Kenapa iptek? Karena kita hidup dalam era globalisasi yang tentu persaingannya juga ketat dan salah satu yang perlu untuk itu adalah pengembangan iptek itu,” pungkas Arif. (Ths/P-1)





Sumber : http://www.mediaindonesia.com/news/r...sia/2017-09-28

---

Kumpulan Berita Terkait :

- P3IMI Serius Perhatikan Standar Nasional Produk Mainan

- Wade Reuni dengan James di Cavaliers

- Perkaya Terobosan untuk Keselamatan dan Kepuasan Pelanggan