tohalim8992Avatar border
TS
tohalim8992
Backpackeran di Pulau Sulawesi
Selamat pagi/siang/sore/malam kawan semua, semoga kita selalu diberikan kesehatan dan waktu luang untuk bisa bertravelling. emoticon-Smilie

Oke kawan, sekarang kita akan bercerita tentang perjalanan saya menyusuri perjalanan dari gorontalo menuju kota palu. kali ini kita mengadakan backpacker di pulau sulawesi utara sampai sulawesi tengah.

Dimulai dari awal juni 2017 lalu saya menyatakan diri akan berperang menjelajah kota gorontalo sebagai start pertama kita, bukan karena saya banyak duit jadi bisa backpacker ke daerah mayoritas muslim di pulau sulawesi tersebut, hanya tuntutan pekerjaan yang membuat saya berani buat mulai backpacker ke sulawesi tengah tersebut.

Nama kota palu mungkin tidak asing lagi bagi para pengembara jalanan seperti saya. iyah, kota palu sebagai kota utama di sulawesi tengah ini memiliki banyak keistimewaan dan keindahaan sendiri selain itu saya juga memiliki sebuah perjanjian yang membuat saya memberanikan diri ke kota kenangan tersebut.

Start awal, waktu itu tanggal 15 Juni 2017 pagi, saya menghubungi
teman saya yang tidak lain berasal dari palu, meminta izin untuk bisa berkunjung ke tempat tinggalnya. Ketika mendapatkan acc untuk bisa ketemu tepatnya di tanggal 23 juni 2017 saya langsung memesan tiket bus, jalur transportasi darat kali ini yang menjadikan tantanggan saya. karena selama beberapa waktu sebelum saya menyampaikan kabar kepada teman saya tersebut saya telah mensurvey terlebih dahulu. Mulai dari perkiraan rute, estimasi waktu, dan lokasi yang akan saya kunjungi, aplikasi google map menjadikan alternatif untuk meng estimasi kondisi perjalanan semuanya.

Ditanggal 21 Juni 2017 saya mulai memastikan semuanya, mulai dari peralatan, penginapan. Pilihan saya untuk mencari tempat penginapan bukan karena teman saya pelit untuk dijadikan tempat menginap tetapi karena teman saya ini bertempat tinggal di gereja. ( tidak bisa toleransi untuk tiggal juga, hanya untuk bermalam di gereja cukup meresahkan hati saya, jadi dipastikan saja karena perjalanan harus dilakukan dengan senang hati biar ga gelisah) Dilanjut lagi mencari tempat wisata dan tempat-tempat untuk saya kunjungi. Dikarenakan saya dan teman yang satu ini memiliki perjanjian khusus agar bisa bertemu di patung kuda. (kala itu masih belum tahu letak patung kuda di sebelah mana, hanya bisa menyusuri melalui google street, dan di perkirakaan kita bisa bertemu pagi hari di hari sabtu. Karena waktu libur pekerjaan tidak banyak maka saya berkunjung mengambi cuti hari jumat, dan dilanjut lagi libur hari sabtu minggu. Jadi saya memiliki waktu 3 hari. dalam perkiraan perjalanan di google map saya akan menempuh perjalanan selama 14 jam. Jadi planningnya hari jumat saya berangkat (pemberangkatan angkutan bus dari gorontalo hanya jam 9 pagi) dan hari sabtu pagi sampai palu, lalu langsung menuju penginapan yang saya telah survey terlebih dahulu.

Singkat cerita tanggal 23 Juni 2017 telah tiba saya mulai beragkat dari gorontalo, (bus yang tersedia damri yang berukuran metro mini, dan mansteel dengan ukuran yang sama seperti damri, tetapi menurut informasi dari teman blogger juga katanya untuk mansteel banyak keluhan karena hampir semua muatan yang bisa di muat mereka (bus) muat, saya mendapatkan bayangan seperti kereta ekonomi untuk tujuan jawa dahulu. Yang dimana apa saja dimasukin, orang jualan, hewan peliaraan, ayam, dan banyak menjadikan aroma dalam gerbong berbau tidak sedap. Itu yang menjadi alasan saya menggunakan bus damri.


Selama perjalanan dari gorontalo start kota gorontalo terus dilanjut lagi melewati danau limboto, danau terbesar di gorontalo ini masih dalam masa pembangunan tanggul sepangjang danau. Selain sebagai tempat wisata danau limboto juga sebagai tempat penghasilan warga setempat, danau yang memiliki lebar 1.900 - 3.000 ha ini menjadikan tempat bersarangnya ikan-ikan Bulalao, Serinding, dan Sogoli. Ikan-ikan tersebut bisa di dapat pemancing dan penjaring ikan untuk di jual, biasanya pemancing bisa menjualnya di tenda-tenda penjualan ikan
yang ada di pinggiran jalan akses utama gorontalo. Setelah melewati danau limboto, kita juga mulai melewati daerah-daerah perbukitan seperti daerah Tilamuta dan Randangan. Dari kota gorontalo ke tilamuta bisa di tempuh dengan waktu 4 jam dan dari Tilamuta ke randangan bisa di tempuh dengan waktu 2 jam, selanjutnya saya merasa mata tidak tahan menahan kantuk yang sangat lelah.


Jam istirahat bus, waktu itu kita beristirahat sejenak di sebuah desa terpencil dimana sehabis melewati perkebunan Niluh (bahasa sulawesi untuk sebutan jagung). Karena baru terbangun dari tidur yang cukup nyenyak hingga saya tidak tahu pasti nama desa terbut, hanya di desa ini cukup hijau karena hijau dan lapangnya perkebunan jagung di desa itu.

Suguhan di warung makan desa tersebut yang istimewa ialah nasi jagung (nasi campung jagung lembut), nasi jagung dengan ikan rebus beraroma lengkuas ini mengunggah selera makan saya. Kebetulan perjalanan saya hitung sudah 7 jam waktu yang pas dengan kondisi perut yang sudah beradu genderang.

Lanjut lagi perjalanan, kita sudah sampai daerah pesisir Kesimbar jam telah menunjukan pukul 12:30 WITA, rasa-rasa tubuh mulai melanda, keininan cepat sampai menjalar menyimpul di otak kanan.
Tapi semua rasa pegal- pegal, lemas, lesu, terobati dengan adanya obrolan bapak-bapak pegawai balai sungai waktu itu. Obrolan diawali serius mengenai bendungan, sampai masalah politik yang ada di ibu kota di jadikan bahan melupakan fokus ingin cepat sampai tujuan. Sampai obrolan selesai dan jam menunjukan pukul 01:00 WITA, bus merapatkan diri ke sebuah warung di daerah Perigi, sedikit bersantai karena kondisi pagi buta waktunya sopir berganti posisi dengan sopir kedua.

Pukul 01:30 kita mulai lagi melanjutkan lagi perjalanan, kali ini kita melewati perbukita, maklum yang tadiya kita melewati pesisir barat pulau Sulawesi sekarang kita menyebrang dari pantai barat ke pantai Timur, bersiap langsung ke kota palu, Karena kondisi sudah sunyi dan perut juga telah terisi lagi oleh cemilan dan kopi. Akhirnya kantuk melanda lagi.

Pukul 04:00 kita telah sampai di terminal Induk Mamboro, dari terminal ini kita sudah bisa melihat lampu-lampu dari kota palu. maklum terminal ini cukup jauh dari kota palu, biasanya orang sehabis turun dari bus antar kota bisa naik angkutan umum untuk bisa menuju kota. Tapi dikarenakan kondisi masih pagi hari angkutan umum belum juga ada. hingga akhirnya saya memutuskan untuk berjalan kaki dari terminal ke kota palu. Sekalian menghilangkan rasa pegal selama 18 jam di perjananan duduk dan tidur makan tidur makan.

Dan setelah melepas jalan kaki selama 1,5 jam akhirnya saya telah sampai di kota palu. Dan mulai menghubungi teman saya menepati janji bertemu di patung kuda.

Oke kawan itu perjalan singkat saya untuk perjalanan dari Gorontalo (Sulawesi Utara) ke Palu ( Sulawesi Tengah ), untuk kawan-kawan sekalian yang ingin ber backpacker saya sarankan membawa perbekalan yang cukup, khususnya perjalanan jalur darat memerlukan waktu 18 jam jika menggunakan bus damri.
Selamat jalan palu, gorontalo, kota penuh kenangan.
Sampai disini dulu kawan semoga kita bisa bercerita lagi perjalanan-perjalanan yang lain, tentunya dengan kondisi badan yang fit akan membuat kebahagian tercipta, keramahan akan menjadikan orang sekitar kita seperti keluarga, dan planning menjadikan kita ter arah.

Salam Backpaker Indonesia
Indonesia itu indah alam dan keramahan manusianya.
Polling
0 suara
Berapa jumlah jembatan besar yang ada di kota palu?
0
1.6K
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan