Foto ilustrasi. Seekor anjing penyelamat, Chichi, tengah melakukan pencarian korban di tengah reruntuhan bangunan di Meksiko, 21 September 2017
Dengan mengenakan kacamata, rompi anti-angin, dan sepatu bot, Frida kembali beraksi mencari korban yang tertimbun reruntuhan bangunan pasca-gempa 7,1 Skala Ritcher (SR) yang menghantam Meksiko, awal pekan ini.

Setidaknya 12 orang telah diselamatkan sejak awal keterlibatan Frida dalam misi pencarian ini.

Frida adalah seekor anjing berjenis Labrador yang telah lama berpartisipasi dalam misi pencarian korban bencana alam di Amerika Tengah dan Amerika Utara, bersama dengan SEMAR atau Unit Khusus untuk Anjing yang dilatih Angkatan Laut Meksiko.

Usianya baru enam tahun, namun sepanjang keterlibatannya, setidaknya sudah ada 40 tubuh manusia, baik yang masih bernyawa maupun tidak, telah ditemukannya.

Keberanian dan akal pintarnya bahkan berhasil meraih pujian dari Presiden Meksiko, Enrique Pena Nieto, melalui akun resminya @PresidenciaMX.

"Ini Frida. Dia adalah bagian dari SEMAR dan telah menolong 52 orang dalam berbagai bencana alam di tingkat nasional dan internasional," begitu sebut Presiden Nieto.
Ella es #Frida, pertenece a la @SEMAR_mx y ha ayudado a salvar 52 vidas en distintos desastres naturales a nivel nacional e internacional. [URL="https://S E N S O RiLy87aCRFX"]pic.twitter.com/iLy87aCRFX[/URL]
— Presidencia México (@PresidenciaMX) September 13, 2017
Frida memang menjadi bintang di antara ratusan regu penyelamat yang tengah berlomba dengan waktu untuk menemukan para penyintas yang tertimbun reruntuhan. Semakin lama regu ini bergerak menyelamatkan, maka akan semakin banyak korban tewas yang berjatuhan.

Hingga Jumat (22/9/2017) pagi, jumlah korban tewas yang dirilis oleh kantor kepresidenan Meksiko telah mencapai 273 jiwa, dengan 173 di antaranya ditemukan di sekitar negara bagian Morelos dan Puebla--dua lokasi paling terdampak gempa--, sementara sisanya menyebar di beberapa negara bagian Meksiko lainnya.

Dilansir The Guardian, Pemerintah Puebla telah mengeluarkan peringatan "sangat darurat" di 112 kotanya, atau setara dengan 51 persen wilayah di seluruh negara bagian.

Fokus operasi penyelamatan kini berpindah ke Sekolah Enrique Rebsamen, di pusat kota Meksiko. Para petugas meyakini bahwa ada beberapa orang dewasa dalam keadaan hidup terjebak di sana.

Selain itu, sebanyak 500 personel Angkatan Darat dan Angkatan Laut beserta 200 polisi dan regu anjing penyelamat lainnya dikerahkan untuk mencari korban-korban lain yang diduga kuat masih bernyawa yang tertimbun di bawah reruntuhan sepuluh bangunan di sekitar wilayah tersebut.

Sebanyak 1.700 rumah dilaporkan sudah tidak layak huni dan harus segera diratakan dalam waktu dekat, menyusul kekhawatiran jatuhnya korban susulan akibat reruntuhan rumah.

Bahkan, nyaris seluruh rumah di Metepec, salah satu kota tua di Meksiko, mengalami kerusakan yang sangat parah, hingga menimbulkan ketakutan atas upaya renovasi yang mungkin bisa berlangsung hingga tahunan.

Gempa yang terjadi pada awal pekan ini adalah yang kedua setelah sebelumnya gempa dengan kekuatan 8,1 SR menghantam Meksiko. Saat itu 100 orang dilaporkan tewas.

Ironisnya, gempa itu terjadi saat orang-orang di kota Meksiko tengah ikut dalam latihan menghadapi gempa, tepat 32 tahun setelah guncangan dahsyat merenggut sekitar 10 ribu jiwa.

Sejauh ini saluran telepon di beberapa bagian Meksiko dilaporkan terputus. Sementara sekitar 3,8 juta orang di daerah terdampak gempa tanpa aliran listrik.

Meksiko memang rentan terhadap gempa bumi. Sebelumnya pada awal September, lindu berkekuatan 8,1 SR mengguncang selatan negara itu dan menyebabkan setidaknya 90 orang tewas.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...-gempa-meksiko

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Lima jabatan tanpa peserta SKB CPNS Kemkumham 2017

- Ragam pembunuhan dalam sorotan media

- Satu lagi aturan untuk yang suka sembunyikan harta