Media IndonesiaAvatar border
TS
Media Indonesia
Duterte tidak Segan Bunuh Anaknya



PRESIDEN Filipina Rodrigo Duterte mengatakan dirinya tidak segan membunuh anaknya jika tuduhan perdagangan narkoba terhadap sang anak benar. Duterte juga menegaskan dirinya akan melindungi dan membebaskan polisi yang melakukan eksekusi tersebut.

Paolo Duterte, 42, bulan ini, hadir dalam sebuah penyelidikan senat untuk menolak tuduhan yang dibuat seorang anggota parlemen oposisi. Putra Duterte itu dituding sebagai anggota triad Tiongkok yang membantu melakukan penyelundupan sejumlah besar kristal sabu metaphetamine dari 'Negeri Tirai Bambu' itu.



Presiden Duterte tidak mengacu pada tuduhan tersebut secara khusus. Namun, ia mengulangi pernyataannya pada kampanye pemilihan tahun lalu bahwa anak-anaknya tidak ada yang terlibat dalam narkoba. Tetapi, jika terlibat narkoba, mereka akan menghadapi hukuman paling keras. "Seperti saya katakan sebelumnya, jika saya memiliki anak-anak yang terlibat dalam obat-obatan terlarang, bunuh mereka agar orang tidak mengatakan apa-apa," kata Duterte dalam sebuah pidato pada Rabu (20/9) malam di hadapan pegawai pemerintah di istana kepresidenan di Manila.



Duterte, 72, memenangi pemilihan presiden dengan menjanjikan perubahan hukum untuk memberantas narkoba dengan mengeksekusi lebih dari 100.000 pedagang dan pecandu. Sejak dia menjabat pada pertengahan tahun lalu, polisi telah melaporkan eksekusi lebih dari 3.800 orang dalam operasi antinarkoba sementara ribuan orang lainnya telah dieksekusi dalam keadaan yang tidak dapat dijelaskan. "Saya akan senang membantai 3 juta pecandu narkoba dan menggambarkan anak-anak ditembak mati dalam perang narkoba," tuturnya kala kampanye.



Tapi, dia juga berulang kali menegaskan tidak pernah menginstruksikan polisi melakukan sesuatu yang ilegal dan mereka hanya boleh membunuh untuk membela diri. Adapun, dalam dengar pendapat senat bulan ini, anggota parlemen oposisi mengatakan Wakil Wali Kota Davao Paolo Duterte dan menantu presiden tersebut terlibat dalam sebuah sindikat kriminal yang disebut Davao Group. Namun, keduanya membantah tudingan tersebut.

Sumber : http://www.mediaindonesia.com/news/r...nya/2017-09-21

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Mata-mata Korut Ingin Pulang Kampung

- Malaysia Tahan Tujuh Militan Filipina

- Pria Paruh Baya Gantung Diri di Kamar Mandi Kosan

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
577
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan