c4punk1950...Avatar border
TS
c4punk1950...
Menghina Presiden di Zaman Orba




Di zaman reformasi ini dengan adanya medsos ramai orang mengeluarkan opininya bahkan mereka tak takut bila menghina pemerintah, baik itu kepala negara bahkan tak segan ibu kepala negara pun kena. Sangat disayangkan bukannya kritik yang membangun tetapi hinaan yang dilontarkan.

Dan penjara pun siap menanti bagi mereka yang mengeluarkan hinaan terhadap kepala negara.

Lalu apakah di zaman orde baru tidak ada yang namanya kritik dan menghina, dimanapun zaman itu semua kepala mengalaminya bahkan zaman orde baru pun mengalami.

Apa yang dilakukan masyarakat kepada presiden saat itu ?

Anda pasti tahu Sri Bintang Pamungkas, dia didakwa melakukan tindakan subversi dengan mendirikan Partai Uni Demokrasi Indonesia disingkat PUDI, menentang Soeharto, membuat kartu Lebaran politik, dan membuat Undang-Undang Dasar baru.

Atas perbuatannya dianggap makar, Sri Bintang dibekuk polisi dan ditahan di Rumah Tahanan Kejaksaan Agung.

Meski zaman Suharto banyak tahanan politik kasus Sri Bintang yang menjadi tahanan politik membuat geger pada masa itu.

Berjalannya waktu akhirnya perubahan peta politik membuat namanya kembali dibersihkan, dia bersama Saleh Abdullah dan Julius Usman diputus bebas oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Lalu pasti anda tahu dengan musikus Iwan Fals ia juga pernah tersangkut kasus yang sama akibat lagu-lagu ciptaannya, suaranya yang lantang dalam mengkritik cukup membuat banyaknya pemuda waktu itu menjadi fans sejati bung Iwan.

Ada beberapa lagu liriknya cukup menyentil pemerintah bahkan kepala negara sendiri akibatnya, dia dicekal dan dilarang melakukan pertunjukan ke daerah.

Kasus bang Iwan itu terjadi mulai tahun 1984, ketika dia menciptakan lagu berjudul Mbak Tini, mungkin saat ini lagi itu menjadi langka karena tidak ada orang yang berani menyetel lagu tersebut.



Lagu itu memang mengisahkan seorang pramuria yang membuka warung kopi di pinggir jalan yang bernama Tini dan mempunyai suami bernama Soeharyo, seorang supir truk. liriknya sederhana namun yang dianggap menghina nama pasangan itu mirip dengan Presiden zaman orba.

Pada acara kick andy iwan bercerita waktu itu di tahun 1984, usai turun panggung di Pekanbaru, Riau ia ditangkap polisi dan selama 14 hari menjalani interograsi secara marathon. Melalui lagunya yang berjudul “Mbak Tini” dan “Demokrasi Nasi” (tak pernah masuk ke dalam album) Iwan dituduh menghina kepala negara dan ibu negara di atas panggung. Lirik lagu “Mbak Tini” bercerita tentang seorang pramuria yang membuka warung kopi di pinggir jalan dan bersuamikan Soeharyo.

“Waktu di atas panggung saya ubah namanya jadi Soeharto [Tertawa],” ujarnya seraya menjulurkan lidah.

Akhirnya karena tidak terbukti bersalah Iwan justru diberi marga oleh polisi keturunan Batak yang menginterogasi dirinya selama 14 hari tersebut.


Mbak Tini

berjalan mbak tini nakal menggoda
Cari mangsa dengan modal paha
gak peduli dosa yang penting usaha
mbak tini bosan cari pelanggan
Sesal di hatimu kian menggangu
perempuan cantik kini telah tobat
dulu kau penjual nikmat yang sesaat
Si Supir Truk yang kau ikat janji...

kini kau buka warung nasi di pinggir kali
Impikan kebahagiaan bersama suami
Sayang sayang bahagia hanya sebatas mimpi

Sayang sayang bahagia hanya sebatas mimpi
Suami mu pergi tak pernah kembali
Entah mati atau beristri lagi...
Entah mati atau beristri lagi...
Suami mu pergi tak pernah kembali
Entah mati atau beristri lagi...
Entah mati atau beristri lagi...


Masyarakat pada zaman itu memang lebih banyak diam, obrolan warung kopi pun kalau bicara tentang pemerintah biasanya ngeri2 sedap telinga dan mata intel siap mengawasi gerak gerik mereka setiap saat.

Tak hanya itu desas desus Suharto mempunyai selir pun dihembuskan dimana Dede Yusuf diisukan anak dari Suharto.

Tidak hanya itu para pengkritik dalam petisi 50 yang dimotori Ali Sadikin pun sempet di buat merana, dengan bisnisnya yang banyak di goyang.

Setiap kepala negara pasti ada hatters dan hukuman para hatters di setiap kepala negara berbeda, zaman Orde Baru ada gerakan Petrus dan para haters bisa saja ditindak dengan cara ini walau tujuannya untuk memberantas preman seperti om Duterte memberantas narkoba.

Namun haters zaman reformasi memang lebih berani hingga kini satu persatu masuk dalam sel introgasi entahlah apakah mereka jadi haters untuk sesuap nasi.



Referensi

sumber

Diubah oleh c4punk1950... 19-09-2017 09:47
anasabilaAvatar border
4iinchAvatar border
4iinch dan anasabila memberi reputasi
2
55K
315
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan