Media IndonesiaAvatar border
TS
Media Indonesia
Praveen/Debby kembali Juara



SETELAH 18 bulan tanpa gelar, ganda campuran Indonesia Praveen Jordan/Debby Susanto akhirnya mampu kembali menjadi yang terbaik dengan menjuarai turnamen bulu tangkis Korea Terbuka 2017. Itu menjadi gelar perdana Praveen/Debby sejak merebut gelar All England Super Series 2016 Maret tahun lalu.



Dalam final Korea Terbuka 2017 di SK Handball Stadium, Seoul, kemarin, Praveen/Debby menundukkan pasangan Tiongkok Wang Yilyu/Huang Dongping dua gim langsung dengan 21-17, 21-18. Kemenangan itu pun menjadi motivasi bagi pasangan peringkat enam dunia tersebut untuk menyumbangkan gelar-gelar selanjutnya bagi Indonesia.



“Sejak All England 2016 kami benar-benar penasaran untuk naik podium lagi, cuma selalu tertunda. Akan tetapi, akhirnya itu menjadi penyemangat kami untuk menaikkan motivasi dan akhirnya di sini kami bisa mendapat gelar,” ujar Debby.



Menghadapi pasangan Tiong­kok, Praveen/Debby mampu mendominasi jalannya pertandingan sejak awal. Setelah satu kali tersusul di angka 15-16, Praveen/Debby membalikkan keadaan hingga akhirnya merebut gim pertama dengan skor 21-17.



Gim kedua berjalan lebih ketat. Praveen/Debby yang sempat unggul 8-3 dan 9-5 tersusul menjadi 9-9. Kejar-mengejar poin pun terjadi hingga akhirnya Praveen/Debby unggul dalam menyelesaikan pertandingan yang berakhir di angka 21-18.



Kemenangan ini sekaligus membalas kekalahan dari Wang/Huang di Kejuaraan Asia Bulu Tangkis 2017. Kala itu, Praveen/Debby menyerah dengan skor 22-24 dan 19-21 dari Wang/Huang.



“Kunci kemenangan kami yaitu fokus di lapangan dari awal sampai benar-benar selesai. Kami juga memperbanyak komunikasi di lapang­an. Saling memotivasi diri sendiri dan partner,” ungkap Praveen.



Indonesia juga meraih gelar di nomor tunggal putra. Dalam ‘perang saudara’ di final, Anthony Sinisuka Gin­ting mampu menundukkan pebulu tangkis Indonesia lainnya, Jonatan Christie, melalui drama rubber game yang berakhir dengan skor 13-21, 21-19 dan 20-22.



Ini merupakan gelar pertama Anthony di turnamen internasional dan di level super series. Anthony mengaku sangat puas atas hasil kerja kerasnya selama ini.



“Rasanya senang akhirnya bisa menjadi juara. Selama ini saya juga sempat mengalahkan pemain unggulan, artinya capaian saya kali ini bukanlah sebuah hal yang karena keberuntungan saja. Ini merupakan hasil kerja keras saya bersama pelatih dan teman-teman di tunggal putra,” kata Anthony.



Runner-up

Sayang, kesuksesan Praveen/Debby dan Anthony meraih gelar gagal diikuti ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.



Kevin/Marcus harus puas menempati posisi runner-up setelah kalah dari peringkat dua dunia asal Denmark Mathias Boe/Carsten Mogensen.

Bertarung selama 68 menit, Kevin/Marcus menyerah 19-21, 21-19, dan 15-21.



“Hari ini kami banyak melakukan kesalahan sendiri. Lawan jarang mematikan kami. Mungkin karena panik dan kurang tenang. Sementara itu, lawan bermain aman dan tidak gampang mati sendiri,” kata Kevin.



Kekalahan ini menambah rentetan tren negatif Ke­vin/Marcus sepanjang pertemuan mereka dengan Boe/Mogensen. Dari empat kali pertarungan dengan Boe/Mogensen, Kevin/Marcus baru sekali meraih kemenangan. Satu-satunya kemenangan itu mereka raih di ajang Tiongkok Terbuka 2016. (R-2)



fadillahmediaindonesia.com

Sumber : http://www.mediaindonesia.com/news/r...ara/2017-09-18

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Keraton Diajak Tingkatkan Pariwisata

- PPP makin Dekat ke Emil

- Satgas PCC Perlu untuk Cegah Korban Lain

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
3.9K
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan