BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Eddy Rumpoko, kepala daerah kelima yang kena OTT

Walikota Batu Eddy Rumpoko (kedua kiri) di Polda Jawa Timur, Sabtu (16/9). Penyidik KPK menangkap basah Eddy dan satu orang pihak swasta di rumah dinasnya diduga terkait kasus suap proyek.
Korupsi di daerah makin tak lepas dari amatan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sepanjang tahun ini, sudah ada empat kepala daerah yang tertangkap tangan karena berlaku korupsi.

Juni lalu, Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti. Agustus, giliran Bupati Pamekasan Achmad Syafii Yasin dan Wali Kota Tegal Siti Masitha. Empat hari lalu, Bupati Batubara OK Arya Zulkarnain.

Sabtu (17/9/2017) KPK menangkap tangan Wali Kota Batu, Jawa Timur Eddy Rumpoko, di rumah dinasnya. KPK menangkap Eddy karena diduga menerima suap.

Menurut Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan ada lima orang yang terjaring dalam OTT . "Termasuk kepala daerah dan pejabat unit pengadaan," kata Basaria, Sabtu (16/9/2017) seperti dikutip dari CNNIndonesia.com. "Diduga pemberian terkait dengan fee proyek di daerah setempat," kata Basaria.

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menyatakan, KPK menyita uang Rp300 juta. "Rp200 juta untuk wali kota dan Rp100 juta untuk Kepala ULP (Unit Layanan Pengadaan)," kata Alexander kepada detikcom.

Duit ini diduga diterima dari pihak rekanan terkait pengadaan barang dan jasa pada Pemerintah Kota Batu.

Eddy mengaku tak tahu masalah yang menjeratnya. Ia mengaku sedang mandi ketika penyidik KPK melakukan OTT. Pintu kamar mandinya digedor-gedor. "Wong uangnya saja saya nggak tahu, nerima juga nggak tahu," kata Eddy sebelum diterbangkan ke Jakarta.

KPK bakal memeriksa Eddy dalam 1x24 jam. Setelah itu, kepastian penangkapan dan kasusnya akan segera diumumkan.

PDI Perjuangan, partai di mana Eddy bernaung, langsung memecatnya. Menurut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, partai langsung memecat Eddy karena tindakannya memalukan partai berlogo banteng itu.

"Tidak ada bantuan hukum. Dengan tegas PDIP memberikan sanksi pemecatan atas tindakan yang memalukan," ujar Hasto, saat dihubungi detikcom.

Eddy adalah wali kota Batu Eddy sepanjang dua periode. Terpilih sejak 2007, sedianya Eddy akan mengakhiri jabatannya akhir Desember nanti. Penggantinya, tak lain istrinya sendiri, Dewanti Rumpoko. Wakil Eddy sekarang, Punjul Santoso, turut melengang berpasangan dengan Dewanti.

Eddy sempat membuat program agrowisata, bahkan terhitung sukses. Dua tahun lalu, bahkan Eddy menolak dana desa yang digelontorkan pemerintah pusat. Alasannya, kota itu memiliki alokasi dana yang lebih besar dari pada yang diberikan oleh pemerintah pusat.

Namun jabatan dua periode itu tampaknya tak membuat ia lepas dari rayuan rasuah. Hingga akhirnya menjadi kepala daerah kelima yang tertangkap KPK.

Banyaknya pejabat yang terjerat korupsi ini membuat KPK kelimpungan. Alexander Marwata menyebut ada banyak kasus yang tak tertangani dengan maksimal.

Apalagi, banyaknya kasus korupsi yang terbongkar dari OTT harus didahulukan lantaran memiliki batas waktu. Maklum, mereka yang kena OTT, langsung ditahan.

Sedangkan proses penahanan ada batas waktunya. "(Maka) Ini yang kami prioritaskan, jangan sampai melewati waktu sehingga tersangkanya lepas," kata Alexander, Jumat (15/9).



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...-yang-kena-ott

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Kepala BKKBN jadi tersangka korupsi pengadaan susuk KB

- Empat tersangka korupsi ditahan dan kronologi penangkapan di Banjarmasin

- Shamma, perempuan menteri termuda di dunia asal UEA

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
12.9K
90
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan