gatra.comAvatar border
TS
gatra.com
APTRI Nilai Lelang Gula Rafinasi Langkah Tepat

Jakarta, GATRAnews - Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) mendukung lelang online penjualan gula rafinasi yang rencananya akan mulai dilakukan pemerintah pada 1 Oktober 2017. APTRI menilai itu merupakan langkah tepat.

"Pemerintah melakukan lelang gula rafinasi adalah langkah yang sangat tepat karena punya dampak multi manfaat," kata HM Arum Sabil, Ketua Umum Dewan Pembina Dewan Pimpinan Pusat APTRI di Jakarta, Rabu malam (13/9) dikutip dari Antara.     Seperti diketahui, skema lelang gula rafinasi merupakan implementasi dari Peraturan Menteri Perdagangan No. 40/M-DAG/PER/3/2017 atas Perubahan Peraturan Menteri Perdagangan No. 16/M-DAG/PER/3/2017 tentang Perdagangan Gula Kristal Rafinasi Melalui Pasar Lelang Komoditas di Pasar Komoditas Jakarta (PKJ).     Arum menjelaskan, manfaat dari lelang itu, pertama; pemerintah bisa memantau kapasitas produksi industri gula rafinasi dan total kapasitas kebutuhan industri makanan dan minuman sebagai pengguna.Kedua, pemerintah dan masyarakat bisa ikut mengetahui dan memantau siapa dan berapa jumlah raw sugar yang diimpor oleh perusahaan industri gula rafinasi dan kepada siapa saja gula rafinasi itu didistribusikan melalui lelang tersebut.   "Ketiga, pemerintah akan lebih mudah memperhitungkan penerapan pajak kepada produsen gula rafinasi yang bahan bakunya dari raw sugar impor dan kepada para perusahaan insdutri makanan dan minuman sebagai pembeli," katanya.Adapun keuntungan bagi petani bila gula rafinasi yang bahan bakunya dari raw sugar impor dilakukan lelang, maka distribusi gula rafinasi diyakini bisa benar-benar untuk kepentingan industri makanan dan minuman dan tidak merembes ke pasar konsumsi lokal.     Jika ada penyimpangan, pihak aparat penegak hukum akan mudah mendeteksi pelakunya, karena lelang tersebut mendata semua penjual dan pembeli gulanya. Menurut Arum, kebocoran peredaran gula rafinasi sudah merambah ke pasar tradisional dan modern. Paling dominan di luar Pulau Jawa.     Sementara itu, Koperasi Konsumen Sawargi Makmur yang menyuplai bahan baku untuk Usaha Kecil Menengah (UKM) dan beranggotakan 230 pengusaha, menyambut baik adanya lelang gula rafinasi tersebut. "Jelas berdampak bagi kami para pengusaha UKM," kata Asep Ernawan, Manajer Koperasi Konsumen Sawargi Makmur.     Menurut Asep, penerapan lelang itu, maka pihaknya tidak perlu lagi melakukan proses panjang untuk mendapatkan gula rafinas. Sebelumnya, untuk mendapatkan 100 ton gula rafinasi per bulan, harus mendapatkan rekomendasi dari Kementerian Perdagangan dan Kementerian Koperasi. Kemudian, harus mendapatkan persetujuan dari Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI).      Proses untuk mendapatkan gula itu sangat panjang. Dampaknya, selain menambah biaya produksi, target produksi juga seringkali tidak tercapai. Namun dengan proses lelang, maka pihaknya tinggal duduk di depan komputer dan mengklik untuk mendapatkan gula rafinasi itu.     "Bahkan saya bisa mengajak anggota untuk melihat harga gula rafinasi itu. Intinya, lelang itu jadi bersifat terbuka untuk publik," katanya. Ia menambahkan, cecara tidak langsung, harga gula rafinasi jadi lebih murah, seperti saat ini Rp 9.750 per kilogram sebelumnya Rp 10.500 per kilogram.

Reporter: Iwan Sutiawan

Sumber : http://www.gatra.com/ekonomi/perdaga...-langkah-tepat

---


- Bendung Kebocoran, Pemerintah Selenggarakan Pasar Lelang Gula Kristal Rafinasi
0
452
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan