Siantar, hetanews.com – Harus diakui bahwa Polres Siantar dalam satu bulan terakhir mampu menangkap para pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang selama ini telah beraksi dan meresahkan masyarakat.

Namun, yang menjadi pertanyaan, mengapa kasus curanmor tidak terhenti dan lajunya masih seperti yang lalu, yakni tingkat pencurian yang masih tinggi.https://www.kaskus.co.id/forum/new_thread/10

Seorang warga Siantar, yang ditemui di salah satu kedai kopi Jalan Melanthon Siregar, C Panggabean menuturkan, para pelaku curanmor kebanyakan adalah remaja yang ketergantungan dengan narkoba. Situasi inilah yang dimanfaatkan oleh penadah dengan memperlengkapi mereka dengan peralatan, seperti kunci T dan kendaraan sepeda motor.

Walaupun polisi mampu menangkap pelaku curanmor, tanpa mengungkap penadahnya, maka kasus ini akan tetap tumbuh subur di Siantar, karna pelaku bisa muncul dari mana saja, sedangkan penadah orangnya tidak berganti.

“Pelaku bisa berganti tapi penadah tidak mungkin berganti, karena tidak gampang mengendapkan dan menjual sepeda motor yang bodong (hasil pencurian) apabila tidak punya jaringan untuk menampung, baik secara utuh ataupun sudah dicincang,” ungkapnya, Minggu (10/9/2017).

Melihat penjelasan ini, hetanews mencoba membuka kembali lembaran kerja Polres Siantar 3 tahun belakangan ini, apakah pernah mengungkap sindikat penadah di Kota Siantar. Ternyata tidak ada satu pun prestasi besar dari Polres Siantar untuk mengungkap tokoh penadah curanmor.

Kalau pun ada penadah yang diamankan, sebenarnya bukan penadah besar, yang selama ini menjadi sarang yang empuk bagi pelaku curanmor untuk menjual hasil pencurian. Apakah ini menandakan polisi Siantar ‘tidak berdaya’ menghadapi penadah sepeda motor?

Satu hal yang paling membingungkan warga, lokasi penampungan untuk sepeda motor membutuhkan lahan yang luas agar bisa diendapkan sementara waktu. Lalu, dimana peran Babinkamtimas yang ada di setiap Polsek di Kota Siantar. Apakah Siantar termasuk daerah yang luas dan susah untuk dijangkau?

Kapolres Siantar harus menyadari bahwa warga telah pintar dan bisa menganalisa, apakah kasus curanmor bisa diungkap, baik pelaku ataupun penadah atau tidak? Warga akan menilai bahwa pihak Kepolisian akan mampu mengungkap bila mau, punya keberanian dan fokus untuk memberikan rasa nyaman bagi warga.

Namun kalau masih seperti model sekarang ini, maka warga akan menjawab polisi tidak berdaya berikan ketenangan bagi warga.

Polisi tak berdaya?

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Polres kota Siantar tidak jauh berbeda dengan Polres Ibukota nya, yakni Polrestabes Medan, sama sama minim prestasi, bahkan sebenarnya minus di bawah nol

Untuk menangkap anggota polisi polres Siantar yang terlibat narkoba saja, dibutuhkan inisiatif polisi polres Simalungun, dengan kata lain, sebagian besar polisi Polres Siantar kemungkinan besar terlibat sindikat juga

Bagaimana perasaan anda sebagai warga Sumut, melihat tindak tanduk polisi dan preman sumut ?

https://www.change.org/p/jokowi-save...atra-indonesia