kamal963Avatar border
TS
kamal963
MENANTANG OMBAK DEMI SEBUAH HARAPAN
Menantang Ombak,Demi Sebuah Harapan
Tegar,itulah sebutan bagi seorang anak remaja yang hidup di sebuah daerah pantai,dia hidup bersama ibunya yang bernama Sekar,Dan seorang adiknya yang bernama Embun.sang ayah telah terlebih dahulu menghadap tuhan yang maha esa,akibat Kapal Nelayannya di hempas gelombang tinggi sewaktu mencari ikan,diwaktu itu Tegar masih berumur 6 tahun,dan embun masih dalam kandungan ibunya.karena tidak mempunyai seorang laki-laki sebagai tulang punggung membuat tegar harus putus sekolah. menjadi tulang punggung demi mencari sesuap nasi untuk ibu dan adiknya.
Pagi itu tatkala mentari masih di kaki cakrawala,terlihatlah seorang pria kecil bertubuh mungil ini dengan pakaian compang-campingnya hendak pergi ke laut guna mencari ikan untuk keberlangsungan hidup keluarganya.di temani dengan sebuah kapal kecil yang masih layak pakai ia berlabuh di tengah derasnya ombak dan di luasnya samudra,kebiasaan yang ia lakukan kurang lebih setahun setelah kepergian orang yang ia cintai,membuat ia harus berganti peran sebagai ayah di keluarga.dengan umur yang terbilang kecil,ia rela menghabiskan masa ank-anaknya untuk membantu ibu dan adiknya,dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka.Sebelum pergi,biasanya tegar memperkirakan cuaca,apakah layak untuk ia tempuh atau tidak.pagi itu ia berpkir,karena tidak ada lagi stok makanan mereka untuk hari esok.hal itu membuat tegar harus menyeberangi laut.
Jarum jam dinding berdetak di pukul 05.30,Jam dimana ayam mulai berlomba-lomba mengeluarkan kukukan mereka untuk membangunkan manusia,jam dimana perjalanan satu hari penuh di lakukan.sebelum pergi tegar selalu berpamitan kepada sang ibu dan sang adik.tapi hari ini,ibu tidak memberi tegar izin,dikarenakan cuaca yang kurang baik,ombak yang tinggi,dan angin kencang,tapi alasan ibu tidak membuat tegar menjadi patah semangat atau tidak jadi melaut,ia tetap menyeberangi laut,dan berkata kepada sang ibu “Ibu,badai ini hanya sebentar bu,palingan 2 jam lagi akan hilang”.berbagai cara telah di lakukan sang ibu agar tegar tidak jadi pergi kelaut.namun mendengar ucapan-ucapan yang dilontarkan tegar,ibu hanya bisa pasrah dan berharap agar tegar kembali dengan selamat.ia peluk tegar seerat-eratnya,seperti orang tua memeluk anaknya yang akan pergi jauh dengan waktu yang lama.sebelum pergi biasanya ibu menyiapkan tegar bekal yang akan ia bawah ke laut,sebungkus nasi yang ia bungkus dengan menggunakan daun pisang,dan sebuah botol air minum.
Tegar pun pergi ke tepi laut dan mengambil kapal yang biasa di pakai ayah nya untuk melaut,ia lihat cuaca di ujung laut sangat gelap di sertai gemuruh dan petir yang menyambar dengan kecepatan dua kali lebih cepat dari kecepatan Valentino Rossi.Namun semua tidak membuat tegar menjadi gentar untuk melakukan perjalanan ini.ia ambil jaring ikan dan ia mulai mendayung perahunya dengan semangat.
Semangat ibu tidak sesemangat tegar,dengan wajah yang lusuh dan cemas ia melepas tegar untuk mengarungi luasnya samudra,namun dihalangi oleh badai yang begitu dahsyat,melihat dayungan pertama dari tegar,hati ibu mulai gelisah dan tak nyaman.berjam-jam sang ibu duduk di sebuah kursi yang sudah rapuh.yang mulai lapuk.tanpa satupun makanan dan minuman yang masuk ke dalam mulut.melihat kondisi seperti itu,embun sangat khawatir dengan ibunya,tak lama kemdian embun menghampiri ibunya.terlihat ia membawa sepiring nasi dan segelas air yang di peruntukkan oleh nya untuk sang ibu.seraya berkata “Bu,makan dulu ya,dari tadi ibu tidak ada makan maupun minum.dengan spontan sang ibu hanya menjawab. “Ibu tidak lapar Mbun”.mendengar ucapan sang ibu,embun pun meletakkan piring dan gelasnya di atas meja yang berada di samping sang ibu.
Tegar pun mulai melempar jaring yang ia bawa dari rumah di hamparan luasnya laut,dengan cegat ia mulai mengembangkan dan melemparkannya ke sekitar kapal yang ia naiki.tak lama kemudian jaring pun berhasil ia hamparkan di tengah-tengah kapalnya menunggu para hewan laut itu masuk ke dalam perangkap,tak terasa perut tegar pun mulai memberontak dengan nada-nada lemah,ia buka bungkusan yang di siapkan sang ibu yang ia bawa dari rumahnya,ia pun mulai makan sambil memandang laut yang kejam,yang telah meranggut orang yang ia cintai,tak terasa matahari pun sudah mulai menyinari laut dengan suhu yang mulai panas,namun tidak membuat tegar menjadi patah semangat,walaupun sampai siang itu ia belum juga mendapatkan seekor ikan pun.tegar pun mengangkat kembali jaring ikannya,dan meletakkannya di tempat yang berbeda dengan yang sebelumnya.dengan cekat ia angkat jaring ikannya dan ia hamparkan menghadap berlawanan.
Terlihat jam dinding berdetak menunjukkan waktu telah menunjukkan pukul 12.00,namun sang ibu masih terlihat di atas kursi yang ia duduki di waktu pagi tadi.sesekali sang ibu melihat tegar ke tepi pantai,ia berharap tegar bisa ia lihat dari tepi pantai,ia berpikir,mungkin tegar tidak terlalu jauh.sesampainya ibu di tepi laut,ia pandang dengan kedua matanya yang mulai memerah,karena berdoa dan menangis,tak seorang pun yang ia lihat di sekitar pantai.sang ibupun jatuh berlutut di atas pasir,dan seraya berdoa “Ya allah,engkau yang menguasai laut dan bumi,tolong bantu anak saya,tegar yang sekarang sedang berada di tengah laut yang jauh,tolong kembalikan ia padaku tuhan”.ia berdoa dan mulai menjatuhkan air mata.
Embun pun berusaha mencari sang ibu,yang tidak ia temukan di kursi yang ia duduki di pagi hari tadi.ia lihat,piring dan gelas yang ia bawakan untuk sang ibu,masih utuh dan tidak satupun berkurang.dengan sangat khawatir,embun pun mencari sang ibu ke tepi laut,berharap,ibu berada di sana,dan tidak menyusul kakaknya (Tegar) yang sekarang sedang di tengah luasnya laut.sesampainya embun di tepi laut,benar dugaannya,ia melihat ibunya sedang berlutut di atas pasir,dan menangis menunggu kedatangan sang kakak.embun pun berlari menghampiri sang ibu sambil berkata “Ibu,.....Ibu......”.Tak ia hiraukan suara embun yang memangil dari belakangnya,ia tetap berdoa kepada sang tuhan.dan meneteskan air mata.sesampainya embun di dekat ibunya,ia peluk sang ibu dan sambil berkata “Ibu,sudah bu,kakak pasti akan pulang bu,jangan ibu siksa diri ibu seperti ini,kita pulang ya bu,nanti kakak tegar pasti akan pulang.berdoa dan yakinlah bu.bahwa semuanya akan baik-baik saja.Mendengar ratapan dan permohonan embun,sang ibu pun mulai mengangkat tubuhnya dan pergi pulang ke rumah.sesampainya ia dirumah.sang ibu kembali duduk di kursi yang ia duduki di waktu pagi tadi.
Embun pun meminta kepada sang ibu bahwa ibu harus makan,ibu belum makan dan minum dari tadi pagi hingga sekarang.sang ibu hanya mengeluarkan jawaban yang sama dengan jawaban yang ia lontarkan di pagi hari tadi, “Ibu,tidak lapar mbun”.hanya sebuah jawaban itu yang ia keluarkan untuk embun.embun hanya bisa terdiam dan ia pun masuk ke dalam kamar,dan mendoakan keselamatan untuk sang kakak.
Gelombang yang tinggi tidak membuat tegar merasa takut akan kematian,ia terus menjaring ikan,ia lihat awan mulai menghitam,gemuruh dan petir mulai bermunculan secara bersamaan,hingga membuat alam pantai begitu terang hanya sekejap karena cahaya yang di keluarkan oleh petir.berbagai cara ia lakukan agar rasa takut tidak muncul ke dalam dirinya,mulai dari berpikir membawa ikan yang banyak sampai menjadi penyelamat seorang putri yang terdampar di tengah laut.tegar pun mulai mengangkat jaring ikannya,namun sayangnya,setelah ia mengangkat jaring,tidak seekor ikan pun yang masuk ke dalam jaring perangkapnya.ia tetap sabar dan tidak putus asa dalam mencari ikan,ia dayung perahu semakin ke tengah,dan mulai melakukan aksinya untuk menangkap ikan,ia mulai hamparkan jaringnya di tengah laut.dan seraya berkata. “Semoga kali ini,aku bisa mendapatkan ikan yang banyak”.
Sore itu,sang ibu masih terlihat duduk di kursi yang sama.ia menatap ke arah laut dan berharap agar anak nya tegar pulang dengan selamat.tak henti-hentinya doa keselamatan ia lontarkan untuk sang anak.berharap anak nya pulang.melihat kondisi ibu hanya bisa menangis embun pun mulai mendekati sang ibu,ia peluk sang ibu dan ia ciumi,pemandangan yang sangat mengharukan jika di lihat dengan hati.kedekatan sang ibu dengan anak itu begitu kuat.Mereka sama-sama berharap agar tegar pulang dengan selamat.tanpa kurang satu apapun.
Di tengah badai yang cukup tinggi itu,tegar tetap menjaring ikan demi mendapatkan ikan yang akan ia bawa pulang untuk sang ibu dan adiknya.ia mulai mengangkat jaring perangkap ikannya.dan tegar pun berhasil mendapatkan ikan yang selama ini ia nantikan.dengan perasaan yang senang ia mulai mendayung perahu nya dengan semangat menuju rumah.
Matahari sore itu pun mulai menghilang di telan laut yang ganas itu,ia lihat langit-langit mulai mengeluarkan warna jingga karena pantulan sinar mentari.badai ganas pun mulai menghilang di ikuti teriakan para burung bangau yang menari di angkasa.ia dayung perahu nya dengan semangat karena telah berhasil mendapatkan ikan yang ia inginkan.ia tidak sabar sampai di rumah untuk memperlihatkan hasil yang ia dapatkan.
Senja menjelang malam,sang ibu hanya duduk di pelataran luar rumah,menunggu kedatangan putra yang sangat ia sayangi,di temani oleh deruan ombak dan nyanyian burung bangau,ia tetap terlihat memandang ke arah laut,setiap perahu nelayan yang pulang ia berharap itu tegar,namun dari beberapa perahu yang telah pulang,tak satupun yang menunjukkan itu perahu yang di bawah oleh tegar.setiap detik,menit,bahkan jam,ia terus menunggu kedatangan putranya.
Terlihat Embun juga mulai khawatir akan kakaknya yang berada di tengah laut,ia mulai meneteskan air mata,dan berharap kakanya bisa pulang dan berkumpul bersama mereka dengan selamat,ia tidak tau lagi bagaimana memperlihatkan kekhawatiran yang ia miliki terhadap kakaknya.ia sangat takut terjadi sesuatu yang tidak di inginkan pada kakanya.ia pun mulai menyusuri kakak nya ke tepi laut.sesampainya ia di laut,ia tidak melihat kakak nya sedikitpun.ia hanya melihat beberapa orang nelayan yang baru pulang dari laut,setiap mereka yang lewat embun selalu menanyakan,apakah mereka melihat tegar.jawaban yang sama selalu di lontarkan oleh nelayan kepada embun. “Kami tidak melihat tegar di tengah laut”.dengan perasaan khawatir,embun pulang ke rumah,dan mengabarkan kepada sang ibu,bahwa ia belum melihat kakaknya pulang.
Tegar terus mendayung perahu nya agar sampai ke tepi,ia tidak sabar untuk memperlihatkan hasil yang ia peroleh.ia lihat lampu –lampu rumah penduduk sudah mulai dinyalakan,ia terus mendayung perahu nya agar sampai ke rumah,tidak beberapa lama kemudian,tegar pun berlabuh di tepi pantai rumahnya.ia ambil ikan yang ia dapatkan,kemudian ia berlari menuju rumah.sesampainya di rumah,ia melihat ibu.dan berteriak. “Bu......Tegar Pulang”.Mendengar suara dari tegar,sang ibu pun berdiri tegak dan berlari ke arah tegar dan memeluk nya dengan erat.mendengar suara tangisan haru dari luar rumah,embun pun penasaran dan keluar dari kamar dan menuju sumber suara itu.ternayata ia sedang melihat ibu dan tegar sedang berpelukan,seraya berkata. “Kak Tegar”.embun pun berlari ke arah tegar dan tegar pun mendekati embun,mereka pun akhirnya berpelukan haru bersama.keheningan rumah pecah setelah tegar kembali ke rumah dengan selamat.sang ibu pun menyuruh tegar untuk menukar pakaian yang sudah basah di tubuhnya.tegar pun beranjak ke kamar mandi dan menukar pakaiannya.sedangkan embun,membawa hasil tangkapan ikan yang berhasil di bawa kakaknya.selesai mandi tegar pun di suruh sang ibu ke ruang makan,untuk makan bersama.ia temui ibu dan embun yang dari tadi menunggu dirinya untuk melakukan makan bersama.ia pun duduk di sebelah sang adik.makan malam mereka pun berjalan dengan tenang.Selesai makan tegar bercerita banyak tentang perjalanan yang menantang yang baru saja ia lewati,mempertaruhkan nyawa di tengah tinggi nya ombak.dan menantang badai di di tengah ganasnya hari.sang ibu pun terharu mendengar cerita yang diceritakan tegar,begitu kuatnya sang tegar,seorang anak yang masih berusia 13 tahun,yang telah berani menantangnya maut,demi keluarga yang ia cintai.dalam hati ibu berkata.”sungguh bangganya saya bisa memiliki anak yang berbakti seperti tegar.ia sangat bersyukur telah di karunia anak sehebat tegar.
Melihat sang ibu terdiam,embun berkata dengan candaannya “Saking mendengar cerita,ibu jadi terbang ke angkasa ya bu”,suara embun memecah keheningan yang terjadi di ruang makan.ibu hanya bisa menjawab “Ibu bangga punya anak seperti kalian”.mereka pun berpeluk haru di meja makan. Tak terasa makan malam pun telah selesai di lakukan,sekarang sang ibu menyuruh tegar untuk beristirahat,karena sudah seharian penuh ia berjuang di tengah laut.tegar menjawab pertanyaan sang ibu dengan senyum dan ia pun pergi masuk ke kamar tidur.sesaat ingi mematikan lampu kamar.tiba-tiba suara embun terdengar memanggil tegar yang ingin memberikan segelas susu,yang sengaja ia buatkan untuk sang kakak,tegar pun membuka pintu kamarnya dan mengambil segelas susu yang di buatkan oleh adiknya.sebelum ia menutup kembali pintu kamarnya,ia pun memeluk adiknya embun,dan berkata “Terima kasih ya dek,kamu telah baik sama kakak,sekarang kamu sudah bertambah besar,kamu nanti harus sekolah ya dek,biar kakak yang berusaha mencari uang untuk sekolah kamu.mendengar ucapan sang kakak embun pun berkata “Nggak usah kak,aku bahagia kok sekarang bisa berada didekat kakak.embun kalau nggak sekolah gapapa kok kak.yang penting embun bisa di dekat kakak dan ibu.Tegar pun kembali berkata “Tidak mbun,kamu harus tetap sekolah,biar kakak usahakan agar kamu bisa sekolah,siapa lagi kalau bukan kamu yang bisa sekolah dek,sekarang kakak sudah putus sekolah,dan hanya bisa membantu kamu untuk sekolah.embun pun menjawab perkataan sang kakak “Baiklah kak,embun akan sekolah,tapi dengan syarat kakak,selalu semangat ya kak,kakak gak boleh putus asa,dan jangan dipaksakan ya kak.dengan mimik senyum tegar pun memeluk sang adik.
Tak sengaja sang ibu melihat kegiatan yang di lakukan oleh kedua anak-anak yang ia sayangi.sang ibu pun tidak bisa menahan air mata bahagia nya,melihat sikap saling menyanyangi yang di berikan oleh kedua kakak adik itu.dalam hati sang ibu berkata “Ya allah,terima kasih engkau telah memberikan anak-anak yang saling menyayangi satu sama lain,mereka tidak terbawa suasana beberapa tahun yang lalu,di saat suami sekaligus ayah dari anak-anaknya meranggut nyawa di tengah kejamnya laut.ia berharap dengan kehadiran dua buah hatinya,ia akan merasa bahagia kelak di hari tua nya.dan ia pun masuk ke dalam kamar.
Tak lama kemudian setelah berpelukan,embun pun segera masuk kedalam kamar,karena kelopak matanya tak sanggup lagi untuk menahan beban kantuk yang ia rasakan,dan tegar pun kembali menutup pintu kamar nya,tegar pun berbaring di atas kasur kamarnya,menatap ke langit-langit atap rumah,ia sangat berkeinginan sekali menyekolahkan adiknya embun,karena ia tidak ingin hal yang sama dengan dirinya terjadi pada embun.
Embun yang dari tadi masuk ke dalam kamar,tidak bisa menutup mata nya untuk tidur,karena ia ingat akan hal yang disampaikan kakaknya,bahwa ia sebentar lagi akan masuk ke sarana pendidikan,dimana anak-anak seumuran embun,menuntut ilmu demi masa depan mereka yang cerah,dalam ragu embun pun berpikir,”seperti apa ya sekolah itu,disana ada orang jahat,atau kumpulan orang-orang bodoh”.ia tanggapi pertanyaan yang ia lontari dari mulutnya,dengan mata yang mulai memerah,dan ia pun tersenyum sendiri,jam dinding kamar embun pun mulai menunjukkan pukul 23.30 WIB.gadis kecil polos ini pun akhirnya tertidur dengan sendirinya,karena kantuk yang ia rasakan telah begitu berat.
Tidak dengan sang ibu,yang dari tadi hanya tersenyum dan sesekali meneteskan air mata haru dari wajah nya yang mulai keriput karena lantaran usia nya yang tak muda lagi,dalam hati ia selalu bersyukur kepada allah,telah menganugerahi anak-anak yang begitu peduli dan saling menyayangi.tak rela rasanya ibu ini jika harus kehilangan anak-anaknya mengingat usia nya yang tak muda lagi.tetapi ibu selalu optimis dan percaya bahwasannya umur itu urusan yang maha kuasa.ia rebahkan tubuh lusuhnya di ranjang,dan ia pun terlelap dengan harapan yang sangat luar biasa.
Polling
0 suara
APAKAH ADA MANFAATNYA BAGI ORANG LAIN?
0
1.3K
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan