Media Indonesia
TS
Media Indonesia
Serangan Bunuh Diri di Masjid Kabul Tewaskan 30 Orang



DUA ORANG pelaku bom bunuh diri meledakkan diri di sebuah masjid di Kabul, Afghanistan. Pelaku serangan lainnya menyerbu masjid yang banyak dikunjungi warga Syiah hingga menewaskan sedikitnya 30 orang termasuk jemaah yang menunaikan salat pada Jumat, (25/8).



Kelompok IS, yang telah melancarkan beberapa serangan dengan menyasar pengikut minoritas Syiah di Afghanistan, mengaku bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.



Akibat serangan mematikan tersebut, para jemaah berlarian berusaha menyelamatkan diri dan dengan panik mencari anggota keluarga mereka yang terpisah dan hilang. "Para penyerang membantai sejumlah orang seperti domba namun tidak ada yang dapat menyelamatkan korban serangan mereka," kata Murtaza, seorang pemuda yang orang tuanya terjebak di dalam saat serangan terjadi.



"Banyak orang tergeletak di lantai dan tanah dan tidak ada yang mencoba untuk menyelamatkan mereka," tambahnya. Menjelang Jumat malam, polisi mengatakan bahwa mereka telah mengamankan masjid yang terletak di daerah Khair Khana itu, dan tiga penyerang dinyatakan telah tewas.



Saksi mata mengatakan bahwa pelaku melemparkan sejumlah granat, dan petugas polisi mengatakan bahwa seorang pelaku bom bunuh diri meledakkan diri di pintu gerbang masjid.

Seorang pelaku bom bunuh diri kedua, meledakkan diri di antara sekelompok jemaah perempuan di masjid tersebut, kata seorang petugas.



Polisi mengatakan bahwa mereka berhasil menyelamatkan lebih dari 100 jemaah. Sedikitnya 15 orang yang terluka dibawa ke rumah sakit di kota itu, kata Ismail Kawosi, juru bicara kementerian kesehatan.



Seorang saksi mata, Sayed Pacha, mengatakan bahwa jumlah penyerang yang memasuki masjid adalah empat orang. "Awalnya seorang pelaku bom bunuh diri melepaskan tembakan dan membunuh dua orang penjaga keamanan di pintu masuk masjid dan kemudian mereka masuk ke dalam," katanya.



Pegiat hak asasi mengecam serangan tersebut, yang merupakan serangan terkini terkait kekerasan sektarian.



"Gerilyawan yang melakukan kekejaman terhadap masyarakat suku atau agama

tertentu, sama saja melakukan kejahatan perang dan mungkin juga kejahatan

terhadap kemanusiaan," kata Patricia Gossman, seorang peneliti senior dari

Human Rights Watch.(Reuters/OL-3)





Sumber : http://www.mediaindonesia.com/news/r...ang/2017-08-26

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Sekali Penipu, Tetap Penipu

- Yogyakarta Waspada Peningkatan Potensi Sakit Jiwa

- Revolusi Kaktus Pir Berduri di Meksiko

anasabila
anasabila memberi reputasi
1
344
1
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan