Media IndonesiaAvatar border
TS
Media Indonesia
Jaga Harga Telur, Pemerintah Kurangi Pasokan Ayam



KEMENTERIAN Pertanian mengambil kebijakan menurunan populasi ayam petelur untuk mengendalikan dan menjaga stabilitas harga telur di tingkat peternak.



Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan I Ketut Diarmita mengungkapkan saat ini populasi ayam petelur memang tengah ditekan karena sebelumnya terdapat laporan kelebihan pasokan atau over supply khususnya di wilayah Blitar, Jawa Timur. Harga telur pun jatuh hingga di kisaran Rp14.000 per kilogram (kg).



"Beberapa waktu lalu, perwakilan peternak melakukan aksi unjuk rasa di kantor kami dan juga di Istana Negara terkait harga telur di Blitar yang terus turun sehingga peternak merugi, bahkan sampai ada yang tidak mampu melanjutkan usaha. Maka dari itu, kami harap dengan kebijakan ini harga telur di tingkat peternak bisa kembali naik," ujar Ketut, Jumat (25/8).



Ia mengatakan pihaknya telah melakukan beberapa kali pertemuan dengan para pemangku kepentingan sebelum menerapkan kebijakan yang diambil saat ini.



“Pemerintah dengan semua pihak, yaitu Dinas Peternakan Kabupaten Blitar, Bupati Blitar beserta jajarannya, Sub Divre Bulog, Satgas Pangan Kabupaten Blitar, KPPU, serta para peternak Blitar terus berkoordinasi dan bekerja sama untuk mencari solusi dalam mengatasi permasalahan tersebut,” ungkap I Ketut Diarmita.



Setelah mengetahui situasi dan kondisi di lapangan maka diambil beberapa kebijakan yang disepakati bersama. Kebijakan dari aspek hulu adalah dengan melakukan pengaturan keseimbangan supply dan demand melalui penyesuaian jumlah final stock.



"Itu dilaksanakan sesuai dengan penerapan Keputusan Menteri Pertanian 3035/2017 agar tidak terjadi over supply setelah dilakukan pendataan dan penghitungan pasokan dan kebutuhan. Melalui pendekatan tersebut, diharapkan semua bisa pulih kembali," terang Ketut.



Selain itu, untuk mendukung kelancaran pengendalian populasi, pemerintah juga melakukan pemantauan dan monitoring secara berkelanjutan. Berdasarkan pantauan dari Pengamat Informasi Pasar (PIP) Ditjen PKH, setelah diterapkan kebijakan pengendalian populasi ayam, harga telur ayam terus mengalami peningkatan. Harga telur di Blitar saat ini tercatat Rp16.000-Rp16.500 per kg, di Yogyakarta Rp17.000 per kg dan di Jabodetabek Rp18.000. Adapun, harga acuan yang ditetapkan Menteri Perdagangan untuk komoditas telur ialah sebesar Rp18.000 per kg.



“Ini semua tentunya sesuai dengan harapan kami. Peternak mendapatkan keuntungan," imbuhnya.



Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (PINSAR Indonesia) Singgih mengatakan, dengan adanya kebijakan tersebut, terutama afkir 70 minggu, populasi ayam layer mengalami penurunan dan membuat harga telur di tingkat peternak naik.



“Kalau populasi tidak turun, maka harga akan jatuh di bawah HPP. Saat ini yang perlu diperhatikan adalah harga, supaya harga telur stabil dan peternak rakyat tumbuh lagi. Untuk itu, kami berharap agar peternak besar yang mempunyai populasi ternaknya 300 ribu dan terintegrasi harus dibatasi kepemilikannya untuk keberlangsungan peternak kecil," tandasnya.(OL-3)

Sumber : http://www.mediaindonesia.com/news/r...yam/2017-08-25

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Lagi, Polres Jakbar Tembak Mati Bandar Narkoba

- Hotma Sitompoel Bantah Tunggak Pajak Kendaraan

- Jepang Akan Relokasi Pabrik Ikannya di Thailand ke Indonesia

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
404
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan