salmansharkanAvatar border
TS
salmansharkan
Memanjakan Telinga dengan Musik Rusia di Jakarta City Philharmonic


Selasa 22 Agustus 2017 malam, Gedung Kesenian Jakarta terlihat ramai. Anak-anak muda berdandan rapi dan semi formal lalu lalang di sekitar gedung. Ada yang mengobrol dengan temannya, ada juga yang sedang resah melihat ponsel sambil sesekali mengetik dengan ekspresi tidak sabar. Malam itu akan digelar sebuah pertunjukan musik oleh Jakarta City Philharmonic. Untuk edisi keenamnya, mereka siap membawa penonton tenggelam dalam alunan musik Neoklasismus Rusia.



Jakarta City Philharmonic memang jadi agenda rutin Gedung Kesenian Jakarta. Digelar berkat kerja sama Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) dan Komite Musik Dewan Kesenian Jakarta, acara semalam berlangsung meriah. Acara dibuka oleh Eric Awuy yang menjelaskan konsep konser malam itu. Eric Awuy berbagi cerita juga tentang musik klasik dan neoklasik Rusia yang menurutnya unik, emosional, dan penuh elemen-elemen yang menyindir dan menyentil.

Konser malam itu terbagi dalam dua sesi dengan satu kali istirahat. Dipimpin oleh Budi Utomo Prabowo sebagai konduktor, konser dibuka dengan menampilkan Variasi, berdasarkan karya Ibu Soed, 'Tanah Airku', Joko gubahan Suprayitno. Di sesi itu, Dino Yulio Wijaya memandu dengan memainkan klarinet.



Sesi pembuka ini sudah langsung bikin tertarik. Apalagi buat yang baru pertama kali datang dan menyaksikan langsung Jakarta City Philharmonic. Lagu yang familiar di telinga itu disulap jadi lebih dinamis lewat berbagai variasi yang dimainkan oleh para pemain alat musik di atas panggung. Tapi memang yang paling bikin jatuh cinta sih suara klarinetnya. Sesi itu dilanjutkan dengan memainkan karya Igor Stravinsky - Suita Pulcinella dan Sergei Prokofiev - Simfoni No. 1 dalam D Mayor, Op. 25 "Klasik".

Setelah rehat, kuping penonton kembali dimanjakan dengan konser piano. Felix Justin duduk memandu pemain musik lainnya di depan grand piano berwarna hitam. Wah, rasanya seperti melihat Ryan Gosling dalam film 'La La Land'. Nikmat sekali mendengarkan alunan piano, biola, flute, dan alat musik lainnya yang menyatu dengan pas dan harmoni dalam konser ini. Budi Utomo Prabowo memimpin Felix Justin membawakan karya Sergei Prokofiev - Konserto Piano No. 3 dalam C Mayor Op. 26.



BEKRAF berharap Jakarta City Philharmonic ini bisa jadi wahana buat pengelola, artis, pekerja seni, dan masyarakat ibukota untuk menciptakan atmosfer kesenian yang baik. Pertunjukan orkestra bisa terbilang langka, jadi ekosistem pendukungnya juga nggak terlalu berkembang. Apalagi dari segi manajemen, infrastruktur, pembiayaan dan apresiasi sampai sumber daya manusianya. Nah lewat Jakarta City Philharmonic ini diharapkan bisa jadi cara memasarkan dan memasyarakatkan musik klasik.

Ini beberapa potongan video dari 'Jakarta City Philharmonic Edisi 6: Neoklasismus Rusia' semalam:



0
6.2K
47
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan