Media IndonesiaAvatar border
TS
Media Indonesia
IC-CEPA Ditargetkan Kelar Akhir 2017



INDONESIA Chile Comprehensive Economic Partnership Agremeent (IC-CEPA) akan berfokus pada kerja sama di produk barang. Karena itu, negosiasi perjanjian kerja sama ekonomi tersebut ditargetkan rampung akhir tahun ini.



Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Indonesia (PPI) Kementerian Perdagangan Iman Pambagyo mengatakan negosiasi kerja sama ekspor impor barang lebih mudah ketimbang jasa dan investasi. Pihaknya pun optimistis negosiasi hanya butuh satu kali pertemuan lagi yang rencananya akan dilaksanakan pada Oktober di Chile.



Saat ini, negosiasi IC-CEPA sudah melewati perundingan ke-4. Di dalamnya, pembahasan sudah masuk ke isu produk yang ditawarkan kedua negara, akses pasar, jenis kerja sama, dan aspek hukumnya.



"Kita baru kelar negosiasi putaran ke-4 IC-CEPA. CEPA dengan Chile ini kita mulai dulu dengan goods (produk barang). Karena produk barang yang dibahas dulu, negosiasi bisa selesai akhir tahun ini," ucap Iman di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (22/8).



Menurutnya, CEPA dengan Chile sangat dibutuhkan Indonesia. Chile akan menjadi negara penghubung Indonesia dengan negara-negara Amerika Latin lainnya. Dengan begitu, Iman berharap IC-CEPA bisa menaikan ekspor Indonesia tidak hanya ke Chile, tetapi juga ke berbagai negara Amerika Latin.



"Bila negosiasi kelar, artinya Chile menjadi negara Amerika Latin pertama yang punya CEPA dengan Indonesia. Mereka akan menjadi hub buat produk-produk kita," tukas Iman.



Adapun kinerja perdagangan Indonesia-Chile dalam lima tahun terakhir (2012-2016) mengalami penurunan sebesar 12,09%. Meskipun demikian, total perdagangan kedua negara meningkat sebesar 23,42%, dari US$101,53 juta pada 2016 menjadi US$125,30 juta pada Januari-Mei 2017.



Komoditas ekspor unggulan Indonesia ke Chile selama Januari-Mei 2017 adalah footwear with outer soles of rubber (US$11,7 juta) dan motor cars and other vehicles for transport of persons (US$4,19 juta). Sementara komoditas impor Indonesia dari Chile adalah iron ores and concentrates (US$23,3 juta) dan buah anggur (US$16,02 juta).



Dengan adanya CEPA, isu tarif bisa diminimalisasi guna memuluskan kegiatan ekspor-impor. Saat ini, tarif yang dikenakan Chile untuk produk impor dari Indonesia berkisar 6%-10%.



"Nantinya tarif beberapa komoditas ekspor kita akan jadi 0% dan beberapa akan turun menuju 0%. Kami masih mengkaji komoditas apa-apa saja yang masuk kategori penurunan tarif dan tarif 0%," papar Iman.



Di kesempatan yang sama, Direktur Urusan Ekonomi Bilateral Chile Pablo Urria menilai CEPA dengan Indonesia akan menguntungkan kedua belah pihak. Kedua negara memiliki komoditas unggulan masing-masing dan bisa saling melengkapi.



"Kami kebanyakan mengekspor buah-buahan yang memang biasa diimpor Indonesia, seperti anggur," tukasnya.



Saat ini, Chile memiliki 26 perjanjian kerja sama ekonomi dengan 65 negara. Kondisi itu dinilai Urria bisa dimanfaatkan Indonesia untuk membuka pasar ekspor ke negara lainnya. Ia pun berharap CEPA yang difokuskan ke produk barang ini bisa berkembang ke depannya menjadi kerja sama di bidang jasa dan investasi.



"Ke depan, kami berharap ini akan naik kelas menjadi kerja sama di bidang jasa dan investasi karena menurut kami, investasi menjadi hal yang penting. Kami pun di Chile membutuhkan investasi dan bisa menawarkan investasi di Indonesia, misalnya di sektor energi baru dan terbarukan," imbuh Urria. (OL-6)

Sumber : http://www.mediaindonesia.com/news/r...017/2017-08-22

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Polisi Tembak Mati Penyelundup Sabu 5 Kg di Gresik

- Srunita Sari Persembahkan Emas Pertama Karate

- Sopir Taksi Daring Ditemukan Tewas Mengenaskan di Palembang

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
631
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan