Orang Tanimbar sendiri lebih suka menyebut diri sebagai orang Numbar.
Kata Tanimbar digunakan pada awalnya oleh para penjelajah Barat. Masyarakat lain ada juga yang menyebutnya orang Timur Laut. Suku bangsa ini mendiami Pulau Yamdena, Selaru dan pulau-pulau kecil lain di lingkungan Kepulauan Tanimbar di Kecamatan Yamdena, Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku. Jumlah populasinya sekitar 10.000 jiwa.
Suku bangsa ini sebenarnya terbagi menjadi tiga sub-suku bangsa yaitu Tomata Yamdena, Tomata Laru dan Tomata Nember.Sub suku bangsa Tomata Nember mendiami Pulau Fordata dan pulau-pulau di utara Pulau Yamdena. Sub suku bangsa Tomata Yamdena mendiami sebagian besar pulau Yamdena, sedangkan Tomata Laru mendiami Pulau Selaru dan pulau-pulau lain di bagian barat pulau Yamdena.
Spoiler for #arti kata "tanimbar":
Kata Tanimbar berasal dari kata bahasa daerah di Tanimbar: antara lain: Tanempar , dalam Bahasa Yamdena Timur (Nustimur) atau Tnebar dalam bahasa fordata, yang artinya “Terdampar”. Tentu ada alasan sehingga kata Tanimbar kemudian menjadi sapaan akrab kepada orang-orang/suku dan pulau-pulau di wilayah pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara Barat ini.
Spoiler for #duan lolat sebagai pandangan hidup:
Setiap individu Tanimbar hidup dalam keteraturanbudaya/adat istiadat setempat. Hukum Adat “Duan Lolat”
menjadi pandangan hidup sekaligus menjadi hukum tertinggi bagi Orang Tanimbar (pra NKRI).
Ketika konsep ini dipandang kasat mata, maka arti Duan Lolat menjadi: Duan = Tuan dan Lolat = Hamba. Kalau demikian maksudnya, maka tentu ada kelas-kelas social (Stratifikasi Sosial) dalam hidup masyarakat Tanimbar.
Dan artinya Orang Tanimbar tidak bebas dan merdeka. Arti/makna sesungguhnya tidak demikian.
Duan artinya pemberi anak perempuan dan Lolat artinya penerima anak perempuan. Hukum Duan Lolat sesungguhnya menyangkut ”siapa memberikan apa, dan siapa menerima apa”karena posisinya sebagai Duan atau Lolat. Hal ini soal peran dan tanggungjawab, karena hubungan pernikahan.
Dalam bingkai hukum adat Duan Lolat, hak dan kewajiban duan dan lolat diatur. Dalam bingkai ini pula, kehidupan antar sesama; relasi antar individu dengan
individu, individu dengan alam; sistem pemerintahan, perkimpoian, pengelolan sumber daya alam; larangan, pelanggaran, sangsi dan denda;
serta relasi dengan Sang Duan Agung (Tuhan), diatur. Sayangnya, hukum ini tidak tertulis. Sejauh ini dalam perjalanan panjang otonomisasi, hal ini juga tidak diupayakan. Padahal semua pihak tahu, bahwa hukum tidak tertulis ini akan dari zaman ke zaman. mengalami degradasi nilai dan implementasi.
Setiap anak Tanimbar lahir, dibesarkan, dewasa dan kemudian meninggal, diikat erat dengan keteraturan adat istiadat/hukum adat Duan Lolat. Tak heran, bila urusan adat kerap kali menjadi hal yang paling penting, prinsipil dan prioritas. Adat istiadat menjadi begitu istimewa bagi Orang Tanimbar karena menyangkut martabat.
Spoiler for #bahasa suku tanimbar:
Bahasa yang dipakai oleh masyarakat ini adalah bahasa Fordatayang amat terpengaruh oleh bahasa kei.
Sebagian dari mereka menggunakan bahasa Yamdena, terutama yang mendiami daerah bagian timur Pulau
Yamdena dan Pulau Selaru. Bahasa ini dianggap masih sekerabat dengan bahasa Tetun di Pulau Timor (Timor Leste).
Spoiler for #mata pencaharian suku tanimbar:
Mata pencaharian masyarakat ini adalah berladang dan menangkap ikan. Tanaman pokoknya adalah ubi jalar, ubi kayu, jagung dan sedikit padi. Protein hewani mereka peroleh dari hasil tangkapan ikan dan binatang laut lainnya.
Spoiler for #kekerabatan suku tanimbar:
Orang Tanimbar menganut sistem kekerabatan yang berdasarkan garis keturunan ayah (patrilineal). Keluarga intinya disebut tabil dalam.Namun mereka lebih suka mengelompok dalam kesatuan
keluarga batih patrilineal yang disebut das dalam.
Hubungan kekerabatan dibedakan atas ]awai merwan (saudara dekat) dan awai babar (saudara jauh). Secara umum garis kekerabatan yang patrilineal itu mereka sebut tojame matan.
Kelompok kerabat yang merupakan keturunan orang yang mula-mula mendiami daerah ini disebut mele, dan
sering disebut tuan tanah. Sedangkan orang-orang yang datang kemudian disebut famudi. Golongan mele dianggap mempunyai kedudukan sosial yang lebih tinggi sehingga mereka hanya boleh kimpoi dengan sesama golongan mele.
Spoiler for #kepercayaan suku tanimbar:
Kepercayaan asli orang Tanimbar adalah memuja tokoh Pencipta Pertama yang mereka sebut Limnditi Fenreu (Matahari dan Bulan), dan pemujaan kepada roh-roh nenek moyang, serta kepercayaan kepada adanya roh-roh alam dan kekuatan adikodrati yang merusak atau melindungi kehidupan manusia. Kemampuan mempengaruhi kekuatan magis untuk kepentingan tertentu disebut perbuatan suanggi.