tinyladyAvatar border
TS
tinylady
Buku-Buku Indonesia Terbaik yang Agan Perlu Baca

Image via Playbuzz

Belajar mencintai Indonesia bisa dengan banyak hal. Mulai dari traveling untuk mengenal alam indahnya Indonesia, mempelajari sejarah perjuangan bangsa meraih kemerdekaan, serta mengenal budaya-budaya yang beragam keunikannya.

Namun, semua itu bisa kita temukan melalui membaca buku.
“Buku seakan mesin waktu
yang bisa membawa kita ke masa lalu.
Buku seakan pesawat
yang mengantar kita berkunjung ke berbagai tempat.”


Menyambut hari kemerdekaan, yuk kita kembali membaca buku-buku karya anak bangsa yang juga tak hanya membawa kita mengenal budaya Indonesia, tetapi juga untuk menambah kecintaan kita akan rumah kita, Indonesia.

Inilah buku-buku yang bisa jadi referensi bacaan Agan menambah motivasi dan inspirasi:

1. Negeri 5 Menara (2009)



Penulis: Ahmad Fuadi
Alif adalah anak rantau dari Maninjau, Padang , Sumatera Barat. Meskipun dia bercita-cita untuk jadi seperti Pak BJ Habibie, keadaan membawanya ke Pondok Madani, sebuah pondok pesantren di Jawa Timur.
Meski pada awalnya Ia kecewa, Ia belajar kata-kata "man jadda wa jadda" selama Ia bersekolah di sana, yang artinya "Siapa yang bersungguh-sungguh, dia akan berhasil mendapatkannya." Kata-kata itulah yang memotivasi dia hingga membuat hidupnya berubah.

2. Winter Dreams (2011)



Penulis: Maggie Tiojakin

Nicky F. Rompa adalah seseorang yang mungkin kita temui dalam kehidupan sehari-hari; lelaki biasa yang hidupnya lurus-lurus aja, tanpa punya keinginan dan harapan akan masa depan. Karena ingin kabur dari ayahnya yang kasar, ketika kesempatan untuk pindah ke Amerika datang, dia ambil dengan harapan bahwa dia bisa menemukan aspirasi dan keinginannya di sana.
Nicky F. Rompa tak sengaja terdampar di negeri orang bersama jutaan imigran ilegal yang membawa kisah mereka masing-masing ke dalam salah satu kota paling bersejarah di Pantai Timur AS.
Mengambil setting di Boston dan dikemas dalam atmosfir romantisme urban "Winter Dreams" menyajikan mimpi-mimpi yang tak jarang melebur ke dalam realita dan melahirkan sebuah ilusi epik.
Maggie Tiojakin menunjukkan kepiawaiannya dalam menghadirkan tokoh-tokoh anti-hero klasik yang berpotensi memicu perdebatan baru dalam kancah penulisan fiksi di Indonesia.

3. Antologi Rasa (2011)



Penulis: Ika Natassa
Dengan latar belakang kota modern, Keara, Ruly, dan Harris berteman. Apa yang membedakan mereka dari sekedar berteman adalah perasaan yang mereka miliki satu sama lain dan juga kenyataan bahwa mereka harus melihat orang yang mereka cintai mencintai orang lain.

4. 9 Summers 10 Autumns (2011)



Penulis: Iwan Setyawan

Dari kota Apel di Indonesia ke kota Big Apple, New York - AS. Dengan usaha yang luar biasa dan dibekali pendidikan, seorang anak desa dari Malang, Jawa Timur, berusaha keras untuk bisa berkarir di New York, AS.

Meskipun akhirnya Ia berhasil memperoleh hidup yang lebih baik, memori akan perjuangan dan luka selalu mengikutinya. Pada satu titik, Ia melihat ke masa lalunya, mencari cinta yang Ia dapatkan dari keluarganya, sesuatu yang ternyata menyelamatkannya.

5. Harimau! Harimau! (1975)



Penulis: Mochtar Lubis

Tujuh orang pencari damar sudah berada di tengah hutan Sumatera selama seminggu, dengan bimbingan seorang dukun yang bernama Wak Katok. Di dalam hutan, mereka disergap oleh seorang harimau. Satu korban terbunuh. Beberapa yang selamat memutuskan untuk memburu harimau tersebut, yang pada akhirnya membawa mereka kepada aib Wak Katok.

Cerita ini digambarkan sebagai simbol protes penulis kepada bangsa Indonesia mengenai kepemimpinan Presiden Soekarno.
Buku ini mendapat banyak pujian dan mendapat penghargaan Buku terbaik dari Departemen Pendidikan dan Budaya RI. Novel ini diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Belanda, dan Mandarin.

Tujuh orang pencari damar sudah berada di tengah hutan Sumatera selama seminggu, dengan bimbingan seorang dukun yang bernama Wak Katok. Di dalam hutan, mereka disergap oleh seorang harimau. Satu korban terbunuh. Beberapa yang selamat memutuskan untuk memburu harimau tersebut, yang pada akhirnya membawa mereka kepada aib Wak Katok. Dukun yang membimbing mereka memberikan takhayul “siapa yang tidak mengakui dosa mereka di masa lalu, akan diterkam oleh harimau hutan”. Namun, meski satu per satu mengakui kesalahannya di masa lampau, justru mereka tidak dapat diselamatkan oleh pemimpin karismatik mereka tersebut, Wak Katoko.
Cerita ini digambarkan sebagai simbol protes penulis kepada bangsa Indonesia mengenai kepemimpinan Presiden Soekarno, yang dianalogikan dengan tujuh orang yang mau saja mengikuti takhayul Wak Katok, tanpa mempertanyakan lebih kritis. Pada akhirnya pemimpin karismatik mereka tidak dapat menyelamatkan mereka. Mochtar Lubis menulis novel ini saat berada di dalam penjara Madiun, karena terlalu vokal dalam mengkritik Presiden Soekarno.

Buku ini mendapat banyak pujian dan mendapat penghargaan Buku terbaik dari Departemen Pendidikan dan Budaya RI. Novel ini diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Belanda, dan Mandarin.

Cintai Indonesia melalui buku karya anak negeri. Cintai generasi penerus bangsa, dengan menyebarkan kebaikan Buku untuk Indonesia. Lihat info selengkapnya di www.bukuuntukindonesia.com

VIDEO Buku untuk Indonesia:



Referensi: Jakarta Post

Diubah oleh tinylady 22-08-2017 03:24
0
52.2K
237
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan