indonesiaupdateAvatar border
TS
MOD
indonesiaupdate
Mantan Teroris Jadi Petugas Upacara HUT Kemerdekaan RI di Sejumlah Daerah



JPP, JAKARTA - Sejumlah mantan teroris tampak mengikuti upacara HUT Kemerdekaan Ke-72 Republik Indonesia (RI), Kamis (17/8/2017). Tak hanya sebagai peserta, bahkan sebagian dari mereka menjadi petugas upacara.

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (18/8/2017), mengungkapkan bahwa terpidana kasus terorisme Umar Patek kembali menjadi petugas pengibar bendera pada upacara yang digelar Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas 1 Surabaya yang berlokasi di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur.

Umar pun merasa bangga kembali dipercaya oleh pihak Lapas untuk keempat kalinya menjadi petugas pengibar bendera dalam upacara HUT Kemerdekaan RI. Pertama kali dirinya menjadi petugas pengibar bendera adalah pada Hari Kebangkitan Nasional tahun 2015, lalu berturut-turut di HUT Kemerdekaan RI tahun 2015, 2016, dan 2017.

"Saya tidak ditunjuk, tapi mengajukan diri dan alhamdulillah saya bersyukur untuk tetap dipercaya kembali menjadi pembawa bendera," ujar alumnus Akademi Militer Mujahidin Afghanistan ini.

Upacara dengan inspektur Kepala Lapas kelas 1 Surabaya Riyanto tersebut juga diikuti tiga narapidana kasus teror di Ambon, yakni Ismail Yamsehu, Asep Jaya, dan Samsudin alias Fathur, serta beberapa staf dari Direktorat Pencegahan dan Direktorat Deradikalisasi BNPT.

Sementara itu, di tempat terpisah, 30 mantan kombatan dan narapidana terorisme juga ikut menjadi bagian dari sekitar 200 orang peserta upacara di halaman Masjid Baitul Muttaqien, Desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, dengan inspektur upacara Kapolres Lamongan AKBP Juda Nusa Putra.

Petugas upacara bendera tersebut kebanyakan terdiri dari pelaku maupun keluarga pelaku Bom Bali 1, di mana pengibar bendera terdiri dari Zulia Mahendra yang merupakan anak mantan teroris Amrozi, Saiful Arif mantan teroris kasus Poso, dan Khoerul Mustain anak sulung terpidana Bom Bali 1 Nor Minda.

Bertindak sebagai perwira upacara adalah Yusuf Anis yang merupakan lulusan Akademi Militer Mujahidin Afghanistan dan komandan upacara Yoyok Edi Sucahyo yang pernah terlibat sebagai anggota Moro Islamic Liberation Front.

Sedangkan Ali Fauzi Manzi, seorang mantan teroris yang kini sudah menjadi pengurus masjid dan ketua Yayasan Lingkar Perdamaian, turut berpartisipasi dengan membacakan naskah proklamasi.

Kemudian, upacara HUT Kemerdekaan RI juga digelar di Pondok Pesantren Hafidz dan Life Skill Al Hidayah di Desa Sei Mencirim, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, yang diasuh oleh mantan narapidana terorisme Ustadz Khairul Ghazali dengan inspektur upacara Kasat Binmas Polrestabes Medan AKBP DR Ramlan.

Beberapa santri yang merupakan anak-anak mantan narapidana teroris tampak sangat antusias dan dengan penuh khidmat dalam menjalankan tugasnya sebagai pengibar bendera merah putih, pembaca teks Proklamasi, dan pembaca Pembukaan UUD 1945.

Khairul Ghazali mengakui, ini adalah upacara peringatan Hari Kemerdekaan yang pertama kali digelar pihaknya dan Ia pun mengaku terharu menyaksikan anak-anak menjadi petugas upacara.

"Semoga dengan menjadi petugas upacara, mereka dapat menghayati makna kemerdekaan yang diraih melalui pengorbanan para pahlawan, dapat menjadi generasi yang berguna untuk bangsa ke depannya," ujar mantan terpidana kasus terorisme yang terlibat dalam perampokan Bank CIMB Niaga Medan dan penyerangan terhadap Polsek Hamparan Perak itu. (ant)

Sumber : https://jpp.go.id/peristiwa/lintas-d...ejumlah-daerah

---

Kumpulan Berita Terkait PERISTIWA :

- Polri Tangkap 36 Terduga Teroris Pascabom Kampung Melayu

- Cara Unik Polisi Morotai Cegah Teroris Masuk Indonesia

- TNI Intensifkan Sweeping di Perbatasan Malaysia dan Filipina Terkait Teroris

0
38.9K
181
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan