- Beranda
- Komunitas
- News
- Media Indonesia
Warga Samin Blora Menerima Perkembangan Jaman dengan Mempertahankan Kearifan Lokal
TS
Media Indonesia
Warga Samin Blora Menerima Perkembangan Jaman dengan Mempertahankan Kearifan Lokal
MESKIPUN tetap mempertahankan diri terhadap kebudayaan, kebiasaan, ajaran Samin, warga Sedulur Sikep Samin di Dukuh Karangpace, Desa Klopoduwur, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah sudah membuka diri berbaur dengan masyarakat luar dan menerima pendidikan umum.
Warga Samin yang berada di Klopoduwur, Blora yang merupakan keturunan Samin Surosentiko tetap bertahan dalam menjalani kearifan lokalnya, dengan pakaian khas baik model dan warna yang serba hitam mereka tetap teguh dalam melaksanakan ajaran, kebiasaan dan budaya yang dimiliki sendiri.
Berada di desa yang terletak di pinggiran hutan jati sekitar 5 kilometer dari pusat Kota Blora, warga Samin yang berjumlah 72 keluarga tetap tekun berkebun dan hiduup menggarap sawah dan ladang di sekitar mereka dengan hasil bumi seperti jagung, ubi, talas, padi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Ajaran tentang samin yang meliputi tatanan sosial, tuntunan ajaran tentang kehidupan sepeti harus selalu melihat jati dirinya, selalu ingat terhadap kehidupannya serta sabar dalam menjalani kehidupan dengan tetap rendah hati tetap dipegang teguh.
Jika sebelumnya merupakan komunitas yang tersendiri dan tampak berbeda dalam kehidupan sehari-hari dengan warga lain di luar desa tersebut, Sedulur Sikep Samin yang ada di Kllopoduwur kini telah membuka diri terhadap kehidupan dunia luar pada umumnya.
Warga Samin telah membuka diri dengan menyekolahkan anak-anaknya ke sekolah umum seperri SD, SMP, SMA/SMK hingga perguruan tinggi, bahkan mau menerima kebudayaan di luar dan perkembangan tekbnoogi yang ada seperti menggunakan kendaraan umum dan tekologi digital serta membuat kerajinan batik.
"Dulu kami tidak mengenal dunia luar dan tetap berpegang teguh pada adat dan kebiasaan sendiri, tetapi sekarang kami telah menyekolahkan anak dancucu kami mengenal seperti umumnya masyarakat di luar sana," kata Mbah Lasio, tokoh Samin di Klopoduwur, Blora.
Meskipun tetap berpegang teguh dalam keyanikinan, budaya dan ajaran nenek moyang, ujar Lasio, namun dalam hal ilmu pengetahuan mengikuti perkembangan zaman yang ada dengan menyekolahkan warga seperti pada umumnya, sehingga ada beberapa perubahan dalam sikap.
Kepatuhan kepada pemerintah tetap dilakukan, menurut Lasio warga Samin telah mempunyai kartu tanda penduduk (KTP), bahkan warga sebelumnya perkimpoian hanya dilakukan secara adat ini telah disahkan pemerintah.
"Jika kami sebelumnya hanya nikah dibawah tangan yang penting ada kedua mempelai dan saksi, kini telah tercatat semua di KUA," tambahnya.
Telah banyak kebudayaan dan penerapan tekhnogi yang kini dikuasai oleh warga Samin ini, lanjut Lasio, seperti menggunakan alat transpotasi modern, televisi, komputer, bahkan yang terbaru adalah warga sudah mulai membuat kerajinan batik setelah mendapatkan bimbingan dari PT Semen Indonesia.
"Tapi jangan salah, kami tetap mempertahankan kearifan lokal seperti tirakatan, menjunjung tinggi adap dan kebiasaan kami disini," lanjutnya.
Di sebuah pendopo yang dibangun beberapa trahun lalu, warga Samin melakukan berbagai kegiataan kebudayaannya sendiri, berkumpul hingga menjalankan ritual keyakinannya.
"Di sini kami sering berkumpul untuk bertemu dan menerima tamu termasuk Pak Presiden Jokowi saat berkunjung," kata Trisno, tokoh Samin lain di Klopoduwur.
Banyaknya kunjungan wisatawan bagi warga Samin adalah berkah, karena dapat berkomunikasi dengan dunia luar dan saling menimba ilmu, meskipun dalam menyambut mereka dengan adat yang cukup unik seperti suguhan
makanan hasil bumi mereka serta air minum dalam kendi (tempat minum dibuat dari tanah liat).
Penggiat Kelompok Sadar Wisata (Darwis) Blora Sulastri mengatakan bahwa banyak wisatawan yang datang ke warga Samin untuk mendengar sejarah dan kebudayaan melali tokoh Mbah Lasio, selain menikmati langsung kebudayaan dan kearifan lokal yang ada di desa ini.
Meskipun mereka tetap bertahan dalam kebiasaan dan bidayanya, lanjut Lastri, namun mereka sudah membuka diri dan selalu menyambut baik para tamu dengan suguhan yang tetap mempertahankan budaya mereka.
"Wisatawan yang datang umumnya ingin menggali lebih dalam tentang budaya Samin langsung dari sumbernya," katanya. (OL-6)
Sumber : http://www.mediaindonesia.com/news/r...kal/2017-08-16
---
Kumpulan Berita Terkait :
- Profesionalisme Prajurit dan Sinergi Antar-Kecabangan - Latancab TNI AD 2017
- DPD Apresiasi Pemerintah Bangun Infrastruktur Besar-Besaran
- Pemenuhan Hak Saksi dan Korban Bentuk Nyata Keadilan
0
515
0
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan