Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengklaim Indonesia kini sudah menjadi eksportir mobil. Hal ini didasari dari neraca perdagangan di industri roda empat yang mengalami surplus pada tahun 2016.

Dalam sambutannya di acara pembukaan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017, politikus Partai Golkar ini menyebut bahwa surplus neraca mencapai 600 juta dolar AS.

Baca Juga :

• Sedan dan Potensi Dongkrak Ekspor Mobil Indonesia
  
  
• Cerita dan Prestasi Ekspor Mobil Toyota Buatan Indonesia
  
  
• Ekspor Mobil di Pelabuhan Tanjung Priok Meningkat
  
  

Menurut dia, pasar otomotif nasional juga masih memiliki potensi. Hal tersebut terlihat dari nilai investasi yang berhasil dirampungkan pada tahun ini mencapai Rp 16,5 triliun.

"Ini bukti bahwa industri ini tumbuh dan investor confident dengan regulasi dari pemerintah," ujarnya.

Penambahan investasi di industri otomotif, lanjutnya, berhasil menciptakan 5.000 lapangan pekerjaan baru. "Tenaga kerja secara langsung di sektor ini 1 juta orang dan yang tidak langsung 5 juta orang. Industri otomotif tidak hanya menjadi nilai tambah tapi juga menyerap tenaga kerja," ucap dia.

Di kawasan ASEAN sendiri, Indonesia tak bisa dipungkiri menjadi yang terbesar atau mengambil porsi sepertiga dari total pangsa pasar.

"ASEAN ekonominya 2,3 triliun dolar AS dan Indonesia meraup 1 triliun dolar AS. Potensi indonesia untuk pengembangan jadi sangat besar," ungkapnya.

Menurut Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi, penjualan roda empat secara domestik mencapai 533.570 unit (Januari-Juni 2017), naik 0,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Dia juga mengungkap prestasi ekspor CBU yang menembus angka 113.269 unit dengan target 200 ribu unit tahun ini. Sementara produksi mobil hingga Juni telah mencapai 597.522 unit dengan total kapasitas yang dimiliki saat ini 7,5 juta unit.

Sumber: https://kumparan.com/gesit-prayogi/i...ksportir-mobil