tribunnews.comAvatar border
TS
MOD
tribunnews.com
Gubernur Saitama Jepang Berharap Kerja Sama dengan Indonesia Lebih Ditingkatkan



Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Gubernur Perfektur Saitama Kiyoshi Ueda berharap kerja sama dengan Indonesia bisa lebih ditingkatkan lagi di masa mendatang.

"Pada tahun 2015 business matching telah kami lakukan dengan Indonesia terutama di bidang otomotif dan tampak semakin baik sampai saat ini," kata Ueda dalam sambutannya kepada Duta Besar Ir Arifin Tasrif yang berkunjung ke kantor Gubernuran Saitama untuk pertama kalinya, Senin (7/8/2017).

Pemda Sotama, kata Ueda juga menjalin kerja sama yang erat dengan berbagai pemda di Indonesia serta badan pemerintah di Indonesia untuk melakukan perluasan usaha lebih lanjut di Indonesia.

"Dengan masuknya banyak perusahaan otomotif dari Saitama ke Indonesia kita berharap dapat menjadikan Indonesia sebagai tempat win-win solution bagi kerja sama saling menguntungkan kedua belah pihak nantinya," kata dia.

Dalam pertemuan tersebut Dubes RI menggarisbawahi pentingnya peran aktif Gubernur Saitama, yang berkunjung hampir setiap tahun ke Indonesia, dalam menciptakan hubungan people to people dan business to business yang kondusif antara masyarakat dan pebisnis di Perfektur Saitama dan Indonesia.

"Kita berharap jika Jepang dengan teknologi tinggi dan Indonesia dengan sumber daya manusia yang melimpah maka bekerjasama dapat dilakukan dengan baik dan saya pikir hal-hal baru akan lahir di bidang ekonomi. Bahkan bukan dari Indonesia sebagai markas usaha dapat meluaskan usaha mengantisipasi ke tempat lain di Asia untuk masa depan," katanya.

Dubes RI juga menegaskan komitmen KBRI Tokyo untuk ikut berperan dalam mempererat hubungan yang telah terjalin selama ini.

Beberapa isu yang menjadi perhatian bersama Dubes RI dan Gubernur Saitama antara lain perlunya terus memfasilitasi perusahaan Saitama yang berinvestasi di Indonesia, pentingnya SDM berkualitas asal Indonesia (trainee, nurse dan caregivers) bagi pertumbuhan perusahaan asal Saitama baik di Indonesia maupun di Jepang.

Perlunya memperkuat pelatihan bahasa Jepang bagi SDM asal Indonesia, adanya peluang menjalin kemitraan antar UKM Indonesia dengan UKM Saitama di bidang food processing, peluang investasi teknologi dan infrastruktur untuk sektor kesehatan di Indonesia, dan potensi kerja sama pelatihan dan alih teknologi di sektor pertanian dan perkebunan.

Dubes Arifin juga menyinggung hubungan Indonesia dan Jepang akan merayakan peringatan 60 Tahun pada tahun 2018.

Dubes RI berharap Perfektur Saitama dapat ikut memeriahkan perayaan hubungan penting kedua negara, terutama dengan pengalaman yang luas dalam menjalin kemitraan bisnis dan people to people contact antara keduanya selama ini.

Gubernur Saitama juga berkesempatan memperkenalkan jenis ikan Koi yang disilang dari Koi Jepang dengan jenis ikan mas asal Sukabumi, yaitu ikan kumpai yang memiliki punuk tebal dan sirip panjang.

Ikan hasil kimpoi silang tersebut kemudian menjadi perhatian keluarga Kaisar yang juga memeliharanya di Istana.

Selain pertemuan dengan Gubernur Saitama, Dubes RI dan delegasi juga dijadwalkan untuk mengunjungi Omiya Bonsai Art Museum di Saitama yang merupakan satu-satunya museum Seni Bonsai milik publik di dunia.

Museum memiliki berbagai koleksi bonsai yang nilainya dilihat dari aspek umur, bentuk yang unik, dan sejarah kepemilikannya.

Dubes RI berharap dapat meluangkan waktu untuk berkunjung ke KBRI Tokyo dan mengajarkan teknik membuat dan memelihara bonsai kepada staf dan masyarakat Indonesia di Tokyo.

Dubes RI juga telah mengunjungi Railway Museum Saitama, yang memamerkan sejarah perkeretaapian di Jepang, khususnya Jepang Timur, dan yang terkait dengan sejarah Shinkansen pertama di Jepang.

Sejarah perkeretaapian di Jepang dimulai sejak tahun 1872 dengan bantuan teknologi dari Inggris dan Amerika.

Teknologi tersebut kemudian dikembangkan oleh Jepang dan akhirnya meluncurkan teknologi Kereta Api Cepat Shinkansen pada tahun 1964.

Saat ini Jepang sedang dalam tahap akhir pengembangan teknologi Magnetic Levitation (Mag-lev) untuk kereta api super cepat yang sedang dibangun untuk rute Tokyo-Nagoya-Osaka dan akan rampung pengerjaan pada tahun 2027.

Sumber : http://www.tribunnews.com/internasio...h-ditingkatkan

---

Baca Juga :

- Jepang, AS, Korea Selatan Lobi Cina dan Rusia untuk Tekan Korea Utara

- Jepang, Amerika, dan Korea Selatan Lakukan Lobi Terhadap Cina dan Rusia Untuk Tekan Korea Utara

- Di Jepang Korban Buli Bisa Konsultasi Lewat LINE

0
359
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan