indonesiaupdateAvatar border
TS
MOD
indonesiaupdate
Potensi Energi Arus Laut Indonesia 41 Gigawatr



JPP, SELAT SUNDA - Potensi energi berbasis konversi perbedaan temperatur arus laut (OTEC) di Indonesia diketahui sebesar 41 GigaWatt. Energi ini tidak pernah habis.

"Selain melakukan penelitian identifikasi cekungan sedimenter untuk mendukung penyiapan WK Migas, dilakukan juga pengambilan data temperatur air laut sebagai identifikasi data potensi OTEC," kata Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (PPPGL) Kementerian ESDM, Ediar Usman, di perairan Selat Sunda, Minggu (6/8/2017).

Ketika mengarungi perairan Selat Sunda dengan KM Geomarin III, dia mengatakan, potensi OTEC di Indonesia yang terbesar di dunia, tersebar di pantai barat Sumatera, Selatan Jawa, Sulawesi, Maluku Utara. Bali dan Lembata NTT. PPPGL telah mengkaji dan meneliti potensi OTEC pada 17 lokasi sebesar 41 GW. 

OTEC merupakan bagian dari energi baru terbarukan dan bersumber dari perbedaan temperatur air laut yang mudah ditemukan pada perairan laut tropis.

Potensi energi panas laut di perairan Indonesia diprediksi menghasilkan daya sekitar 240.000 MegaWatt. Indonesia bagian timur memiliki nilai T (perbedaan suhu) lebih besar dari Indonesia bagian barat. 

Pemanfaatan OTEC berdampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitarnya. Energi ini bernilai ekonomi lebih tinggi dibanding sumber energi lainnya. Energi ini menghasilkan listrik dan air murni akibat penguapan air laut. 

Penggunaan OTEC di bidang perikanan memberikan nutrisi pada biota laut di permukaan laut. Contoh pembangkit OTEC dalam skala kecil ada di Kumijima, Jepang dan Hawai. Sementara China, Korea Selatan, dan India, saat ini sedang membangun pembangkit OTEC dengan kapasitas 10 MegaWatt.

PPPGL telah merancang langkah strategis dalam riset OTEC, terutama menentukan lokasi prospek seluruh Indonesia sebagai dasar investasi OTEC. Langkah tersebut meliputi, pertama survei potensi regional dan rinci, teknis dan ekonomis.

Selanjutnya, survei potensi di Bali Utara dan Lembata menggunakan Geomarin III (2017), dilanjutkan pre studi kelayakan dan studi kelayakan (2018).

Ketiga, kajian aspek teknis dan ilmiah lainnya termasuk sosial, budaya dan ekonomi, keempat pemilihan lokasi proyek percontohan di Indonesia serta. Dan kelima dukungan pemerintah pada pengembangan OTEC.

Minggu ini (6/8), Kementerian ESDM melakukan uji coba kapal survei seismik Geomarin III di Perairan Selat Sunda untuk mencari potensi sumber daya alam (minyak dan gas bumi) serta mineral di bawah laut.

Ia menjelaskan, kapal Geomarin III merupakan kapal dengan teknologi canggih yang mampu mendeteksi adanya potensi cadangan energi baik berupa minyak atau gas di dasar laut. (ant)

Sumber : https://jpp.go.id/ekonomi/energi/309...ia-41-gigawatr

---

Kumpulan Berita Terkait EKONOMI :

- Kementerian ESDM: Penerimaan Negara dari IUPK Freeport akan Lebih Besar

- ESDM: PT Freeport Sepakat Landasan Hukum IUPK

- Menko Darmin Dukung Pembangunan Pembangkit Listrik Dekat Sumber Energi

0
470
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan