Media IndonesiaAvatar border
TS
Media Indonesia
Menari layaknya Ombak



ALUNAN musik latin kembali terdengar di sebuah kelas di V-Danse Studio, Kemang, Jakarta Selatan. Sekitar 10 orang yang sudah berkumpul di studio tari itu pun segera mengambil posisi berpasangan dan menari mengikuti musik.



Studio ini memang dikenal dengan kelas-kelas tari pergaulan dari Latin hingga Afrika. Meski begitu, tarian pada Selasa (25/7) tampak lebih sensual daripada yang lainnya. Gerakan-gerakan goyangan pinggul yang dilakukan berpasangan tampak lebih hangat dan bertenaga.



Instruktur sekaligus pemilik V-Danse Studio, Virginie Petricola, menjelaskan tarian itu Bachata. Tari ini berasal dari Republik Dominika dan menyebar ke berbagai negara.



“Jadi, kalau Bachata itu awalnya musik dulu baru masuk ke tariannya. Kalau dulu Bachata itu tidak banyak stepnya dan fungsinya hanya untuk bersosialisasi di negeri asalnya. Jadi, gerakannya cuma sedikit-sedikit. Namun, tarian itu dibawa ke Eropa dan dimodifikasi menjadi lebih modern dengan ditambahkan gerakan memutar, banyak body roll, dan body wave,” jelas Virginie di sela-sela latihan.



Tarian Bachata yang diajarkan Virginie ialah varian Bachata sensual yang lebih memiliki gerakan body wave dan body roll. Gerakan body wave dilakukan dengan meliukkan tubuh ke depan berurutan mulai dada, perut, hingga pinggang. Sesuai dengan namanya, tubuh pun jadi meliuk. Sementara itu, gerakan body roll dilakukan dengan meliukkan tubuh hingga membentuk seperti lingkaran dengan gerakan yang berporos di pinggul.



“Bachata sensual dibuat penari yang bernama Judith dan Korke asal Spanyol. Di Spanyol itu, Bachata semakin berkembang dan sekarang mulai menyebar ke seluruh dunia,” tambah Virginie.



Tidak hanya soal menggerakkan tubuh dengan sensual, Virginie menjelaskan koneksi dengan pasangan sangat penting dalam tarian ini. Penari wanita dalam hal ini harus menari sesuai dengan instruksi dan permintaan pasangan penari laki-laki.



Namun, agar koneksi bisa terjalin mudah dan tidak hanya terpaku dengan pasangan tertentu, di kelas tersebut Virginie membuat pola untuk berganti-ganti pasangan. “Kalau di kelas, saya membuat mereka bergantian pasangan agar bisa beradaptasi dengan pasangan lain sehingga kalau nanti mereka pergi ke Latin Night, mereka bisa menari dengan siapa pun,” lanjut Virginie.



Terlihat seksi

Salah satu peserta bernama Eta, 35, mengaku gerakan yang sulit ialah body wave. Namun, menurutnya, hal tersebut tidak menjadi masalah jika rutin berlatih.

Eta menari Bachata karena baginya gerakan-gerakan tarian ini mudah dan sederhana serta gemulai sehingga membuat perempuan yang menarikannya terlihat seksi.



“Aku suka banget dance, dan Bachata itu sebenarnya termasuk easy and simple tapi dilihatnya enak karena gerakannya gemulai, jadi menurut saya, bagi cewek menjadi terlihat seksi,” ujar perempuan yang telah 7 tahun mengikuti kelas tari.



Eta menilai, bagi pemula, gerakan body Wave merupakan gerakan yang cukup menantang. Ia dapat menguasai setelah rutin berlatih selama beberapa waktu.

Sementara itu, peserta lainnya Joni, 34, mengaku menyukai kelas tari ini karena daya tarik gerak­an serta musik.



“Aku suka musiknya, dan juga suka dance-nya, kalau di-mix jadi­nya asyik aja. Saya juga ikut salsa, tapi perbedaannya kalau menurut saya Bachata lebih seksi, sedangkan Salsa lebih happy dan fun,” jelasnya.



Joni yang sudah mengikuti kelas Bachata selama setahun belakangan mengaku gerak­an body wave juga menantang bagi pria. Bersyukur, menurutnya, gerakan ini tidak terlalu dalam porsi tarian pria. Meski begitu, keasyik­an gerak dan sensasi yang dirasakan tetap besar. (M-3)

Sumber : http://www.mediaindonesia.com/news/r...k-1/2017-08-06

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Yang Bersinar dari Dua Negara

- Sehat dan Menyenangkan

- IPW Menilai Pemberdayaan 'Pak Ogah' Perlu Jangka Panjang

0
1.8K
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan