Media IndonesiaAvatar border
TS
Media Indonesia
Katering di Arab Harus Sediakan Menu Khas Indonesia



KEBERADAAN katering menjadi masalah krusial dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Tim katering Panitia Penyelenggara Ibadah Haji berprinsip bahwa makanan yang disajikan mulai dari pengolahan, pengemasan hingga distribusi harus memenuhi syarat bersih, higenis, dan makanan yang disajikan harus menggugah selera makan jemaah haji.



Tahun ini ada 13 perusahaan katering di Madinah yang melayani sekitar 110 ribu jemaah haji Indonesia yang berada di Madinah. Sedangkan di Mekkah, ada 28 perusahaan katering yang melayani 221 ribu jemaah haji Indonesia.



"Mengapa Mekkah lebih banyak karena pusat pelaksanaan haji di Mekkah, dan seluruh jemaah haji Indonesia berkumpul di sana saat puncak haji," terang Ahmad Abdullah, Kabid Jasa Katering PPIH saat mengecek perusahaan katering Al Yassirah Al Arabia for Catering dan Bahar Harr, Minggu (30/7).



Seluruh perusahaan yang menyajikan jasa katering ini melalui proses lelang terbuka. Di Madinah ada 25 perusahaan katering yang ikut, namun yang lolos hanya 13 perusahaan.



Sedangkan di Mekkah ada 98 perusahaan katering, dan hanya lolos 28 perusahaan. Dan perusahaan katering harus punya chef yang bisa membuat resep masakan khas Indonesia untuk menu sarapan, makan siang dan makan malam.



Saat pengecekan, tim katering masih menemukan pengolahan makanana yang belum pas. Seperti di Al Yassirah, tim katering mengkritik nasi kurang putih dan pulen. Sedangkan untuk masakan terutama capcay terlalu matang. Namun secara keseluruhan rasa masakan sudah enak.



Donny Syarif Pramono lulusan Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung yang menjadi chef operasional di dapur Al Yassirah menyatakan siap memperbaikinya. "Siap nanti akan kami perbaiki. Kalau di Madinah, untuk sayuran juga protein seperti telur, daging ayam dan sapi mudah didapat. Bumbu-bumbu yang ada di Indonesia ada juga di sini," ujarnya.



Dia menjelaskan tidak semua rempah seperti yang ada di Tanah Air tersedia di Madinah. Misal, kunyit adanya kunyit bubuk. Yang paling susah dicari adalah trasi dan teri. Itu khas Indonesia yang tidak ada di Saudi Arabia,.



Ditambah 20 tukang masak dari Indonesia, Al Yassirah juga melayani katering untuk jemaah haji Turki dan Mesir. Perusahaan Al Yassirah sudah melayani katering haji Indonesia sejak tahun lalu. Apabila tahun lalu ada 15 ribu porsi yang harus disediakan perusahaan itu, kini meningkat menjadi 18 ribu porsi.



Sedangkan di Bahar Harr, yang dikepalai chef Yatin Setia Negara terdapat kekurangan terutama lauk dan sayurannya. "Semua terlalu matang dan sayurannya banyak kuah. Selain berisiko kuah tumpah dimana-mana, juga mempercepat basi," ujar Dony dari tim pengecekan katering PPIH.



Yatin asli Pekalongan siap memperbaikinya. Bahkan Dony sempat membagikan tips bagaimana cara mengolah makanan agar tidak terlalu matang. Perusahaan tempat ia bernaung saat ini baru pertama kali ikut dalam menyediakan jasa katering untuk jemaah haji Indonesia.



Namun pengalaman perusahaan tersebut menyediakan jasa katering untuk jemaah umroh dari berbagai negara termasuk Indonesia. (OL-3)

Sumber : http://www.mediaindonesia.com/news/r...sia/2017-07-31

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Setiap Kasus Saling Beririsan

- Pemerintah Daerah Harus Hadir untuk Anak-Anak

- Terlibat Obat Bius, Wali Kota Dihabisi Duterte

0
501
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan