metrotvnews.comAvatar border
TS
MOD
metrotvnews.com
Novel Sebut Polisi tak Berani Ungkap Kasus Penyiraman Air Keras


Metrotvnews.com, Jakarta: Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menilai polisi sejak awal tidak berniat mengungkap kasus penyiraman air keras yang menimpanya. Hal ini terlihat setelah selama tiga bulan kasus tidak kunjung menemukan titik terang.


Novel menduga, ada oknum Polri, bahkan hingga tingkat jendral yang terlibat dalam kasusnya. Hal ini, kata Novel, yang membuat kepolisian seakan setengah hati menyelesaikan masalah ini.


'Ini ada keterlibatan oknum polri. Mestinya dilakukan dengan serius. Walaupun, setelah tiga bulan lebih saya melihat rasanya polri tidak berani mengungkap perkara ini,' kata Novel dalam program Mata Najwa di Metro TV, Rabu, 26 Juli 2017.


Novel mengaku tidak mengetahui alasan kepolisian tidak berani mengungkap kasus ini hingga tuntas. Selama ini, ia hanya menerka dan menduga-duga alasannya.


Kerabat Anies Baswedan itu menambahkan, teror-teror kepada penyidik KPK bukan hanya menimpa dirinya dan bukan kali pertama terjadi. Sudah banyak teror serupa yang tidak terpublikasi dengan baik.


Menurutnya, masalah ini tidak boleh dibiarkan terjadi dan ditutupi. Pemerintah dan kepolisian harus berani mengambil sikap terkait teror-teror yang ditujukan kepada penyidik KPK.


'Seorang aparatur yang bekerja untuk negara dan kemudian diteror, diserang, dipermalukan, dan kemudian negara membiarkan, itu suatu hal yang luar biasa,' imbuhnya.


Ia mengatakan, penyidik kepolisian seharusnya mampu memecahkan kasus ini dengan mudah. Novel mengatakan, waktu tiga bulan untuk pengusutan kasus seperti sudah cukup lama bagi kepolisian.


Novel lantas mencontohkan bagaimana kepolisian bisa dengan mudah mengusut kasus terorisme. Padahal, kasus-kasus terorisme biasanya lebih rumit untuk ditangani.


'Tiga bulan setengah itu waktu yang sangat lama. Kasus terorisme saja bisa diselesaikan dalam waktu paling lama satu atau dua bulan,' tegas dia.


Ia pun sangsi jika mandeknya pengusutan kasus ini karena ketidakmampuan para penyidik. Tapi, kata dia, hal ini lebih kepada kemauan penyidik mengungkap kasus ini.


'Saya kenal betul dengan para penyidik polri yang menangani ini. Saya tidak mungkin bilang kalau mereka tidak mampu, mereka cukup bisa menangani perkara ini. Ini hanya masalah mau atau tidak ditambah berani atau tidak,' tandasnya.


Novel disiram cairan yang diduga air keras di dekat Masjid Jami Al Ihsan, dekat rumahnya. Saat itu, Novel baru saja selesai menunaikan salat subuh berjemaah sekitar pukul 05.10 WIB.


Akibat penyerangan itu, penglihatan Novel terganggu dan harus menjalani perawatan di Singapura. Novel Baswedan merupakan Kepala Satuan Tugas yang menangani beberapa perkara besar, satu di antaranya merupakan kasus dugaan korupsi proyek KTP-el.

Sumber : http://news.metrotvnews.com/hukum/yN...aman-air-keras

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Detik-detik Novel Baswedan Disiram Air Keras

- Mata Najwa: Eksklusif Bersama Novel Baswedan (2)

- Alasan Miko Laporkan Novel Baswedan ke Bareskrim Polri

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
901
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan