zenamarAvatar border
TS
zenamar
Inovasi Pakan Ternak untuk Hadapi Musim Paceklik


Tim Pengmas Prodi D-3 Kesehatan Ternak Fakultas Vokasi Universitas Airlangga melakukan alih teknologi kepada masyarakat di Desa Selogabus dan Desa Margorejo, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban. Pengmas yang berlangsung pada Sabtu (22/7) ini merupakan program Iptek bagi Masyarakat (IbM) dengan tema “Teknologi Pembuatan Pakan Complete Feed Herbal dan Pengolahan Limbah Sapi Potong Menjadi Biogas”.

Retno Sri Wahjuni selaku ketua pelaksana mengatakan, potensi sumber daya lokal yang banyak tersedia akan lebih bermanfaat dan berguna bagi masyarakat setempat dengan sentuhan teknologi tepat guna, salah satunya temulawak yang mudah diperoleh di masyarakat. Selain itu, temulawak juga mempunyai banyak manfaat bagi ternak seperti anti cacing, dan juga berguna sebagai penambah nafsu makan.

“Tujuan dari pengmas IbM ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pendapatan peternak setempat dengan pakan complete feed herbal dan pakan fermentasi berbasis tanaman lokal. Pakan ini menjadi alternatif pada musim paceklik dan pemanfatan limbah peternakan sebagai biogas,” ungkap Retno.

Sementara itu, Prof. Dr. Mirni Lamid, drh., MP selaku pemateri sekaligus Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan UNAIR mengatakan, rumput atau hijauan adalah makanan pokok untuk sapi. Sedangkan makanan pelengkap menggunakan konsentrat.

Berdasarkan penuturannya, complete feed adalah pakan yang terdiri hijauan dan konsentrat dengan temulawak sebagai makanan tambahan. Complete feed dapat dibuat dengan menggunakan bahan yang mudah didapat di daerah dan harganya relatif murah.

“Complete feed herbal ini mempunyai nilai gizi tinggi dan angka kecernaan tinggi. Disamping itu, untuk mengatasi masalah musim rawan paka, peternak dilatih membuat pakan fermentasi yang bahan bakunya menggunakan jerami padi dibantu dengan probiotik sehingga menghasilkan pakan yang bergizi tinggi,” ucapnya.

Program IbM ini juga membahas masalah penanganan limbah peternakan menjadi biogas sebagai alternatif gas rumah tangga. Hal ini disampaikan oleh Gandul Atik, drh., M.Kes. dosen FKH UNAIR. Pada pengmas kali ini juga disampaikan cara pengukuran body scoring pada sapi yang disampaikan Sunaryo Hadi Warsito, drh., MP.

Peserta program IbM adalah Kelompok Tani Ternak Sari Tani Desa Selogabus dan Kelompok Tani Ternak Maju Jaya Desa Margorejo, dengan total peserta tak kurang dari 40 orang. Pengmas IbM ini juga dihadiri oleh aparat pemerintah setempat.

Sugiman selaku Sekretaris Desa Selogabus mengatakan, kegiatan ini sangat berguna dan bermanfaat bagi masyarakat. Sebab, sebagian besar masyarakat adalah peternak sapi potong tradisional.

“Sehari-hari, pakan yang diberikan kepada ternak adalah pakan ala kadarnya. Dengan pelatihan dan pengembangan sumber daya masyarakat di bidang peternakan, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan skill peternak,” ungkap Sugiman.

Sugiman berharap, dengan diadakannya pelatihan dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi peternak dan masyarakat pada umumnya. Sugiman juga mengimbau agar kerjasama ini tetap berjalan dengan baik.

Pengmas IbM di Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban diikuti oleh tujuh orang tim dan dua mahasiswa prodi D-3 Kesehatan Ternak. Untuk keberlanjutan program ini, akan dilakukan monitoring terhadap pertambahan berat badan sapi selama 30 hari pasca pelatihan.
0
19.2K
116
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan