goldknight13Avatar border
TS
goldknight13
Kisah Penyakitku yang Menyedihkan
Aku rasa aku mengidap suatu penyakit yang kata orang namanya social anxiety disorder, penyakit mental ini sangat membuatku terpuruk.

Dulu waktu kecil mungkin aku tidak mengidapnya. Tetapi aku merasa lupa teman-teman di TK ku, seperti tidak ada ingatan tentang masa masa di TK. Aku hanya ingat beberapa teman tetapi itupun hanya satu dua yang ku ingat namanya. Dulunya aku ini anak manja dan cengeng. Orang tua mendidik ku dengan keras. Saat kecil aku terkenal dengan sebutan hiperaktif dan disitulah sumber masalah muncul, mulai dari gayung pecah, ini rusak, itu kotor. Apa hukumannya ? cambuk sapu lidi atau sabuk. Kadang juga tak adil, ketika di taman bermain sering kali diriku disuruh menyalip barisan oleh orang tua atau nanti dimarah . Mulai dari situlah aku mulai berpikir jika ini memang takdir mengapa tuhan selalu menyakiti ku. trauma juga ku dapatkan ketika aku setiap hari sekolah TK, ketika aku dijemput oleh bus bersama yang isinya gabungan anak TK bahkan sampai SMP. Di tempat itu aku sering dijahili dan dicemooh, dari situ aku sering menangis. Masa kecil ini sering kupukul pukul kepala ku, aku berpikir dengan cara ini aku dapat menjadi idiot bahkan mati untuk melupakan segala hal di dunia ini.

Tetapi SD aku berubah, aku mempunyai teman yang cukup banyak karena mengikuti tren teman. kurasa inilah masa masa terbaikku. tetapi disitu aku menjadi pembully, karena menurutku teman teman akan berteman denganku... betapa hinanya aku pada saat itu. tetapi hal ini berakhir ketika saat kelas 3 SD aku pindah ke kota yang jauh tetapi masih satu pulau sehingga kepergian ini membuat sakit yang dalam.

Disini aku menjadi mulai menjadi pemalu. Orang tuaku masih temperamen. Beberapa guru juga tak jarang mempermalukanku. Kata orang sih aku ini orang cupu, karena teman temannya cewek ada cowok tapi cupu orangnya. Saat-saat olahragalah yang kubenci, ketika yang lain bermain futsal atau sepak bola aku hanya termangu duduk di pinggiran.Ketika yang lain memilih untuk ekskul olahraga, aku ikut ekskul musik. Aku tak pernah naik angkot karena belum mengerti blas di kota yang baru ini, jadi aku dijemput oleh ibu. Pernahpun suatu kejadian aku dijemput oleh ibu aku dikatain anak mama, ibuku langsung marah ke anak itu. Aku yang mulai bertumbuh kembang ini mulai takut akan pikiran orang ketika aku berjalan, apa yang mereka diskusikan apakah penampilanku, caraku berjalan, ataukah keringatku yang terus keluar.

Menjelang akhir kelulusan aku pindah, tak sempat jumpa dengan kawan. Pindah ketempat jauh mungkinlah pertanda aku memulai awal yang baru, menghapus segala hal yang berkaitan dengan masa laluku. Pulau sumatera tempat kini aku tinggal. awal aku bersekolah kelas 1 SMP aku mendapatkan banyak teman tetapi sekali lagi aku menyadari penyakit social anxiety ini menghalangiku berteman dengan laki laki. aku takut dicap tak bisa main sepak bola lah, payah main lah, dan sebagainya. sehingga aku memilih untuk diam kecuali kepada teman teman yang masih menemaniku. Agama juga menurutku membuatku seperti minder. perbedaan ini lah yang menjadi penghalang. Setiap orang sholat aku menyendiri di kelas, saat pesantren ramadhan kadang aku berdiam 5 jam dari jam 7 sampai jam 12 di kelas. Teman-teman sering bilang menitipkan tas saat itu. Saat-saat itu aku merasa tertekan, seperti neraka rasanya. Disini memang terkenallah kata orang keagamaannya bahkan kamu harus memakai baju muslim setiap hari jumat, aku aku merasa kasihan dengan cewek yang non-muslim yang rambutnya terpaksa nongol sendiri istilahnya. hal ini berlanjut sampai SMA dan tak kusadari setiap harinya aku mulai melihat cerminan diriku sendiri yang berlaku konyol, membuatku mulai dikucilkan dan dicap sombong karena aku terlalu diam. Sering kali aku tidak menyapa orang karena menurutkan itu konyol bayangkan jika kamu bertemu dirinya selama beratus-ratus kali apakah kau harus menyapanya beratus-ratus kali pula. Biasanya aku hanya menanggapi orang orang yang menyapaku, aku hanya menyapa beberapa orang yang kukira cukup dekat. Saking mindernya bahkan aku tak mau memakai motor, aku takut dibilang sebagai orang yang hebat, aku sih orangnya standar standar aja tapi hal ini malah membuatku minder karena pakai jemputan -_-. Dari hal itu aku terus berpikir dan berpikir bagaimana caranya untuk melewati hal ini, aku terkadang iri dengan orang dengan masa remajanya yang menyenangkan berbeda dengan aku yang hanya dapat melihatnya dari kejauhan.

Maka dari itu kuputuskan aku akan keluar dari pulau ini mendapat kuliah di luar pulau. menurut agan-sista sekalian apakah aku dapat mengatasi dengan cara tersebut dan memulainya dari awal yang baru di tempat yang baru dengan orang orang yang baru..? Aku butuh saran dari kalian semua ? semua kritik, saran, pendapat, cerita kalian akan saya tampung dan jadikan perbaikan untuk saya..
0
1.8K
18
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan